Kriteria dan Bentuk Hutan Kota
                                                                                20
pemerintah, kemudian jika lahan itu milik pemerintah pelaksanaannya dilakukan oleh  pemerintah,  tetapi  jika  lahan  itu  milik  masyarakat  dilaksanakan  oleh
masyarakat,  dan  jika  lahan  itu  milik  individu  masyarakat  maka  pelaksanaannya dilakukan  oleh  individu  masyarakat  dengan  bimbingan  teknis  dari  pemerintah
supaya benar pelaksanaannya Fakuara 1986. Menurut  Grey  dan  Denake  1978  ada  tiga  macam  kegiatan  di  dalam
pengelolaan hutan kota, yaitu: 1
Penanaman.  Penanaman  harus  mempunyai  prioritas  tertinggi,  terutama kegiatan  penebangan  pohon-pohon  yang  sudah  tuamati.  Kegiatan
penanaman ini harus memperhatikan komposisi jenis, lokasi dan desain; 2
Pemeliharaan.  Pemeliharaan  hutan  kota  dapat  didefinisikan  sebagai penerapan  kebutuhan-kebutuhan  praktis  bagi  kesehatan  yang  layak,
kekuatan, dan sesuai dengan lingkungan perkotaan. Kegiatan pemeliharaan meliputi  pengendalian  pertumbuhan,  perusakan,  serta  serangga  dan
penyakit; 3
Pembersihan.  Kegiatan  pembersihan  meliputi  penyingkiran  pohon-pohon yang  mati,  pohon-pohon  yang  membahayakan  baik  secara  fisik  berupa
posisi  yang  tidak  menguntungkan,  maupun  karena  merupakan  sumber penyakit, serta pohon-pohon yang terlalu berdesakan.
Studi kajian perencanaan aspek yang dapat diteliti meliputi: lokasi, fungsi dan  pemanfaatan,  aspek  teknik  silvikultur,  arsitektur  lansekap,  sarana  dan
prasarana,  teknik  pengelolaan  lingkungan.  Bahan  informasi  yang  dibutuhkan dalam studi meliputi: 1 Data fisik letak, wilayah, tanah, iklim, dan lain-lain; 2
Sosial ekonomi aktivitas di wilayah bersangkutan dan kondisinya; 3 Keadaan lingkungan  lokasi  dan  sekitarnya;  4  Rencana  pembangunan  wilayah  RUTR,
RTK, RTH, serta 5 Bahan-bahan penunjang lainnya Dahlan 2005. Hasil  studi  berupa  Rencana  Pembangunan  Hutan  Kota  yang  terdiri  dari
tiga bagian, yakni Dahlan 2005: 1
Rencana jangka panjang, yang memuat gambaran tentang hutan kota yang dibangun, serta target dan tahapan pelaksanaannya.
2 Rencana  detail  yang  memuat  desain  fisik  atau  rancang  bangun  untuk
masing-masing komponen fisik hutan kota yang hendak dibangun serta tata letaknya.
3 Rencana tahun pertama kegiatan, meliputi rencana fisik dan biayanya.
21
Organisasi pembangunan dan pengelolaan hutan kota sangat bergantung kepada  perangkat  yang  ada  dan  keperluannya.  Sistem  pengorganisasian  di
suatu  daerah  mungkin  berbeda  dengan  daerah  lainnya.  Salah  satu  bentuk pengorganisasian pembangunan dan pengelolaan hutan kota dapat dilihat pada
Gambar 2.  Walikota dan Bupati sebagai kepala wilayah bertanggung jawab atas
pembangunan  dan  pengembangan  hutan  kota  di  wilayahnya.  Bidang perencanaan  pengendalian  dipegang  oleh  Bappeda  Tingkat  II.  Untuk
pelaksaannya dapat ditunjuk dinas-dinas yang berada di wilayahnya Gambar 2. Pengelolaan  hutan  kota  pada  areal  yang  dibebani  hak  milik  diserahkan
kepada  pemiliknya,  namun  dalam  pelaksanaannya  harus  memperhatikan petunjuk  dari  bidang  perencanaan  dan  pengendalian.  Guna  memperlancar
pelaksanaannya  perlu  dipikirkan  jasa  atau  imbalan  apa  yang  dapat  diberikan oleh pemerintah kepada yang bersangkutan.
Gambar 2. Bagan  Organisasi  Pengelolaan  Hutan  Kota  Sumber:
                                            
                