belajar jika tidak ada aktivitas atau kegiatan . Jadi aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan belajar mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis untuk menunjang
keberhasilan belajar dalam proses belajar.
2.1.5 Hasi Belajar
Beberapa pendapat mengenai hasil belajar dari pakar pendidikan, seperti Suprijono 2012: 7 mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan
perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja . Gerlach dan Elly,1980 dalam Rifa i 2011: 85 menjelaskan, hasil belajar
merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar . Sedangkan Anitha W 2014: 16 menjelaskan hasil belajar
adalah perubahan perilaku yang berupa pengetahuan, ketrampilan, atau pengusaan nilai-nilaisikap sebagai hasil dari pengalaman interaksi dengan lingkungan,
tempat proses mental dan emosianal terjadi . Jadi hasil belajar adalah perubahan perilaku berupa pengetahuan, ketrampilan atau penguasaan sikap yang diperoleh
peserta didik setelah mengalami kegiatan sebagai hasil dari pengalaman. Hasil belajar menurut Rifa i 2011: 86-90 mencakup tiga taksonomi yang
disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotorik psychomotoric domain.
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual, yang mencakup kategori pengetahuan knowledge,
pemahaman comprehension, penerapan application, analisisanalysis, sintesis synthesis, dan penilaianevaluation. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan,
sikap, minat, dan nilai, yang mencakup kategori penerimaan receiving,
penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, pembentukan pola hidup organization by value complex. Ranah psikomotorik
berkaitan dengan kemampuan fisik seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf, yang mencakup kategori persepsi
perception, kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian
adaptation, dan kreativitas originality. Lima taksonomi hasil belajar menurut Gagne t.t dalam Sapriati, dkk
2014: 1.40-3 meliputi: 1 Informasi Verbal verbal information
Informasi verbal yaitu informasi yang diperoleh dari kata yang diucapkan orang, dari membaca, mendengar radio, televisi, internet, dan sebagainya.
Informasi ini meliputi nama-nama, fakta-fakta, prinsip-prinsip, dan generalisasi. 2 Keterampilan-keterampilan intelektual intellectual skills
Keterampilan intelektual terungkap dari pertanyaan yang dimulai dari kata bagaimana . Hal ini diarahkan pada aspek-aspek lingkungan pelajar siswa.
Seperti diskriminasi discrimination, konsep-konsep konkret concrete consepts, konsep-konsep terdefinisi defined concepts, dan aturan-aturan rules.
3 Strategi-strategi kognitif cognitive Strategies Strategi-strategi kognitif adalah kemampuan-kemampuan internal yang
terorganisasi. Strategi ini berupa pengendalian tingkah laku pelajar dalam mengendalikan lingkungannya. Siswa menggunakan strategi kognitif dalam
memikirkan tentang apa yang telah dipelajari dan dalam memecahkan masalah secara kreatif.
4 Sikap-sikap attitudes Sikap merupakan pembewaan yang dapat dipelajari dan dapat
mempengaruhi tingkah laku kita terhadap benda-benda, kejadian, atau makhluk hidup.
5 Keterampilan-keterampilan motor skills Keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan fisik, tetapi juga
kegiatan motorik yang digabungkan dengan keterampilan intelektual, misalnya: bila berbicara, menulis atau dalam menggunakan alat IPA.
Dari uraian di atas taksonomi hasil belajar menurut Gagne tiga diantarnya adalah aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Jadi geru harus memperhatikan
ketiga aspek tersebut dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas definisi hasil belajar siswa adalah perubahan
perilaku siswa dari segala aspek kognitif, afektif, psikomotorik setelah melalui usaha belajar atau mengalami kegiatan belajar sebagai hasil dari pengelaman.
2.1.6 Mengajar
Beberapa ahli tentang pengertian mengajar seperti, Susanto 2012: 26 menyatakan mengajar adalah aktivitas menyampaikan pengetahuan secara lisan
atau tertulis, yang dilakukan guru untuk menciptakan lingkungan agar siswa mau melakukan proses belajar . Sapriati 2014: 3.3 menjelaskan mengajar hakikatnya
menolong para siswa untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap serta idealisme dan epresiasi yang menjurus kepada perubahan tingkahlaku dan
pertumbuhan siswa. Jadi mengajar adalah kegiatan guru dalam menyampaikan pengetahuan secara lisan atau tertulis untuk menolong para siswa dalam
memperoleh perubahan perilaku dan pertumbuhan siswa. Slameto 2013: 32 menjelaskan
mengajar adalah penyerahan kebudayaan berupa pengalaman-pengalaman dan kecakapan kepada anak didik
atau usaha mewariskan kebudayaan masyarakat pada generasi berikut sebagai generasi penerus . Ngalimun 2014: 25 menjelaskan mengajar adalah usaha
mengembangkan seluruh kemampuan peserta didik meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik . Sapriati 2014: 3.3 mengemukakan unsur terpenting
dalam mengajar adalah merangsang serta mengarahkan siswa untuk belajar, cara mengajar guru yang baik merupakan kunci dan prasyarat bagi siswa untuk dapat
belajar dengan baik. Dengan demikian mengajar merupakan usaha mengembangkan seluruh kemampuan peserta didik dengan mengarahkan dan
merangsang siswa untuk belajar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah
usaha guru dalam mennyampaikan pengetahuan secara lisan atau tertulis untuk mengembangkan kemampuan siswa aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
dengan merangsang dan mengarahkan siswa untuk belajar.
2.1.7 Kompetensi Guru
Kulitas kinerja guru dinyatakan dalam dua dokumen resmi. Pertama dalam dokumen Standar Kompetensi Guru Kelas SD-MI Lulusan PGSD SKGK-
SDMI, yang diterbitkan oleh dikti pada tahun 2006, dan kedua dalam peraturan