3.3.3.1. Potensi Kawasan Konservasi Terumbu Karang
Parameter yang digunakan dipilih berdasarkan faktor pembatas pertumbuhan karang. Adapun dasar penggunaan parameter tersebut adalah:
1. Persentase penutupan karang
Terumbu karang merupakan ekosistem pesisir yang sangat produktif di perairan tropis. Beberapa hal yang menyebabkan tingginya produktivitas
primer di perairan terumbu karang adalah keberadaan dinoflagelata alga zooxanthellae yang hidup bersimbiose di polyp binatang karang. Salah satu
indikator kesehatan suatu perairan adalah keberadaan terumbu karang dengan tingkat persentase penutupan karang relatif tinggi. Kategori untuk mengukur
persentase penutupan karang yang sering digunakan adalah mengacu pada : 0- 24,9 maka tergolong sebagai kondisi buruk, 25-49,9 adalah sedang; 50-
74,9 baik; dan 75-100 adalah baik sekali Gomes dan Yap, 1998.
2. Suhu
Terumbu karang pada umunya terbatas pada suhu perairan antara 18-36 C,
nilai optimal antara 26-28 C Hubbard, 1990. Suharsono 1999 telah
mencatat bahwa selama peristiwa pemutihan karang, suhu rata-rata permukaan air sekitar gugusan Pulau Pari Kepulauan Seribu adalah 2-3
C di atas suhu normal.
3. Salinitas
Salinitas air laut rata-rata di daerah tropis adalah sekitar 35
00
, dan binatang karang hidup subur pada kisaran salinitas sekitar 34-36
00
Kinsman, 2004. Daya tahan terhadap salinitas setiap jenis karang tidak sama. Kinsman 1994
mendapatkan bahwa Acropora dapat bertahan pada salinitas 40
00
hanya beberapa jam di West Indies, akan tetapi Porites dapat tahan dengan salinitas
sampai 48
00.
4. Kecerahan dan kedalaman
Berkaitan dengan pengaruh kecerahan terhadap pertumbuhan karang, maka faktor kedalaman juga membatasi kehidupan binatang karang. Pada perairan
yang jernih memungkinkan penetrasi cahaya bisa sampai pada lapisan yang sangat dalam, sehingga binatang karang juga dapat hidup pada perairan yang
cukup dalam. Hasil penelitian Suharsono dan Yosephine 1994, menyatakan bahwa terdapat korelasi positif antara persentase tutupan karang hidup dengan
kecerahan air di 27 pulau di Kepulauan Seribu. Semakin rendah transparasi air semakin kecil pula persentase tutupan karang hidup.
5. Kecepatan arus