Laporan Rugi Laba Laporan Keuangan

lain adalah kekayaan atau aktiva yang belum atau tidak dapat dimasukan dalam klasifikasi sebelumnya Mulyadi, 1993. Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban dapat dibedakan ke dalam hutang lancar hutang jangka pendek dan hutang tidak lancar hutang jangka panjang. Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek satu tahun sejak tanggal neraca dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya jatuh tempo lebih dari satu tahun Munawir, 2002. Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal modal saham, surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang- hutangnya Munawir, 2002.

2.2.2. Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu Munawir, 2002. Menurut Agnes Sawir 2005, laporan rugi laba biasanya disusun dengan dua pendekatan, yakni pendekatan Kontribusi dan pendekatan Fungsional. Pendekatan Kontribusi membagi biaya-biaya ke dalam dua sifat pokok, yakni biaya variabel dan biaya tetap. Sedangkan laporan rugi laba yang disusun dengan pendekatan fungsional memberikan informasi mengenai biaya- biaya yang dikeluarkan oleh setiap fungsi utama dalam perusahaan fungsi produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan umum, serta keuangan. Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep perbandingan matching concept yakni memperbandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode terjadinya beban tersebut Niswonger, et al., 1999. Laporan laba rugi pada dasarnya merupakan ringkasan dari empat jenis kegiatan Keown, et al., 2001, yaitu: 1. Menjual produk atau jasa. 2. Beban produksi atau usaha untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual. 3. Beban yang timbul dalam memasarkan dan mendistribusikan produk atau jasa kepada konsumen, serta yang berkaitan dengan beban administrasi operasional. 4. Beban keuangan dalam menjalankan bisnis, contohnya; bunga yang dibayarkan kepada kreditur dan pembayaran deviden kepada pemegang saham. Walaupun belum ada keseragaman tentang susunan laporan rugi laba bagi tiap-tiap perusahaan, namun prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut Munawir, 2002 : 1. Bagian pertama menunjukan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan penjualan barang dan jasa diikuti dengan harga pokok dari barang atau jasa yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor. 2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum atau administrasi. 3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha pokok. 4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil, sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.

2.2.3. Laporan Arus Kas