Skenario jika dilakukan upaya perbaikan

2. Skenario jika dilakukan upaya perbaikan

Skenario 2 ini kondisinya lebih baik dari skenario 1 kondisi aktual. Tabel 26 menunjukkan perubahan keadaan atribut penggerak sebagai berikut: Pada dimensi kelembagaan, pemegang kepentingan utama dikendalikan oleh masyarakat nelayan, banyaknya tokoh panutan, sudah ada koperasi dan adanya kepatuhan terhadap tradisibudaya dalam sistem pengelolaan kawasan terumbu karang. Pada dimensi ekologi, telah dilakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke perairan, penurunan tingkat eksploitasi sumberdaya ikan, perlindungan kawasan terumbu karang. Pada dimensi teknologi, penggunaan alat tangkap ikan yang selektif, dan beroperasinya kapal-kapal penangkapan ikan yang bertonase kecil. Pada dimensi sosial ekonomi, waktu yang digunakan untuk pemanfaatan terumbu karang dilakukan secara musiman, ketergantungan masyarakat pada perikanan relatif sedikit, adanya lokasi yang memiliki nilai sejarah, seni dan budaya, adanya zonasi, dan telah ada upaya untuk menangani konflik. Bila dibandingkan dengan skenario kondisi saat ini, maka terjadi perubahan skor pada masing-masing atribut pengelolaan kawasan terumbu karang, seperti terlihat pada Tabel 26. Pemegang kepentingan utama telah dilakukan oleh nelayan, tradisibudaya sudah mulai digali dan dioptimalkan pelaksanaannya, telah dilakukan upaya rehabilitasi habitat, dan penggunaan alat tangkap yang selektif. Jika skenario ini terjadi, maka dalam kondisi yang demikian diprediksi akan meningkatkan nilai indeks akuntabilitas pengelolaan kawasan terumbu karang pada 20 tahun ke depan Gambar 36. 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 55 57 60 1: EKOLOGI 35 65 95 51 54 56 30 55 80 2: TEKNOLOGI 3: SOSEK 4: KELEMBAGAAN 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Tahun Nilai Kebe rlan juta n Gambar 36. Hasil simulasi skenario upaya yang bisa dilakukan Tabel 26. Keadaan atribut penyusun indeks keberlanjutan untuk skenario 2 Dimensi dan Atribut Ekologi Pulau Lembeh Pesisir Bitung Pulau Lembeh Pesisir Bitung Atribut Skor kondisi awal Skor skenario 2 Kondisi perairan 1 0 1 1 Tingkat eksploitasi sumberdaya ikan 1

1 Persentase penutupan karang

2 1 3 3 Spesies endemik 0 1 0 1 Sedimentasi 2 1 2 1 Dimensi dan Atribut Teknologi Pulau Lembeh Pesisir Bitung Pulau Lembeh Pesisir Bitung Atribut Skor kondisi awal Skor skenario 2 Jenis alat tangkap 1 1 Selektivitas alat tangkap 1 1 2 1 Tipe kapal 1 2 1 2 Dimensi dan Atribut Sosial ekonomi Pulau Lembeh Pesisir Bitung Pulau Lembeh Pesisir Bitung Waktu yang digunakan untuk pemanfaatan terumbu karang 3 2 3 2 Ketergantungan pada perikanan sebagai sumber nafkah 1 1 1 1 Memiliki nilai sejarah, seni dan budaya 1 1 Zonasi peruntukan lahan 1 1 Potensi konflik 1 1 1 1 Dimensi dan Atribut Kelembagaan Pulau Lembeh Pesisir Bitung Pulau Lembeh Pesisir Bitung Tokoh panutan 1 1 2 1 Pemegang kepentingan utama 1 1 1 Koperasi 0 1 1 Tradisibudaya 1 1 1 Perubahan nilai skor pada Tabel 26 pada skenario 2 akan berimplikasi terhadap sistem keberlanjutan pengelolaan kawasan terumbu karang, sebagai berikut: 1. Ekologi Upaya perbaikan lingkungan dan perlindungan terhadap spesies endemik akan berdampak baik terhadap keberadaan terumbu karang. 2. Teknologi Penggunaan alat tangkap yang selektif akan dapat mencegah kerusakan terumbu karang. 3. Sosial ekonomi Pengelolaan kawasan terumbu karang secara berkelanjutan akan memberikan peluang kepada nelayan dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan hasil tangkapannya dan adanya peluang kesempatan kerja. 4. Kelembagaan Penataan dan pengukuhan kelembagaan pengelolaan kawasan terumbu karang yang sudah dilakukan sesuai peruntukannya serta adanya peran aktif dari masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan kawasan terumbu karang. 3. Skenario jika nilai atribut bernilai baik kondisi ideal Jika nilai skor setiap atribut memiliki nilai baik, maka dalam kondisi yang demikian berarti pengelolaan kawasan terumbu karang sudah dipandang sebagai satu kesatuan ekosistem yang dapat memberikan manfaat ekologi dan ekonomi sehingga perlu dilestarikan agar generasi yang akan datang juga dapat menikmatinya. Skenario 3 merupakan skenario ideal dan menjadi tujuan akhir dari pengelolaan kawasan terumbu karang Selat Lembeh Gambar 37. Keberlanjutan akan dapat dipertahankan sehingga sumberdaya terumbu karang dapat menjadi tumpuan harapan oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya. Tabel 27 menunjukkan bahwa apabila dibandingkan dengan kondisi aktual, maka terjadi perubahan skor pada masing-masing atribut pengelolaan kawasan terumbu karang. Perubahan nilai skor pada Tabel 28 skenario 3 akan memberikan implikasi terhadap indeks keberlanjutan, sebagai berikut: 1. Ekologi Skenario 3 akan berdampak positif terhadap sistem keberlanjutan dimana perlindungan terhadap kawasan terumbu karang sudah dilakukan. Telah dilakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke perairan, penataan dan pengukuhan kawasan sudah dilakukan dengan adanya zonasi serta sudah adanya pengembangan pariwisata bahari dan juga dapat mengendalikan kegiatan penangkapan secara destruktif, sehingga kelestarian terumbu karang dapat terjaga. 2. Teknologi Skenario 3 akan berdampak positif terhadap sistem keberlanjutan. Penggunaan teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan. 3. Sosial ekonomi Skenario 3 akan berdampak positif terhadap sistem keberlanjutan. Kegiatan penangkapan secara destruktif sudah dapat dikendalikan. Pengaturan zonasi untuk pendidikan dan penelitian serta pemeliharaan dan perlindungan terhadap situs-situs yang bernilai sejarah telah dilakukan. Pengelolaan kawasan terumbu karang sudah dapat dikembangkan menjadi wisata bahari, menunjukkan bahwa pemanfaatan kawasan tidak terfokus pada perikanan saja. Disisi lain, pengembangan wisata bahari akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar serta sekaligus dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. 4. Kelembagaan Skenario 3 akan berdampak positif terhadap sistem keberlanjutan. Terjadinya peningkatan peran tokoh masyarakat lokal dalam penentuan kebijakan, adanya keterlibatan para nelayan sebagai stakeholders utama dalam pengelolaan kawasan terumbu karang. Peran tokoh panutan dan nelayan menunjukkan tindakan atau kebijakan yang diputuskan dapat mempengaruhi dan memberikan dorongan besar bagi pengelolaan kawasan terumbu karang. Tabel 27. Keadaan atribut penyusun sistem keberlanjutan untuk skenario 3 Dimensi dan Atribut Ekologi Pulau Lembeh Pesisir Bitung Pulau Lembeh Pesisir Bitung Atribut Skor kondisi awal Skor skenario 3 Kondisi perairan 1 0 1 1 Tingkat eksploitasi sumberdaya ikan 1

1 Persentase penutupan karang

2 1 4 4 Spesies endemik 0 1 0 0 Sedimentasi 2 1 2 2 Dimensi dan Atribut Teknologi Pulau Lembeh Pesisir Bitung Pulau Lembeh Pesisir Bitung Atribut Skor kondisi awal Skor skenario 3 Jenis alat tangkap 1 1 Selektivitas alat tangkap 1 1 2 2 Tipe kapal 1 2 0 0 Dimensi dan Atribut Sosial ekonomi Pulau Lembeh Pesisir Bitung Pulau Lembeh Pesisir Bitung Atribut Skor kondisi awal Skor skenario 3 Waktu yang digunakan untuk pemanfaatan terumbu karang 3 2 0 0 Ketergantungan pada perikanan sebagai sumber nafkah 1 1 2 2 Memiliki nilai sejarah, seni dan budaya 1 1 1 Zonasi peruntukan lahan 2 2 Potensi konflik 1 1 0 0 Dimensi dan Atribut Kelembagaan Pulau Lembeh Pesisir Bitung Pulau Lembeh Pesisir Bitung Atribut Skor kondisi awal Skor skenario 3 Tokoh panutan 1 1 2 2 Pemegang kepentingan utama 1 1 Koperasi 0 0 1 1 Tradisibudaya 1 0 1 1 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 55 57 60 1: EKOLOGI 35 65 95 46 49 52 30 55 80 2: TEKNOLOGI 3: SOSEK 4: KELEMBAGAAN 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Nilai Kebe rlan juta n Tahun Gambar 37. Simulasi skenario kondisi baik kondisi ideal

4. Skenario jika nilai atribut bernilai buruk