Jindal dan Kumar 2012 yang meneliti determinan pengungkapan sumber daya manusia pada perusahaan India menemukan bahwa kompleksitas bisnis tidak
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sumber daya manusia perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dengan adanya fenomena gap dan
inkonsistensi dari hasil penelitian terdahulu research gap mengenai hal-hal yang mempengaruhi pengungkapan modal intelektual maka penelitian ini penting untuk
diteliti kembali guna meningkatkan kesadaran atas pentingnya pengungkapan modal intelektual bagi perusahaan. Penelitian ini diteliti kembali dengan judul
“Determinan Pengungkapan Modal Intelektual Berdasarkan Variabel Keuangan dan Non Keuangan Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Listing di
BEI Tahun 2011-
2013”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
adalah kebanyakan penelitian terdahulu melakukan penelitian tentang pengaruh mekanisme Good Corporate Governance GCG terhadap pengungkapan modal
intelektual. Pada penelitian ini menguji determinan pengungkapan modal intelektual dari segi variabel keuangan dan non keuangan. Penggunaan variabel
baru yaitu pertumbuhan laba perusahaan dan kompleksitas bisnis dengan proksi jumlah anak perusahaan yang dimiliki.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1.
Apakah tingkat utang berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual pada perusahaan perbankan di Indonesia?
2. Apakah pertumbuhan laba berpengaruh terhadap pengungkapan modal
intelektual pada perusahaan perbankan di Indonesia? 3.
Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual pada perusahaan perbankan di Indonesia?
4. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan
modal intelektual pada perusahaan perbankan di Indonesia? 5.
Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual pada perusahaan perbankan di Indonesia?
6. Apakah kompleksitas bisnis berpengaruh terhadap pengungkapan modal
intelektual pada perusahaan perbankan di Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1.
Mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh tingkat utang terhadap pengungkapan modal intelektual pada perusahaan perbankan di Indonesia;
2. Mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh pertumbuhan laba terhadap
pengungkapan modal intelektual pada perusahaan perbankan di Indonesia; 3.
Mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan modal intelektual pada perusahaan perbankan di Indonesia;
4. Mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh ukuran dewan komisaris
terhadap pengungkapan modal intelektual pada perusahaan perbankan di Indonesia;
5. Mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh umur perusahaan terhadap
pengungkapan modal intelektual pada perusahaan perbankan di Indonesia; 6.
Mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh kompleksitas bisnis terhadap pengungkapan modal intelektual pada perbankan di Indonesia.
1.4 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan yang telah dijelaskan di atas diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi pengembangan ilmu akuntansi, pertimbangan
dalam pengambilan keputusan, dan juga penyusunan suatu kebijakan. Pelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi ilmu dalam menambah wawasan pembaca
tentang modal intelektual perusahaan. Dewasa ini, masyarakat cenderung tidak menyadari bahwa dalam operasionalnya perusahaan tidak hanya mengandalkan
modal berwujud tetapi juga digerakkan oleh pengetahuan dan teknologi, kompetensi sumber daya manusia yang tinggi yang termasuk dalam modal
intelektual. Penelitian ini dapat membantu pengguna laporan keuangan seperti investor
dan kreditur untuk menambah bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi maupun keputusan pemberian pinjaman dengan melihat modal
intelektual pada perusahaan. Karena sebaik apapun sumber daya atau kekayaan perusahaan tanpa didukung dengan modal intelektual seperti sumber daya
manusia yang kompeten, teknologi dan pengetahuan yang tinggi tidak akan mendapatkan output yang maksimal. Bagi pembuat kebijakan dan peraturan
seperti Ikatan Akuntan Indonesia IAI dan Bapepam-LK dapat dijadikan sebagai
pertimbangan pembuatan peraturan tentang pengukuran dan pengungkapan modal intelektual sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan
perusahaan-perusahaan di Indonesia terutama perusahaan yang sudah go public.
15
BAB II TELAAH TEORI