Analisis Fungsi Tataniaga HASIL DAN PEMBAHASAN

Pedagang Pengecer Kadipaten Pedagang Besar Kadipaten Gambar 4. Saluran Pemasaran Daging Domba di Kab. Majalengka Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yaitu menganalisis tataniaga daging domba dari pemasok di PTR sampai ke konsumen, maka pola saluran pemasaran yang dianalisis adalah sebagai berikut : Saluran I : Pedagang Pemasok – Pedagang Besar Kadipaten – Pedagang Pengecer Kadipaten – Konsumen Akhir Saluran II : Pedagang Pemasok – Pedagang Besar Cigasong – Pedagang Pengecer Cigasong – Konsumen Akhir

6.2 Analisis Fungsi Tataniaga

Fungsi-fungsi tataniaga merupakan tindakan yang dapat memperlancar proses penyampaian barang dari tangan produsen sampai dengan konsumen akhir. Tindakan ini memberikan nilai tambah terhadap produk daging domba. Fungsi Peternak Calo Pedagang Pengumpul Desa PTR Pedagang Pemasok Valent Pedagang Besar Cigasong Pedagang Pengecer Cigasong Konsumen Akhir tataniaga terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Lembaga pemasaran daging domba di Majalengka terdiri dari pedagang pengumpul, calo, pedagang pemasokvalent, pedagang besarjagal dan pedagang pengecer. Setiap lembaga pemasaran melakukan fungsiaktivitas sesuai dengan peran dan kemampuan dengan mengharapkan balasan jasa atas fungsi yang diperankannya tersebut. Pedagang pengumpul melakukan fungsi pertukaran fisik yang meliputi pembelian dan penjualan. Ternak domba dibeli dari peternak untuk kemudian dijual kembali di PTR. Pedagang pengumpul menjual ternak domba di PTR tidak berdasarkan permintaan tertentu, melainkan bisa sewaktu-waktu tergantung kepemilikan ternak dombanya. Pedagang pengumpul yang jaraknya jauh dari PTR mengangkut domba dengan menggunkan kendaraan sepeda motor atau mobil. Pedagang pengumpul juga membayar retribusi di PTR setiap kali menjual tiap domba serta menyampaikan informasi harga ke peternak. Di PTR terdapat peran calo sebagai penghubung antara penjual dan pembeli. Calo-calo di PTR jumlahnya tercatat 53 orang, baik yang terdapat di dalam PTR maupun di depan pintu gerbang PTR. Selain berperan menghubungakan penjual dan pembeli, calo ikut menyampaikan informasi harga dan informasi produk. Setiap calo biasanya mempunyai pengetahuan mengenai ternak domba berikut dapat memproyeksikan berapa jumlah daging yang akan dihasilkan dari setiap ekor domba, meskipun hasilnya tidak selalu akurat. Calo di PTR memperoleh keuntungan yang beragam atas tindakan yang dilakukan. Biasanya tiap calo memperoleh pendapatan sekitar 2-5 persen dari tiap harga jual ternak domba atas jasa yang mereka berikan. Pedagang pemasok atau yang dikenal juga dengan sebutan valent domba adalah orang yang mencari hewan ternak domba kemudian membeli dan menjualnya kembali masih dalam keadaan hidup kepada pedagang besarjagal. Para pedagang pemasok ini sudah berpengalaman bertahun-tahun dalam pengetahuan kualitas domba berikut dapat menilai dengan akurat berapa jumlah daging yang dihasilkan dari satu ekor domba. Penilaian jumlah daging ini tidak mudah, mengingat berat domba hidup belum tentu mencerminkan jumlah daging yang akan dihasilkan. Oleh sebab itu para jagal tidak mau mengambil resiko membeli daging domba secara langsung ke peternak atau di PTR, selain karena kesibukannya memotong dan menjual kembali daging domba. Pedagang pemasok melakukan fungsi pertukaran meliputi pembelian dan penjualan. Perlakuan fungsi fisik pemasaran untuk pengangkutan domba dan bongkar muat apabila dalam jumlah besar. Sedangkan fungsi fasilitas pemasaran meliputi fungsi standarisasi dan grading, penanggungan resiko dan fungsi informasi. Pedagang besar membeli ternak domba dalam keadaan hidup dari pedagang pemasok, kemudian memotong domba yang kebanyakan dilakukan di tempatnya masing-masing. Hanya beberapa orang yang memotong domba di RPH. Hal ini dilakukan oleh para jagal guna menghindari biaya potong pajakretribusi. Pedagang besar melakukan fungsi pertukaran, yaitu pembelian dan penjualan kepada pengecer dan sebagian ke konsumen. Perlakuan fungsi fisik pemasaran meliputi penyimpanan, pengolahan pemotongan. Sedangkan fungsi fasilitas pemasaran meliputi penanggungan resiko, informasi pasar, retribusi pasar, retribusi potong dan sewa tempat. Pedagang pengecer melakukan fungsi pertukaran, yaitu membeli daging domba dari pedagang besar kemudian menjualnya kepada konsumen. Fungsi fisik meliputi transportasi dan sewa tempat. Di Kabupaten Majalengka untuk pedagang pengecer jumlahnya tidak terlalu banyak, sebagian besar penjualan daging domba didominasi oleh pedagang besar baik di pasar Kadipaten maupun di pasar Cigasong. Fungsi pemasaran setiap pelaku pemasaran dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini : Tabel 5. Fungsi Lembaga Pemasaran Daging Domba di Kab. Majalengka Fungsi Tataniaga Pedagang Pengumpul Calo Pema- sok Ped. Besar Ped. Pengecer

1. F. Pertukaran

a. Pembelian b. Penjualan v v X X v v v v v v

2. F. Fisik

a. Penyimpanan b. Pengangkutan c. Pengolahan Pemotongan v v X X X X v v X v v v v v X

3. F. Fasilitas

a. Standarisasi b. Penanggungan resiko c. Pembiayaan d. Retribusi pasar e. Retribusi potong f. Informasi g. Bongkar muat v v v v X v v X v X X X v X v v v v X v v v v v v v v v v v v v X X X Ket : v melakukan aktivitas fungsi pemasaran X tidak melakukan aktivitas fungsi pemasaran

6.3 Analisis Struktur Pasar