pertumbuhan siswa. Jadi mengajar adalah kegiatan guru dalam menyampaikan pengetahuan secara lisan atau tertulis untuk menolong para siswa dalam
memperoleh perubahan perilaku dan pertumbuhan siswa. Slameto 2013: 32 menjelaskan
mengajar adalah penyerahan kebudayaan berupa pengalaman-pengalaman dan kecakapan kepada anak didik
atau usaha mewariskan kebudayaan masyarakat pada generasi berikut sebagai generasi penerus . Ngalimun 2014: 25 menjelaskan mengajar adalah usaha
mengembangkan seluruh kemampuan peserta didik meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik . Sapriati 2014: 3.3 mengemukakan unsur terpenting
dalam mengajar adalah merangsang serta mengarahkan siswa untuk belajar, cara mengajar guru yang baik merupakan kunci dan prasyarat bagi siswa untuk dapat
belajar dengan baik. Dengan demikian mengajar merupakan usaha mengembangkan seluruh kemampuan peserta didik dengan mengarahkan dan
merangsang siswa untuk belajar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah
usaha guru dalam mennyampaikan pengetahuan secara lisan atau tertulis untuk mengembangkan kemampuan siswa aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
dengan merangsang dan mengarahkan siswa untuk belajar.
2.1.7 Kompetensi Guru
Kulitas kinerja guru dinyatakan dalam dua dokumen resmi. Pertama dalam dokumen Standar Kompetensi Guru Kelas SD-MI Lulusan PGSD SKGK-
SDMI, yang diterbitkan oleh dikti pada tahun 2006, dan kedua dalam peraturan
menteri Pendidikan Nasional Nomor 162007 Permen No. 162007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Dalam SKGK-SD MI, standar kompetensi guru dirumuskan dalam empat rumpun kompetensi, yaitu : 1 kemampuan menganal peserta didik secara
mendalam 2 penguasaan bidang studi 3 kemempuan mengelenggarakan pembelajaran yang mendidik 4 kemampuan mengembangkan kemampuan secara
profesional secara berkelanjutan. Pengelompokan dalam SKGK SD-MI didasarkan pada tugas tugas nyata seorang guru . Sementara pada pengelompokan
kompetensi dalam Permen No. 162007 lebih mengacu pada teori, bukan kepada tugas-tugas nyata seorang guru di lapangan Igak, Wardani, 2014: 78-79.
Rifa i 2011: 7-11 menjelaskan empat kompetensi pendidik berdasarkan Permen No.162007 sebagai berikut:
1 Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran meliputi pemahaman terhadap siswa, merancang dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, dan mengembangkan potensi siswa
untuk mengaktualisasikan diri. Kompetensi pedagogik guru meliputi penguasaan karakteristik siswa, menguasai teori dan prinsip-prinsip belajar, menguasai
kurikulum, terampil melakukan kegiatan yang mendidik, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan pendidikan, memfasilitasi
pengembangan potensi
siswa untuk
mengaktualisasikan potensinya,
berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan siswa, terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi, dan melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
1 Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan yang berkenaan dengan
performansi pribadi seorang pendidik. Kompetensi kepribadian meliputi bertindak sesuai dengan norma dan kebudayaan nasional Indonesia, menampilkan pribadi
yang berakhlak mulia dan menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat, arif, dan berwibawa, serta menjunjung kode etik profesi pendidik.
2 Kompetensi Profesional Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai
materi pembelajaran secara luas dan mendalam untuk membimbing siswa mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.
Kompetensi profesional guru meliputi penguasaan materi, struktur, konsep, pola pikir keilmuan, dan standar kompetensi maupun kompetensi dasar pada setiap
mata pelajaran, dapat mengembangkan materi pembelajaran, keprofesionalan guru, serta dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mengembangkan diri. 3 Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif, baik dengan siswa, guru, tenaga pendidik, orang tua wali siswa, maupun
masyarakat. Kompetensi sosial guru, meliputi bersikap inklusif, objektif, dan tidak diskriminatif, melakukan komunikasi secara efektif dan santun, dan dapat