2.10 Ukuran Dewan Komisaris
Menurut UU No. 40 Tahun 2007, dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum danatau khusus sesuai
dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi. Dewan komisaris bertugas melakukan pengendalian dan pengawasan atas tindakan manajer dalam
mengelola perusahaan agar tidak bertindak curang. Di Indonesia, dewan komisaris ditunjuk oleh RUPS. Menurut UU No. 40 Tahun 2007 pasal 108 ayat 5
perusahaan perseroan terbatas wajib memiliki sedikitnya dua anggota dewan komisaris. Sedangkan menurut Pedoman Umum GCG Indonesia KNKG, 2006,
jumlah anggota dewan komisaris harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektivitas dalam pengambilan
keputusan. Menurut Pedoman Umum GCG Indonesia 2006, agar pelaksanaan tugas dewan komisaris dapat berjalan secara efektif, perlu dipatuhi prinsip-prinsip
berikut: 1.
Komposisi dewan komisaris harus memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat, dan cepat, serta dapat bertindak
independen. 2.
Anggota dewan komisaris harus professional, yaitu berintegrasi dan memiliki kemampuan sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan
baik termasuk memastikan bahwa direksi telah memperhatikan kepentingan semua pemangku kepentingan.
3. Fungsi pengawasan dan pemberian nasihat dewan komisaris mencakup
tindakan pencegahan, perbaikan, sampai kepada pemberhentian sementara.
Dewan komisaris merupakan alat pengendali internal yang memastikan bahwa perilaku manajer atau dewan direksi sesuai dengan keinginan pemilik
perusahaan dan pemangku kepentingan. Haji dan Ghazali 2013 menyatakan ukuran dewan komisaris yang lebih besar mampu meningkatan pengawasan dalam
organisasi perusahaan. Fungsi pengendalian control dewan komisaris dapat mengurangi biaya agensi yaitu mampu menyelaraskan perbedaan kepentingan
antara pihak agen dengan pihak principal dengan melakukan pengungkapan informasi modal intelektual.
2.11 Umur Perusahaan