dan siklus II. Rata-rata hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I 74,61, dan pada siklus II meningkat menjadi 84,42. Persentase ketuntasan belajar klasikal
pada siklus I mencapai 73,07, meningkat menjadi 96,15. Hal tersebut menandakan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar dari kegiatan siklus I,
dan siklus II dalam penelitian tindakan kelas koaboratif pada pembelajaran materi Sifat-sifat Cahaya melalui model VAK.
Susanto 2013: 5 menjelaskan hasil belajar siswa yaitu perubahan yang terjadi dalam diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran . Sejalan dengan teori tersebut, hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V SDN Kertayasa 2 pada
penelitian tindakan kelas kolaboratif ini merupakan perubahan perilaku yang ditunjukkan melalui peningkatan pengetahuan siswa setelah melakukan
pembelajaran IPA. Bukan hanya meningkat dalam aspek kognitif saja, namun dalam aspek afektif dan psikomotor pun meningkat.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian
Penulis telah menerapkan model pembelajaran VAK pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya di kelas V SDN Kertayasa 2. Berdasarkan data hasil
performansi guru, aktivitas belajar, dan hasil belajar siswa pada pelaksanaan pratindakan, siklus I, dan siklus II, model pembelajaran VAK ini mempunyai
beberapa implikasi dalam penerapannya. Model pembelajaran VAK merupakan model pembelajaran yang
menggabungkan tiga gaya belajar yaitu visual auditory kinestethic. Pembelajaran VAK dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam belajar dengan
melakukan aktivitas menyelidiki, meneliti, dan masih tetap menggunakan metode- metode yamg lain seperti ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Siswa mempunyai
motivasi dan minat yang tinggi dalam pembelajaran ini, karena model pembelajaran VAK sangat menarik dan bervariasi dengan menggunakan banyak
media. Model pembelajaran VAK memudahkan siswa untuk memahami materi Sifat-sifat Cahaya di kelas V SDN Kertayasa 2. Penggunaan model VAK dapat
meningkatkan performansi guru dan aktivitas belajar siswa yang berimbas pada meningkatnya hasil belajar siswa. Pembelajaran melalui model VAK dapat melatih
dan mendorong siswa untuk belajar aktif dengan terlibat secara langsung, komunikatif, bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan diskusi kelompok.
Model pembelajaran VAK dapat meningkatkan performansi guru pada pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya dengan syarat guru memahami dan
melaksanakan setiap langkah kegiatan pembelajaran model VAK dengan baik, dan benar. Guru perlu mengasai materi yang diajarkan dan harus memberikan siswa
contoh konkret sehingga siswa akan mudah dalam menerima materi sesuai dengan perkembangan usia siswa. Pembelajaran IPA berkaitan erat dengan dunia nyata,
sehingga guru dapat memberikan pengalaman langsung agar pembelajaran lebih bermakna. Pengelolaan kelas dan variasi pembelajaran yang diterapkan akan
mengubah suasana pembelajaran menjadi lebih aktif, komunikatif, dan menyenangkan. Pembelajaran dapat berpusat pada siswa sehingga kualitas
pembelajaran dapat meningkat. Model pembelajaran VAK memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk belajar langsung dalam kegiatan nyata pengalaman langsung dengan
bebas menggunakan modalitas yang dimilikinya dengan cara belajar melalui mengingat Visual, belajar dengan mendengarAuditory, dan belajar dengan
gerak dan emosi Kinestethic untuk mencapai pemahaman dan pembelajaran yang efektif. Pada pelaksanaannya model pembelajaran VAK, memungkinkan
guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran yang dapat membuat proses pembelajaran semakin menarik minat peserta didik. Dengan menerapkan model
VAK diharapkan pembelajaran efektif dapat terwujud, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi, akan lebih mudah mencerna ketika materi disajikan dengan
cara konkret atau pengalaman nyata. Namun, agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan optimal dalam penerapan model pembelajaran VAK guru harus
memahami secara menyeluruh mengenai langkah-langkah pembelajaran model VAK dan menguasai materi pelajaran. Karena guru harus membimbing siswa
dengan baik sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan lancar dan hasilnya optimal.
Model pembelajaran VAK dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Guru dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa baik secara klasikal,
kelompok kecil, maupun individual. Penguasaan terhadap materi pelajaran dan pengelolaan kelas yang baik sangat diperlukan untuk memudahkan guru dalam
membimbing siswa berdiskusi, mengecek pemahaman materi, dan memberikan umpan balik pada saat melaksanakan model pembelajaran VAK khususnya dalam
materi Sifat-sifat Cahaya.