II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Domba
Ternak domba di Indonesia kebanyakan diusahakan oleh peternak di daerah pedasaan. Domba yang diusahakan umumnya dalam jumlah kecil, yaitu
sekitar 3 – 10 ekor per peternak yang dipelihara secara tradisional sehingga pendapatan yang diperoleh relatif kecil. Di negara maju, seperti Australia dan di
Eropa, ternak domba memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi karena domba- domba menghasilkan wol dan daging. Akan tetapi domba di Indonesia, khususnya
di Kabupaten Majalengka diusahakan sebagai penghasil daging semata. Dikenal beberapa tipe dan bangsa domba dari penjuru dunia, terutama dari
daratan Eropa dan sekitarnya. Sebagai peternak yang telah maju pasti akan memilih tipe dan bangsa domba yang sesuai tujuannya, sebab masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah beberapa tipe dan bangsa domba baik lokal maupun yang berasal dari luar negeri Sudarmono dan Sugeng,
2005 :
2.1.1 Tipe Domba
Secara umum, ternak domba dikelompokkan menjadi domba tipe potong, wol dan dual pupose penghasil daging dan wol.
a. Domba tipe potong
Kelompok domba tipe potong atau pedaging memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
- Bentuk badan padat, dada lebar dan dalam, leher pendek, garis punggung
dan pinggul lurus.
- Kaki pendek, seluruh tubuh berurat daging yang padat.
Termasuk domba tipe ini antara lain Southdown, Hampshire dan Oxford. b.
Domba tipe wol Kelompok domba tipe wol memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Bertubuh ringan, bulu lebat, kaki halus dan ringan, berdaging tipis,
berperilaku lincah dan aktif. -
Antara permukaan daging dan kulit agak longgar dan berlipat-lipat. Domba asli Indonesia belum dapat dikelompokan dalam salah satu tipe
yang ideal dari kedua tipe tersebut, namun umumnya mengarah kepada tipe potongpedaging. Hal ini disebabkan pemasaran wol di Indonesia belum ramai
karena iklim yang kurang sesuai untuk pemakaian wol dan dari segi konsumen domba di Indonesia lebih mengarah pada konsumsi daging.
2.1.2 Bangsa Domba
Bangsa domba dibedakan menjadi bangsa domba Indonesia dan domba luar negeri.
a. Bangsa Domba Indonesia
- Domba asli Indonesia
Bangsa domba asli Indonesia juga disebut domba kampung domba lokal. Ciri-cirinya antara lain berbadan kecil, lamban dewasa dan hasil karkas rendah.
Domba jenis ini yang kebanyakan dipelihara oleh peternak di Kabupaten Majalengka.
- Domba ekor gemuk
Domba jenis ini banyak ditemukan di Jawa Timur, Madura, Lombok dan Sulawesi. Ciri-ciri domba ini antara lain bentuk badan besar, ekor panjang pada
bagian pangkal besar dan menimbun lemak yang banyak. -
Domba priangan Domba ini juga dikenal sebagai domba Garut, yang merupakan
persilangan domba Indonesia dengan domba luar negeri. Ciri-ciri domba ini antara lain badan besar, leher kuat sehingga dapat digunakan sebagai domba aduan,
tanduk jantan besar dan melengkung ke belakang dan bulu lebih panjang dari domba asli Indonesia.
b. Bangsa Domba Luar Negeri Domba luar negeri sangat beragam, jenisnya antara lain Merino,
Rambouillet, Southdown, Suffolk dan lain-lain. Mengenai bangsa domba luar negeri tidak diulas lebih lanjut dalam pembahasan ini.
Selama ini kebanyakan orang masih menganggap sama antara domba dengan kambing. Meskipun dalam hal harga daging domba dan daging kambing
sama, akan tetapi terdapat beberapa perbedaan antara domba dan kambing. Perbedaan antara domba dan kambing dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 3. Perbedaan Antara Domba dan Kambing Kriteria
Domba Kambing
Perilaku Suka berkelompok sehingga
mudah pengembalaannya. Merupakan hewan
pegunungan yang cenderung kurang suka hidup bersama.
Bentuk bulu Berbulu tebal
Berbulu tipis Bentuk tanduk
Berbentuk segi tiga dan membelit spiral
Berbentuk pipih dan tumbuh kurang subur
Ketahanan tubuh
Lebih tahan haus karena bulu tebal, sehingga membantu
menahan penguapan air Kurang tahuan haus
dibanding domba karena bulunya tipis.
Sumber : Sudarmono dan Sugeng, 2005
2.2 Penelitian Terdahulu