Kerangka Berpikir PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN CAHAYA MELALUI MODEL VISUAL AUDITORY KINESTETHIC SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KERTAYASA 2 KABUPATEN TEGAL

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktivitas dan hasil belajar meningkat Wardani, Wihardit, dan Nasution 2004: 1.4. Namun, penelitian yang dilaksanakan oleh penulis berbentuk PTK kolaboratif yang melibatkan beberapa pihak, yaitu guru, kepala sekolah, dosen LPTK, dan orang lain yang terlibat dalam satu tim untuk melakukan penelitian Sukidin, Basrowi, dan Suranto 2010: 56. Kolaborasi dapat dibangun dalam bentuk kerja sama yang dilakukan oleh pelaksana tindakan, kolaborator, atau pihak lain yang ingin melakukan penelitian. Kerja sama tersebut dilakukan melalui identifikasi dan menganalisis suatu masalah secara bersama-sama, dan dalam merencanakan tindakan perbaikan yang diharapkan. Penelitian tindakan kolaboratif dapat menguntungkan semua pihak karena dilaksanakan secara lebih cermat jika dibandingkan dengan penelitian tindakan kelas yang hanya dilakukan sendiri oleh guru kelas Wardhani dan Wihardit 2010: 4.16-7. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas secara umum dapat dirancang melalui empat tahap, antara lain merencanakan tindakan, melakukan tindakan mengamati, dan melakukan refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Berikut ini skema prosedur penelitian tindakan kelas. Gambar 3.1 Tahap-tahap dalam PTK Wardani dan Wihardit 2010: 2.4. Berdasarkan skema penelitian tindakan kelas di atas, dapat diuraikan penjelasannya sebagai berikut.

3.1.1 Perencanaan

Perencanaan tindakan dilakukan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam PTK sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada tahap ini, penulis dan guru kelas merancang tindakan yang akan dilaksanakan, seperti skenario pembelajaran, fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan, dokumentasi, analisi data, dan indikator keberhasilan Sukidin, Basrowi, dan Suranto 2010: 78-9. Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah penelitian tindakan kelas berbentuk kolaboratif, sehingga pelaksanaan penelitian ini dirancang dan dilaksanakan oleh tim yang terdiri atas penulis sebagai peneliti, guru kelas III sebagai guru mitra, dan kepala sekolah sebagai observer pengamatan terhadap performansi guru. Kegiatan rancangan penelitian yang dilakukan yaitu penulis Refleksi Mengamati Melakukan tindakan Merencanakan datang ke kelas untuk melakukan observasi sehingga menemukan masalah dalam pembelajaran, kemudian penulis dan guru mitra di SD berdiskusi untuk mendiagnosis penyebab masalah yang terjadi di kelas. Pada tahap ini, penulis membuat perencanaan penelitian yang kemudian ditunjukkan serta didiskusikan dengan guru mitra untuk mendapat masukan. Penyusunan rancangan tindakan penelitian dilaksanakan berdasarkan observasi dan wawancara. Penulis selaku peneliti berdiskusi dan bekerja sama untuk menemukan masalah, menganalisis masalah, merumuskan masalah, dan mencari alternatif pemecahan masalah. Penelitian disusun berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran VAK. Pada tahap ini, penulis bersama guru mitra berkolaborasi dalam merancang tindakan yang akan dilakukan, meliputi: membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan materi ajar, media pembelajaran dan sarana prasana yang mendukung proses pembelajaran, menyusun instrumen penelitian berupa, soal tes formatif, membuat lembar observasi aktivitas belajar siswa, serta lembar observasi performansi guru yang terdiri dari lembar observasi rencana pelaksanaan pembelajaran APKG I dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran APKG II. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas kolaboratif yang dilakukan berupa penerapan model pembelajaran VAK sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada siswa kelas V materi Sifat-sifat Cahaya.

3.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan realisasi dari semua persiapan dalam tahap perencanaan. Pada tahap ini, guru dapat melakukan modifikasi prosedur dan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALWANGI 02 KABUPATEN TEGAL

0 3 295

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI BUMI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGJATI 01 KABUPATEN TEGAL MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE

0 5 273

Peningkatan Pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui Model Tari Bambu pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 5 Kota Tegal

0 24 280

PENINGKATAN PEMBELAJARAN PELESTARIAN ALAM MELALUI METODE FIELD TRIP SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR KALIGAYAM 02 KABUPATEN TEGAL

1 19 186

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL VISUAL AUDITORY KINESTHETIC BERBANTU MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVB SDN PETOMPON 02 SEMARANG

1 27 178

Artikel Publikasi: PENERAPAN METODE VISUAL, AUDITORY, KINESTETHIC Penerapan Metode Visual, Auditory, Kinestethic (Vak) Untuk Meningkatkan Minat Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Tegalgede Tahun 2015/2016.

0 2 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intellectuality (SAVI) (PTK Pembelajaran Matematika dikelas VI

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 8 45

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN CAHAYA MELALUI MODEL VISUAL AUDITORY KINESTETHIC SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KERTAYASA 2 KABUPATEN TEGAL.

0 2 596

Keefektifan Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Daur Air Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Adiwerna 04 Kabupaten Tegal.

1 17 298