4. Keterampilan guru dalam menggunakannya, artinya apapun media yang
digunakan seorang guru harus dapat menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran.
5. Tersedia waktu untuk menggunakannya, media tersebu bermanfaat selama
pembelajaran berlangsung. 6.
Sesuai dengan taraf berfikir peserta didik, artinya dalam memilih media juga harus memikirkan apakah sesuai dengan taraf berfikir peserta didik sehingga
makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami oleh peserta didik Sudjana dan Rivai, 2010: 4.
Salah satu bentuk media pembelajaran yang cocok digunakan dalam pembelajaran menulis deskripsi melalui penerapan strategi Think-Pair-Share
adalah media foto.
2.1.9.3 Media Foto
Foto adalah gambar yang dibuat dengan kamera dan peralatan fotografi lainnya. Foto atau fotografi berasal dari bahasa Inggris “photography”, yang
berasal dari kata Yunani yaitu “photos” cahaya dan “Grafo” melukismenulis yang berarti proses melukismenulis dengan menggunakan media cahaya
http:www.kataberita.comfoto fotografi.htm. Foto sebagai media pembelajaran dapat ditemukan dari berbagai sumber,
seperti surat kabar, majalah, brosur, dan buku-buku. Dengan demikian, foto dapat diperoleh dengan mudah untuk digunakan secara efektif sebagai media
pembelajaran. Sebagai media pembelajaran, foto haruslah dipilih dan digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian foto
bisa memenuhi fungsinya untuk membangkitkan motivasi dan minat siswa, mengembangkan kemampuan siswa berbahasa, dan membantu siswa menafsirkan
serta mengingat isi pelajaran yang berkenaan dengan foto-foto tersebut Arsyad, 2011: 127.
Di samping siswa dapat menggunakan foto secara perorangan, foto dapat pula digunakan secara berkelompok terutama untuk melancarkan kegiatan diskusi
tentang isi pelajaran Arsyad, 2011: 128. Foto sebagai media pembelajaran memiliki karakteristik antara lain:
1. Bersifat dua dimensi, sehingga perlu penambahan dampak tiga dimensional
kepada bentuk dan kesan depth yang jelas. 2.
Bersifat diam still picture, sehingga amat sesuai untuk mengungkapkan fakta dan peristiwa yang bersifat aktual.
3. Bersifat rekaman fakta, sehingga cocok sekali untuk tujuan pengajaran yang
mengungkapkan rincian fotografis yang memerlukan kecermatan atau penelitian.
4. Bersifat still-life berkesan hidup, dengan demikian media ini memerlukan
sentuhan artistik seperti komposisi, keseimbangan, titik perhatian, pewarnaan, serta kualitas teknik yang memadai Sudjana dan Rivai, 2010: 94-95.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari foto dalam hubungannya dengan pembelajaran, antara lain:
1. Mudah dimanfaatkan di dalam kegiatan belajar mengajar, karena praktis tanpa
memerlukan perlengkapan apa-apa.
2. Harganya relatif lebih murah daripada jenis-jenis media pengajaran lainnya,
dan cara memperolehnya pun mudah sekali tanpa perlu mengeluarkan biaya. Dengan memanfaatkan kalender bekas, majalah, surat kabar dan bahan-bahan
grafis lainnya. 3.
Foto bisa dipergunakan dalam banyak hal, untuk berbagai jenjang pengajaran dan berbagai disiplin ilmu. Mulai dari TK dampai dengan Perguruan Tinggi,
dari ilmu-ilmu social sampai ilmu-ilmu eksakta. 4.
Foto dapat menerjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi realistik. Menurut Edgar Dale dalam Sudjana dan Rivai: 2010, foto dapat mengubah
tahap-tahap pengajaran, dari lambang kata verbal symbols beralih kepada tahapan yang lebih konkret yaitu lambang visual visual symbols Sudjana dan
Rivai, 2010: 71-72. Adapun kekurangan yang dimiliki oleh media foto antara lain:
1 Beberapa gambar foto sudah cukup memadai akan tetapi tidak cukup besar
ukurannya bila dipergunakan untuk tujuan pengajaran kelompok besar, kecuali bilamana diproyeksikan melalui proyektor.
2 Berdimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang
berdimensi tiga. Kecuali bilamana dilengkapi dengan beberapa seri gambar untuk objek yang sama atau adegan yang diambil dilakukan dari berbagai sudut
pemotretan yang berlainan. 3
Bagaimanapun indahnya tetap tidak memperlihatkan gerak seperti halnya gambar hidup. Namun demikian, beberapa foto berseri yang disusun secara
berurutan dapat memberikan kesan gerak. Dengan maksud guna meningkatkan daya efektivitas pembelajaran Sudjana dan Rivai, 2010: 72.
Untuk mengatasi beberapa kekurangan yang dimiliki media foto tersebut di atas, maka peneliti memberikan solusi dengan cara:
1 Foto akan dicetak dalam bentuk yang cukup besar, bisa juga foto diproyeksikan
melalui alat bantu proyektor dalam pembelajaran. 2
Foto yang digunakan terdiri dari foto yang pengambilan gambarnya dari berbagai sudut, sehingga foto terkesan bergerak.
2.1.10 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar