Analisis ini dapat digunakan sebagai pendukung dari analisis rasio dimana hasilnya akan digunakan dalam menginterpretasikan hasil analisis rasio. Analisis
persentase per komponen secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Ry
t
=
o t
Py Py
x 100 ....................................................................................... 2 Dimana; Ry
t
= nilai persentase pos yang dibandingkan Py
t
= pos y dalam laporan keuangan tahun ke-t Py
o
= pos dasar sebagai pembanding
2.3.3. Analisis Rasio
Menurut Sawir 2005, untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, diperlukan tolok ukur berupa rasio atau indeks yang menghubungkan antara data
yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interpretasi dari bermacam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik mengenai kinerja keuangan
dan prestasi perusahaan. Rasio keuangan dapat membantu dalam mengidentifikasi beberapa
kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan Keown, et al., 2001. Rasio keuangan memberikan dua cara untuk membuat perbandingan dari data keuangan
perusahaan menjadi lebih berarti yakni pertama, dapat meneliti rasio antar waktu untuk mengetahui arah pergerakannya; kedua, dapat memperbandingkan rasio
keuangan perusahaan dengan perusahaan lain. Analisis ini mencakup empat kelompok analisis yang meliputi analisis
likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas Munawir, 2002. Alat analisis rasio ini dapat memberikan gambaran mengenai baik buruknya keadaan keuangan
suatu perusahaan apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka pembanding yang digunakan sebagai standar.
a. Analisis Likuiditas
Likuiditas didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban keuangannya yang sudah jatuh tempo Munawir, 2002. Jadi
analisis likuiditas menunjukkan apakah perusahaan mampu memenuhi kewajiban keuangannya yang akan jatuh tempo. Analisis rasio ini dapat digunakan untuk
menganalisis dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek, serta membantu manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan
dalam perusahaan. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat apabila
mampu memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus dibayar tepat pada waktunya, memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi normal, membayar bunga dan
deviden yang dibutuhkan dan memelihara tingkat kredit yang menguntungkan. Analisis likuiditas pada umumnya diukur dengan menggunakan rasio berikut:
1. Rasio Lancar Current Ratio Rasio lancar menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar
kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar. Rasio lancar yang rendah menunjukkan bahwa dalam perusahaan terdapat masalah likuiditas. Namun rasio
lancar yang tinggi menunjukkan ketidakmampuan perusahaan dalam mengoptimalkan aktiva yang ada untuk menghasilkan laba Sawir, 2005. Rasio
lancar dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio Lancar =
Lancar Hutang
Lancar Aktiva
.................................................................... 3
2. Rasio Cepat Quick Ratio Rasio cepat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan. Menurut Sawir 2005 persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya
rendah sehingga sulit untuk direalisasikan menjadi uang kas dalam waktu yang singkat. Jadi rasio ini dinilai lebih baik dalam mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio cepat dapat dirumuskan sebagai berikut:
Rasio Cepat = Lancar
Hutang Persediaan
- Lancar
Aktiva ................................................. 4
3. Rasio Kas Cash Ratio Rasio ini mengukur kemampuan sesungguhnya dari perusahaan dalam
memenuhi hutang-hutangnya tepat pada waktunya Munawir, 2002. Rasio ini membandingkan aktiva lancar yang sangat liquid mudah dicairkan atau
diuangkan yakni uang kas dan surat berharga dengan hutang lancar. Rasio kas dapat dirumuskan sebagai berikut:
Rasio Kas = Lancar
Hutang Berharga
Surat Kas
+ ............................................................ 5
b. Analisis Solvabilitas