diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,
serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia Permendiknas, 2008: 106.
Keterampilan berbahasa hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan Tarigan: 2008. Sehingga, peserta didik diharapkan
mempunyai kesempatan untuk memperolehnya melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dengan tujuan agar peserta didik terampil dalam
berbahasa khususnya bahasa Indonesia.
2.1.11 Berbantukan Media Foto
Berbantukan media foto maksudnya adalah menjadikan media foto sebagai alat bantu dalam melaksanakan pembelajaran menulis deskripsi. Artinya,
media foto digunakan sebagai alat untuk menyampaikan materi pembelajaran sekaligus sebagai alat yang berfungsi untuk menarik minat siswa mengikuti
kegiatan pembelajaran. Media foto digunakan untuk mengantisipasi siswa yang belum pernah mengetahui materi pembelajaran yang akan dipelajari. Melalui
bantuan dari media foto, diharapkan siswa dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai gambar apa yang ada pada media foto. 2.1.12 Penerapan Strategi Think-Pair-Share Berbantukan Media Foto
dalam Pembelajaran bahasa Indonesia
Pada hakikatnya, pembelajaran menulis deskripsi melalui penerapan strategi Think-Pair-Share berbantukan media foto merupakan suatu pembelajaran
menulis deskripsi yang menerapkan strategi Think-Pair-Share dengan
memanfaatkan media foto sebagai sarana penyampaian materi ajar kapada peserta didik. Strategi Think-Pair-Share sendiri mempunyai tiga langkah pembelajaran
yaitu think berpikir, pair berpasangan, dan share berbagi. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran akan mengaktifkan siswa dalam berkomunikasi
dengan siswa lain. Peserta didik akan belajar bagaimana cara berinteraksi, berdiskusi, saling tukar pendapat, dan menyimpulkan permasalahan bersama-
sama. Sedangkan media foto di sini terdiri dari beberapa foto yang diambil dari
potret asli kehidupan nyata di lingkungan sekitar peserta didik yang disesuaikan dengan materi pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa diminta untuk
mendeskripsikan gambar apa yang terdapat dalam foto tersebut. Foto yang dipakai adalah foto yang menggambarkan suatu objek yang dapat menarik minat siswa
kepada materi pembelajaran, serta menyenangkan untuk dilihat. Sehingga, siswa akan senang dan antusias mendeskripsikan gambar yang terdapat pada foto.
Adapun sintaks pembelajaran melalui penerapan strategi Think-Pair- Share
berbantukan media foto dalam pembelajaran menulis deskripsi pada penelitian ini adalah:
1. Guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
2. Guru menyajikan informasi dan menampilkan foto di depan kelas kemudian
meminta setiap siswa mendeskripsikan foto apa yang ditampilkan. 3.
Guru mengkondisikan tempat duduk siswa untuk saling berpasangan dengan teman sebangku.
4. Guru membagikan foto pada setiap pasangan dan meminta setiap pasangan
mendeskripsikan gambar apa yang ada pada foto. 5.
Guru membimbing setiap kelompok belajar. 6.
Guru meminta pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas atas jawaban apa yang telah mereka diskusikan.
7. Guru memberikan penghargaan reward kepada siswa.
Teori belajar banyak mempengaruhi kegiatan belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Roberts dalam Lapono, 2008: 1.1 menjelaskan bahwa jenis
teori belajar yang banyak mempengaruhi pemikiran tentang proses pembelajaran dan pendidikan adalah 1 teori belajar behaviorisme, 2 teori belajar
kognitivisme , 3 teori belajar konstruktivisme, dan 4 teori belajar humanisme.
Teori belajar yang mendasari penelitian dengan menerapkan strategi Think-Pair- Share
dan media foto adalah teori belajar kognitivisme dan konstruktivisme. Teori belajar kognitivisme mengacu pada wacana psikologi kognitif, dan
berupaya menganalisis secara ilmiah proses mental dan struktur ingatan atau cognition
dalam aktifitas belajar Lapono, 2008: 1-18. Sedangkan teori belajar konstruktivisme, menjelaskan bahwa belajar
lebih sekedar mengingat Rifa’i dan Anni, 2009: 137. Peserta didik yang memahami dan mampu menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari, mereka
harus mampu memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri dan berkutat dengan berbagai gagasan. Pendekatan konstruktivisme dalam proses
pembelajaran didasari oleh kenyataan bahwa tiap individu memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi kembali pengalaman atau pengetahuan yang telah
dimilikinya Lapono, 2008: 1-25. Lebih lanjut, belajar adalah membangun
pengetahuan sedikit demi-sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas Baharuddin dan Wahyuni, 2010: 116.
Dalam pembelajaran melalui penerapan strategi Think-Pair-Share berbantukan media foto, peserta didik diajak untuk memunculkan kembali
pengetahuan yang telah dimilikinya, siswa membangun pengetahuan sedikit demi sedikit, sehingga hasil belajarnya tampak seperti apa yang diharapkan.
Melalui media foto, peserta didik dituntut untuk berpikir dengan menuangkan segala ide yang mereka miliki untuk mendeskripsikan gambar apa
yang terdapat pada foto. Melalui penerapan strategi Think-Pair-Share, peserta didik diharapkan dapat berinteraksi dengan peserta didik lain untuk
menyelesaikan, membuat kesimpulan, menggunakan perspektif yang beragam, dan bekerja melalui gagasan yang disepakati bersama untuk mendapatkan
jawaban bersama dalam rangka mendapatkan perubahan yang diharapkan yaitu keterampilan menulis yang semakin meningkat.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Dalam penelitian Rahmawati 2011 dengan judul “Penerapan Model Think Pair Share TPS untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa
Kelas III di SDN Toyomarto 01 Singosari Kabupaten Malang ”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa keterampilan menulis cerita siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan 1 mencapai rata-rata 66. Nilai tersebut masuk dalam
kategori “Cukup” atau “C” dengan kriteria ketuntasan dapat dikatakan “Tuntas”. Sebanyak 20 siswa dari 32 siswa mengalami ketuntasan belajar. Pada pertemuan 2