Komponen Modal Intelektual Modal Intelektual

Menurut Ho et al 2012 Istilah modal intelektual mengacu pada semua sumber daya berwujud yang menentukan nilai dan daya saing perusahaan. Dalam hal ini merupakan sumber pengetahuan dalam bentuk karyawan, pelanggan, proses, dan teknologi, perusahaan yang dapat memobilisasi dalam proses penciptaan nilai. Abeysekera dan Guthrie 2005 menyebutkan bahwa modal intelektual perusahaan dapat didefinisikan sebagai bentuk unaccounted capital pada sistem akuntansi tradisional. Dengan demikian, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki modal intelektual yang mewujud pada aset tidak berwujud. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa modal intelektual adalah kekayaan tidak berwujud yang meliputi pengetahuan, teknologi, karyawan, manajemen proses dalam perusahaan yang merupakan keuanggulan kompetitif perusahaan dan berguna dalam aktivitas operasional serta penciptaan nilai perusahaan.

2.4.2 Komponen Modal Intelektual

Modal inteleketual terdiri dari beberapa komponen yang dapat dijadikan dasar perusahaan untuk menghadapi persaingan ekonomi dan menciptakan nilai perusahaan. Menurut Purnomosidhi 2005 terdapat tiga skema yang sering diusulkan dalam penelitian, yaitu skema yang diusulkan Sveiby 1997, Stewart 1997 serta Edvinsson dan Sullivan 1996. Ketiga skema tersebut memiliki elemen yang sama, yaitu modal intelektual pada manusia, modal intelektual yang melekat pada perusahaan, dan modal intelektual yang terkait dengan pihak eksternal. Ketiganya dapat diringkas pada tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1. Skema Modal Intelektual Elemen Modal intelektual yang melekat pada manusia Modal intelektual yang melekat pada organisasi Modal intelektual yang melekat pada hubungan Edvinsson Human Capital Organizational Capital Customer Capital Stewart Human Capital Structure Capital Customer Capital Sveiby Employee Competence Internal Structure External Structure Sumber : Purnomosidhi, 2005 Menurut Sawarjuno 2003, intellectual capital terdiri dari tiga element utama yaitu : 1. Human Capital. Merupakan sumber inovasi dan pengembangan. Mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. 2. Structural Capital atau Organizasional Capital. Merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses manufaktur budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan. 3. Relational Capital atau Customer Capital. Merupakan hubungan yang harmonis yang dimiliki perusahaan kepada mitra. Seperti pemasok, pelanggan, pemerintah maupun masyarakat. Dalam penelitian ini digunakan framework dari Sveiby dalam Punomosidhi, 2005. Sveiby mengklasifikasikan modal intelektual ke dalam tiga kategori yaitu internal structure, external structure dan employee competence. Komponen-komponen dari ketiga kategori tersebut diringkas dalam tabel 2.2 berikut ini. Tabel 2.2 Framework Modal Intelektual Internal Structure External Structure Employees Competence Internal Property a. Patents b. Copyrights c. Trademarks Infrastructure Assets a. Management Philosophy b. Corporate Culture c. Information System d. Management Process e. Networking Systems f. Research Projects a. Brands b. Customers c. Customer Loyalty d. Company Names e. Distribution Channels f. Bussiness Collaborationn g. Favourable Contracts h. Finacial Contacs i. Licensing Agreements j. Franchising Agreement a. Know-how b. Education c. Vocational qualification d. Work-related Knowledge e. Work-related Competence f. Entrepreneurial Spirit Sumber : Punomosidhi, 2005 Dari tabel 2.2 di atas internal structure terdiri dari karakteristik pada perusahaan, external structure mencakup merk dagang dan hubungan perusahaan dengan pelanggan dan pemasok, sedangkan employee competence meliputi pendidikan dan pelatihan bagi staf atau karyawan perusahaan yang menjadi penggerak utama aktivitas. Dengan memahami komponen modal intelektual, perusahaan mampu menyusun strategi untuk menghadapi persaingan ekonomi dan menciptakan nilai perusahaan.

2.5 Pengungkapan Modal Intelektual

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERBANDINGAN PRAKTIK PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL (Studi Empiris Pada Industri Keuangan Dan Non-Keuangan)

1 18 21

PERAN KINERJA KEUANGAN UNTUK MEMEDIASI PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL

0 10 121

Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening

0 3 16

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening

0 3 13

PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CAR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Pe

0 2 15

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 16

ANALISIS VARIABEL KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA PERUSAHAAN FOOD BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

ANALISIS VARIABEL KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA PERUSAHAAN FOOD BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 28

PENGARUH PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN DAN PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DI INDONESIA DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 15

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 13