Kecocokan Jenis Pohon Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Primer 1.Data Primer

29 Penentuan luas hutan kota berdasarkan jumlah karbondioksida dilandasi beberapa pertimbangan sebagai berikut : 1 Karbondioksida yang dihasilkan dari aktifitas setiap manusia adalah relatif sama yaitu 0,96 kghari Grey and Deneke, 1978. 2 Waktu aktif kendaraan bermotor adalah : kendaraan penumpang 3 jamhari,kendaraan beban dan bus 2 jamhari, sepeda motor 1 jamhari Wisesa,1998 sedangkan waktu aktif untuk industri adalah 8 jamhari Diana, 2005. karbondioksida yang dihasilkan oleh kendaraan penumpang 40,54 kghari,kendaraan beban 50,16 kghari, kendaraan bus 100,32 kghari, sepeda motor 0,68 kghari Arismunandar, 1980 dalam Wisesa, 1988. 3 Karbondioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri dihitung berdasarkan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan dalam proses produksi. 4 Menurut Smith et al 1981 dalam Wisesa 1988 seorang manusia mengoksidasi 300 kalori perhari dari makanannya dan menggunakan sekitar 600 liter CO 2 . Jadi setiap harinya seorang manusia menghasilkan 480 liter CO 2 atau 0,968 kg CO 2 0,40333 kg CO 2 jam. Menurut Bernatzky 1978, tumbuhan mampu mengubah karbondioksida dari udara dan mengubah air dari tanah menjadi karbohidrat dan oksigen dengan perantaraan klorofil dan bantuan sinar matahari yang disebut dengan fotosintesis. Proses fotosintesis tersebut akan menyerap karbondioksida yang dihasilkan manusia, kendaraan bermotor, industri dan aktifitas manusia lainnya. Proses tersebut dinyatakan sebagai berikut: 6 mol CO 2 + 12 mol H 2 O + 675 kal 1 mol C 6 H 12 O 6 + 6 mol O 2 + 6 mol H 2 O 4 gr 216 gr 180 gr 192 gr 108 gr Melalui persamaan proses fotosintesis tersebut, maka akan didapatkan rasio antara jumlah karbondioksida yang digunakan dengan jumlah oksigen yang dihasilkan pada proses fotosintesis tersebut. Menurut Bernatzky 1978, pohon dengan tinggi 25 m dan diameter tajuk 15 m, akan mempunyai luas tutupan tajuk 160 m 2 dan luas permukaan luas daun sebesar 1600 m 2 , akan melakukan fotosintesis per jam sebagai berikut: CO 2 intake 2352 gr total CO 2 dari udara 4800 m 2 H 2 O intake 960 gr C 6 H 12 O 6 produksi 1600 gr O 2 out put 1712 gr. 30 Sedangkan untuk 1 Ha lahan hijau dengan total luas permukaan daun 5 Ha akan membutuhkan 900 kg CO 2 untuk melakukan fotosintesis selama 12 jam, dan pada waktu yang sama akan menghasilkan 600 kg O 2 . Menurut Grey dan Deneke 1976 setiap jam 1 ha daun-daun hijau menyerap 8 kg CO 2 yang ekuivalen dengan CO 2 yang dihembuskan oleh napas sekitar 200 orang dalam waktu yang sama sebagai hasil pernapasannya.

3.3.2.4 Analisis Spasial Hutan Kota

3.3.2.4.1. Pembangunan Basis Data

Untuk pembangunan basis data digunakan peta digital dengan 8 jenis layer, yaitu layer penduduk, layer kendaraan bermotor, layer industri, layer batas administrasi kelurahan, layer penutupan vegetasi, layer jalan dan layer sungai.

3.3.2.4.2. Pengolahan Digital Data Landsat

1. Pra Pengolahan Citra

a. Koreksi Geometrik Koreksi geometric dilakukan dengan mengunakan sejumlah titik kontrol lapangan Ground Control Point. GCP adalah suatu titik pada permukaan bumi yang diketahui koordinatnya Jaya, 1997. Titik-titik control atau CGP yang digunakan adalah objek-objek yang mudah dikenali dan tidak mudah berubah dalam jangka pendek. Koreksi geometric juga dapat dilakukan dengan rektifikasi citra ke peta atau citra ke citra. b. Perbaikanpenajaman Citra Image Enhancement Penajaman citra bertujuan untuk memperbaiki mutu kualitas dari citra sehingga dapat meningkatkan pula informasi yang diperoleh dan memudahkan dalam kegiatan interpretasi citra. Menurut Jaya 1997 penajaman citra dapat dilakukan secara bertahap. Tahap 1 perbaikan spasial Spatial Enhancement, pada tahap ini bertujuan memperbaiki citra memberikan efek kontras, penajaman tepi dan penghalusan citra, 2 perbaikan radiometric Radiometric Enhancement adalah teknik memperbaiki citra mengunakan nilai individu pixel yang bersangkutan saja dan diharapkan dapat memperbaiki tampilan visual. Operasi ini juga disebut spesifik pixel atau operasi titik yang meliputi LUT Look Up Table, histogram citra, reduksi hase, nois dan infersi citra, 3 perbaikan spekteral, adalah teknik perbaikan citra mengunakan masing-masing pixel dari 31 sejumlah band basis multiband, meliputi analisis komponen utama principle Component analysis, PCA kebalikan, Tasseled cap, decorrelation strech, RGB to HIS to RGB, dan indeks vegetasi.

2. Klasifikasi

Klasifikasi diartikan sebagai proses pengelompokan pixel-pixel ke dalam kelas-kelas atau kategori-kategori yang telah ditentukan berdasarkan nilai kecerahan brightness valueBV atau digital numberDN pixel yang bersangkutan. Berdasarkan tekniknya, klasifikasi manual dilakukan dengan mengelompokan pixel ke dalam satu kelas yang telah ditetapkan interpretel berdasarkan nilai kecerahan maupun warna dari pixel. Klasifikasi kuantitatif pengelompokan pixelnya dilakukan oleh komputer secara otomatis berdasarkan nilai kecerahan contoh yang diambil sebagai training area Jaya,1997 Kelas-kelas penutupan lahan dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi beberapa kelas yaitu hutan lebat, semak belukar, sawah, dan kebun campuran. Pemilihan kelas-kelas ini didasarkan pada kelas yang mempunyai vegetasi sebagai suplai oksigen. 3. Analisis Spasial Evaluasi Ketersedian RTH dan Kebutuhan Luas Hutan Kota Berdasarkan Produksi CO 2 . Untuk permodelan spasial pegembangan hutan kota diperlukan data tabular berupa jumlah penduduk, jumlah kendaraan bermotor, jumlah hewan ternak, dan jumlah industri dengan unit per kecamatan data diambil dari hasil perhitungan luas hutan kota berdasarkan jumlah CO 2 . Selain itu diperlukan data spasial berupa peta administrasi kelurahan, peta tata guna lahan, peta sungai, peta jalan dan citra landsat TM. Dari data tabular dan data spasial dibuat layer penduduk, layer kendaraan bermotor, dan layer industri, yang kemudian dianalisis spasial untuk menghitung menghitung jumlah karbondioksida masing-masingnya, sehingga didapat jumlah karbondiosida total. Sedangkan ketersediaan oksigen dilihat dari data citra landsat TM yang diklasifikasikan menjadi hutan pohon, semak belukar, sawah, dan kebun campuran yang menyatakan ruang terbuka hijau RTH yang ada di Kabupaten Belu. Dari jumlah CO 2 total dan ketersediaan oksigen total dapat diketahui kebutuhan luas hutan kota dan ketersedian RTH