dilihat dalam analisis trend adalah komponen yang digunakan dalam analisis rasio keuangan. Dalam penelitian ini tahun yang dijadikan sebagai tahun dasar dalam
analisis trend adalah tahun 2001, dengan alasan bahwa tahun 2001 adalah tahun awal dari penelitian. Tabel hasil analisis trend terhadap laporan keuangan PT.
Pupuk Kujang Persero dapat dilihat dalam Lampiran 6 dan Lampiran 7.
5.2.1. Perkembangan Neraca
Analisis trend terhadap laporan neraca dilakukan terhadap komponen- komponen yang digunakan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan, baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tercermin dari komponen yang digunakan untuk menilai likuiditas
perusahaan, yaitu aktiva lancar dan hutang lancar. Sedangkan untuk melihat kondisi keuangan jangka panjangnya dapat dilihat dari komponen yang digunakan
dalam menilai solvabilitas perusahaan, seperti total aktiva, total hutang dan modal. Hasil analisis trend terhadap komponen-komponen laporan neraca yang
digunakan untuk melihat likuiditas perusahaan dari tahun 2001-2005, menunjukkan bahwa komponen aktiva lancar dan hutang lancar menunjukkan
perkembangan yang cenderung menurun namun terjadi peningkatan di akhir tahun untuk hutang lancar.
100
50.02 100
142.03
73.81 55.95
58.53 53.14 66.61
20 40
60 80
100 120
140 160
2001 2002 2003 2004 2005 Tahun
Tr end
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Gambar 10. Perkembangan trend Komponen Likuiditas dalam Laporan Neraca PT. Pupuk Kujang Persero Periode 2001-2005
2001 2002
Pada Gambar 10 terlihat terjadi peningkatan hutang lancar di tahun 2005 sebesar 42,03 persen dari tahun dasar. Peningkatan hutang lancar ini disebabkan
pada tahun tersebut perusahaan mengalami kenaikan hutang jangka pendek karena adanya hutang jangka panjang yang telah jatuh tempo. Sedangkan penurunan
aktiva lancar lebih disebabkan karena terjadi penurunan deposito berjangka perusahaan yang memiliki proporsi terbesar terhadap aktiva lancarnya.
Berbeda dengan aktiva lancar, dalam pos aktiva tetap terlihat kecenderungan peningkatan yang cukup besar dari tahun ke tahunnya seperti yang
terlihat dalam Gambar 11. Peningkatan ini terjadi karena komponen aktiva tetap yakni aktiva tetap dalam pelaksanaan yang mengalami kenaikan yang sangat besar
hingga mencapai 21.800,58 persen pada tahun 2005 atau naik sebesar 21.700,58 persen dari tahun 2001. Kenaikan aktiva tetap dalam pelaksanaan dalam dua tahun
terakhir terjadi dikarenakan adanya pembangunan proyek Pupuk Kujang 1B yang diproyeksikan akan mengganti pabrik Pupuk Kujang 1A yang ada dan telah
beroperasi sejak akhir tahun 1978.
4426.49
777.76 149.14
354.65 500
1000 1500
2000 2500
3000 3500
4000 4500
2001 2002
2003 2004
2005 Tahun
Tr e
nd
Aktiva Tetap Total Kewajiban
Modal Sendiri Total Aktiva
Gambar 11. Perkembangan trend Komponen-komponen Neraca PT. Pupuk Kujang Persero Periode 2001-2005
Berdasarkan hasil analisis trend terhadap komponen neraca yang mencerminkan solvabilitas perusahaan menunjukkan kecenderungan yang
meningkat dalam dua tahun terakhir dengan laju peningkatan terbesar terjadi dalam komponen total hutang dan diikuti oleh total aktiva dan modal sendiri.
2001 2002
Dalam Gambar 11 terlihat peningkatan terbesar terjadi pada komponen total hutang di tahun 2004 yang meningkat sebesar 653,96 persen dari tahun dasar.
Kenaikan ini disebabkan karena perusahaan mengalami kenaikan hutang jangka panjang hingga mencapai 338.672,64 persen. Kenaikan yang sangat besar ini
dikarenakan perusahaan mengambil kebijakan untuk melakukan pinjaman jangka panjang yang sebagian besarnya digunakan untuk membiayai pembangunan
proyek Pupuk Kujang 1B tersebut. Selanjutnya peningkatan juga terjadi dalam dua tahun terakhir pada
komponen total aktiva dan modal sendiri. Peningkatan total aktiva terutama dikarenakan terdapat peningkatan dalam aktiva tetap yakni aktiva tetap dalam
pelaksanaan yang peningkatannya mencapai 21.900,58 persen dari tahun dasar. Sedangkan peningkatan dalam komponen modal sendiri lebih disebabkan oleh
peningkatan dana cadangan perusahaan baik cadangan umum maupun cadangan bertujuan.
5.2.2. Perkembangan Laba Rugi