1973. Perusahaan akan selalu berusaha memberikan sinyal berupa informasi positif kepada investor dan pemegang saham dengan menggunakan mekanisme
pengungkapan, salah satunya adalah laporan tahunan perusahaan Oliveira 2006 dalam Cahya 2013:15. Pengungkapan informasi yang lengkap akan
meningkatkan nilai perusahaan dan manajemen juga akan mendapatkan sorotan atas kinerjanya. Oleh karena itu manajemen akan mengungkapkan informasi
secara menyeluruh meskipun tidak diwajibkan atau bersifat sukarela voluntary. Ketika perusahaan memberikan sinyal positif yaitu berupa informasi yang
baik maka pasar juga akan memberikan respon yang positif sehingga nilai perusahaan menjadi baik di mata pasar. Signalling theory menunjukkan
pentingnya informasi perusahaan bagi keputusan investasi pihak luar. Pengungkapan informasi perusahaan yang menyeluruh mampu menjelaskan
kinerja perusahaan baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang. Penyajian informasi yang relevan, lengkap, akurat dan tepat waktu sangat berguna
bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Pada teori ini perusahaan akan menggunakan mekanisme pengungkapan informasi untuk memberikan
sinyal kepada pasar guna mengevaluasi nilai perusahaan.
2.4 Modal Intelektual
2.4.1 Definisi Modal Intelektual
Perkembangan teknologi dan pengetahuan menuntut perusahaan untuk mempunyai keuanggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan global.
Keunggulan kompetitif ini biasanya berupa pengetahuan, teknologi, karyawan dan lain sebagainya yang termasuk dalam modal intelektual.
Terdapat berbagai definisi modal intelektual dari para ahli. Menurut Chartered Institute of Managemnt Accountants CIMA dalam Bhasin 2008
modal intelektual merupakan pengetahuan dan pengalaman, kemampuan professional, hubungan dan kerjasama yang baik, serta kapasitas kemampuan
teknologi. Bukh et al 2001 dalam Bukh et al 2005 mendefinisikan modal intelektual sebagai sumber pengetahuan yang berbentuk karyawan, pelanggan,
proses atau teknologi yang perusahaan dapat menggunakannya untuk proses penciptaan nilai. Dalam praktiknya modal intelektual terdiri dari informasi
keuangan dan non keuangan seperti tingkat perputaran karyawan dan kepuasan pekerjaan, pelatihan, tingkat perputaran pelanggan, kepuasan pelanggan, dan
sebagainya. Purnomosidhi 2005 menyatakan modal intelektual pada tataran
individual meliputi pengetahuan, keterampilan dan bakat. Sebaliknya pada tataran organisasional modal intelektual meliputi database, teknologi, metode-metode,
prosedur-prosedur, dan budaya organisasional. PSAK No. 19 revisi 2009 menyebutkan bahwa entitas sering kali mengeluarkan sumber daya maupun
menciptakan liabilitas dalam perolehan, pengembangan atau peningkatan sumber daya tidak berwujud, seperti, ilmu pengetahuan dan teknologi, desain dan
implementasi sistem atau proses baru, lisensi, hak kekayaan intelektual, pengetahuan mengenai pasar dan merek dagang.
Menurut Ho et al 2012 Istilah modal intelektual mengacu pada semua sumber daya berwujud yang menentukan nilai dan daya saing perusahaan. Dalam
hal ini merupakan sumber pengetahuan dalam bentuk karyawan, pelanggan, proses, dan teknologi, perusahaan yang dapat memobilisasi dalam proses
penciptaan nilai. Abeysekera dan Guthrie 2005 menyebutkan bahwa modal
intelektual perusahaan dapat didefinisikan sebagai bentuk unaccounted capital pada sistem akuntansi tradisional. Dengan demikian, menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki modal intelektual yang mewujud pada aset tidak berwujud. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa modal
intelektual adalah kekayaan tidak berwujud yang meliputi pengetahuan, teknologi, karyawan, manajemen proses dalam perusahaan yang merupakan keuanggulan
kompetitif perusahaan dan berguna dalam aktivitas operasional serta penciptaan nilai perusahaan.
2.4.2 Komponen Modal Intelektual