dependen. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen pada penelitian ini dapat diukur dengan rumus sebagai berikut :
ICD = β
+β
1
Lev
i
+ β
2
EG
i
+ β3Size
i
+ β
4
Comm
i
+ β
5
Age
i
+β
6
Complex
i
+ ε Keterangan :
ICD = Pengungkapan Modal Intelektual
Lev = Tingkat utang
EG = Pertumbuhan Laba
Size = Ukuran Perusahaan
Comm = Ukuran Dewan Komisaris
Age = Umur Perusahaan
Complex = Kompleksitas Bisnis
β = Konstanta
β
1
- β
6
= Koefisien 1-6 pada variabel independen ε
= Error
1. Koefisien Determinasi Adjusted R
2
Koefisien determinasi Adjusted R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai Adjusted R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen sangat terbatas. Sedangkan nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2013: 97
2. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Menurut Ghozali 2013:98 uji statistik F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan ke dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 α = 5.
Jika signifikansi 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara bersama-sama variabel independen mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan jika signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Yang berarti
bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
3. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Menurut Ghozali 2013:98 uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi
variabel dependen. Cara untuk mengetahuinya yaitu menggunakan significance level sebesar 0,05. Jika nilai signifikansi p value 0,05 maka secara individu
variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai signifikansi p value 0,05 maka secara individu
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
120
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian data di muka, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa keenam variabel
independen yaitu tingkat utang, pertumbuhan laba, ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, umur perusahaan dan kompleksitas bisnis
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan modal intelektual. 2.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa tingkat utang berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan modal intelektual.
Artinya setiap kenaikan tingkat utang diikuti dengan meningkatnya pengungkapan modal intelektual.
3. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa pertumbuhan laba
berpengaruh signifikan dengan arah hubungan yang negatif. Artinya semakin meningkat pertumbuhan laba perusahaan pengungkapan modal
intelektual akan menurun. Hal ini dikarenakan adanya prinsip kehati- hatian manajemen perusahaan terhadap pesaing, agar tidak mengetahui
celah peluang yang ada. 4.
Hasil pengujian hipotesis ketiga dengan variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan. Perusahaan yang lebih besar
melakukan berbagai aktivitas komersial. Banyaknya aktivitas ini