1. Besarnya perusahaan. Semakin besar suatu perusahaan, maka
pertumbuhan laba diharapkan semakin tinggi. 2.
Umur perusahaan. Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih
rendah. 3.
Tingkat utang. Jika perusahaan memiliki tingkat utang yang tinggi, maka manajemen cenderung memanipulasi laba sehingga dapat
mengurangi ketepatan pertumbuhan laba. 4.
Tingkat penjualan. Semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin tinggi pula pertumbuhan laba.
5. Perubahan laba masa lalu. Semakin besar perubahan laba masa lalu,
semakin tidak pasti laba yang diperoleh di masa mendatang.
2.9 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang mengukur besar kecilnya perusahaan. Ada beberapa cara pengukuran ukuran perusahaan yaitu total aset, log
size, total penjualan, nilai pasar saham, total modal. Namun yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ukuran perusahaan dengan proksi logaritma natural total
aset. Karena perusahaan dengan total aset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik.
Aset juga digunakan dalam aktivitas operasional perusahaan sehari-hari.
Hackstone dan Milne 1996 dalam Purnomosidhi 2005 menggunakan ukuran perusahaan sebagai variabel
independen menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar akan melakukan
aktivitas yang lebih banyak dan memiliki banyak unit usaha sehingga mampu menciptakan nilai perusahaan untuk jangka panjang.
Peneltian Ousama et al 2012 yang meneliti determinan pelaporan modal intelektual pada perusahaan yang listing di Malaysia menemukan bahwa ukuran
perusahaan merupakan determinan pengungkapan modal intelektual. Sedangkan penelitan Rimmel et al 2009 yang meneliti pengungkapan sukarela modal
intelektual pada perusaaan yang melakukan IPO di Jepang pada tahun 2003 menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan dalam
pengungkapan modal intelektual. Ukuran perusahaan merupakan variabel yang penting dalam mengungkapkan informasi laporan tahunan perusahaan termasuk
pengungkapan modal intelektual. Ousama 2012 menyebutkan beberapa alasan kenapa perusahaan yang berskala besar perlu mengungkapkan modal intelektual
yaitu: 1.
Perusahaan besar memiliki sumber daya yang lebih besar; 2.
Dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil, perusahaan besar cenderung memiliki sistem informasi manajemen internal yang baik
karena berbagai macam aktivitas yang dilakukan; 3.
Terjadinya kesenjangan yang lebih besar antara nilai pasar dan buku. Sehingga dapat menjelaskan perbedaan-perbedaan tersebut dalam
pengungkapan modal intelektual;
Beberapa alasan Ousama di atas menunjukkan bahwa perusahaan yang berskala besar harusnya melakukan pengungkapan modal intelektual yang lebih
banyak dibandingkan dengan perusahaan yang berskala kecil.
2.10 Ukuran Dewan Komisaris