Pelaksanaan Tindakan Pengamatan Siklus I

diamati pada siklus I, kemudian penulis dan guru mitra merefleksikan hasil analisis tersebut untuk merencanakan tindakan selanjutnya.

3.2.2 Siklus II

Pembelajaran IPA melalui model VAK siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pada akhir pertemuan dilaksanakan tes formatif II. Tahapan pembelajaran siklus II, terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kegiatan yang dilakukan dalam siklus ini meliputi:

3.2.2.1 Perencanaan

Penulis dan guru mitra dapat mengidentifikasi, mendiagnosis, dan merumuskan pemecahan masalah secara operasional terutama pada penerapan model pembelajaran VAK dalam pembelajaran IPA berdasarkan hasil refleksi siklus I. Kegiatan yang dilakukan guru mitra dan penulis pada tahap perencanaan siklus II sebagai berikut: 1 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP menggunakan model pembelajaran VAK sesuai materi yang akan diajarkan. 2 Merancang alat peraga, bahan, media, sumber belajar dan Lembar Kerja Siswa. 3 Menyusun lembar observasi aktivitas belajar siswa dan performansi guru. 4 Menyusun kisi-kisi soal dan soal tes formatif siklus II.

3.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan adalah kegiatan untuk melaksanakan rencana penelitian yang telah disusun pada tahap perencanaan. Dalam tahap ini guru mitra dibantu penulis melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran VAK pada materi Sifat-sifat Cahaya. Tindakan pelaksanaan guru mitra pada tahap siklus II dengan menerapkan model VAK sebagai berikut: 1 Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan menggunakan model pembelajaran VAK. 2 Menyiapkan alat peraga, bahan, media, sumber belajar, dan Lembar Kerja Siswa, tes evaluasi, dan tes formatif. 3 Melaksanakan kegiatan awal pembelajaran yang meliputi: mengucapkan salam, berdoa, presensi, menyampaikan tujuan pembelajaran, melakukan apersepsi, dan menjelaskan materi pokok. 4 Guru menjelaskan materi sesuai dengan model pembelajaran VAK. 5 Guru menyampaikan materi dengan memberikan penjelasan tentang materi Sifat-sifat Cahaya Auditory. 6 Guru menampilkan materi berupa gambar, video dan lain-lain kemudian siswa dapat melihat dan memperhatikan Visual. 7 Guru mendemontrasikan materi yang sudah disampaikan kepada siswa kemudian meminta siswa untuk mengamati Kinesthetic. 8 Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa untuk melakukan praktek. Setiap kelompok diberi tugas untuk mengerjakan lembar kerja siswa dengan melakukan diskusi. 9 Guru membantu dan membimbing siswa dalam melakukan praktek . 10 Setelah selesai mengerjakan, tugas dikumpulkan. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kelompok kemudian guru meluruskan jawaban yang salah. 11 Guru mitra membantu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran, kemudian mengadakan evaluasi. 12 Pada akhir siklus I, siswa mengerjakan tes formatif siklus I. 13 Guru mitra menutup pelajaran dengan salam.

3.2.2.3 Pengamatan

Kegiatan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa, dilakukan oleh guru mitra yang lebih memahami karakteristik siswa SD selama pembelajaran Sifat- sifat Cahaya melalui model VAK. Namun, penulis juga mengamati setiap kejadian yang terjadi selama pembelajaran berlangsung dengan membuat catatan kecil. Hal ini bertujuan agar hasil pengamatan menjadi lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Sesuai tujuan penelitian ini, maka pengamatan difokuskan pada: 1 Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran VAK yang diperoleh dari LKS dan tes formatif di akhir pertemuan pada setiap siklus penelitian. Sehingga dapat diketahui hasil rata-rata kelas, banyaknya siswa yang tuntas belajar dan persentase tuntas belajar secara klasikal. 2 Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran VAK hal yang diobservasi meliputi: kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran, keantuasiasan siswa dalam pembelajaran, keberanian siswa untuk bertanya, kemampuan siswa dalam berpendapat, kerja sama siswa dalam kelompok, keseriusan siswa berbagi informasi dengan pasangannya, kedisiplinan siswa dalam menerapkan model VAK, dan ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALWANGI 02 KABUPATEN TEGAL

0 3 295

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI BUMI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGJATI 01 KABUPATEN TEGAL MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE

0 5 273

Peningkatan Pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui Model Tari Bambu pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 5 Kota Tegal

0 24 280

PENINGKATAN PEMBELAJARAN PELESTARIAN ALAM MELALUI METODE FIELD TRIP SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR KALIGAYAM 02 KABUPATEN TEGAL

1 19 186

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL VISUAL AUDITORY KINESTHETIC BERBANTU MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVB SDN PETOMPON 02 SEMARANG

1 27 178

Artikel Publikasi: PENERAPAN METODE VISUAL, AUDITORY, KINESTETHIC Penerapan Metode Visual, Auditory, Kinestethic (Vak) Untuk Meningkatkan Minat Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Tegalgede Tahun 2015/2016.

0 2 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intellectuality (SAVI) (PTK Pembelajaran Matematika dikelas VI

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 8 45

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN CAHAYA MELALUI MODEL VISUAL AUDITORY KINESTETHIC SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KERTAYASA 2 KABUPATEN TEGAL.

0 2 596

Keefektifan Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Daur Air Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Adiwerna 04 Kabupaten Tegal.

1 17 298