antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan modal intelektual. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Singh et al dalam White et al, 2007 yang
meneliti adanya pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan modal intelektual pada perusahaan gas dan minyak di Australia. Berdasarkan uraian di
atas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: H
3
: Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi pengungkapan modal intelektual.
2.15.4 Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Modal
Intelektual
Dewan komisaris merupakan organ perusahaan yang menjalankan fungsi pengawasan untuk memastikan pelaksanaan berbagai aktivitas dan mekanisme
sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang ada pada perusahaan. Dewan komisaris bertugas untuk melakukan monitoring terhadap tindakan manajemen dalam
mengelola perusahaan agar tidak bertindak curang. Ukuran dewan komisaris merupakan jumlah dewan komisaris yang ada di perusahaan.
Menurut UU No. 40 Tahun 2007 jumlah anggota dewan komisaris pada perusahaan terbuka sedikitnya dua orang dan menurut Pedoman Umum Good
Corporate Governance Indonesia Tahun 2006 jumlah anggota dewan komisaris disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan
efektivitas perusahaan. Dalam tugasnya, pengendalian dan pengawasan dewan komisaris dibantu
oleh komite-komite yang berada dibawahnya seperti komite audit, komite
pemantau risiko, komite remunerasi dan nominasi dan komite lain sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Setiap komite bertanggung jawab untuk melakukan review
dan melakukan pengawasan berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan berdasarkan tugas dan wewenang masing-masing komite. Dewan
komisaris dalam fungsinya sebagai pengawas, menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan perusahaan yang dilakukan
oleh direksi. Dewan komisaris juga berkewajiban untuk memastikan bahwa direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari auditor internal,
auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia. Kemudian laporan tersebut disampaikan kepada RUPS untuk memperoleh persetujuan Pedoman Umum
GCG Indonesia, 2006. Laporan dewan komisaris berisi laporan pelaksanaan aktivitas usaha dan
kinerja perusahaan dalam tahun yang bersangkutan. Misalnya mengenai evaluasi kebijakan strategis yang dilakukan terhadap sejumlah bidang diantaranya kinerja
bank, profil dan citra perusahaan, kebijakan manajemen risiko, tindak lanjut atas hasil pemeriksaan audit eksternalinternal, sumber daya manusia, teknologi
informasi dan sebagainya. Laporan ini merupakan bagian dari laporan tahunan perusahaan. Dewan komisaris mengawasi setiap jalannya aktivitas perusahaan
dari mulai pelaksanaan sampai dengan pelaporan. Selain itu dewan komisaris juga memberikan tanggapan atas pelaporan
berkala dewan direksi terkait dengan tugasnya mengelola perusahaan. Sehingga tentulah untuk menjadi dewan komisaris harus dipastikan memiliki integritas dan
kompetensi di bidang keuangan yang memadai dan bertanggung jawab. Ukuran
dewan komisaris yang efektif juga didukung dengan komunikasi dan koordinasi yang baik antar anggota dewan komisaris sehingga menghasilkan kontrol yang
baik dalam peruahaan. Asumsi utama digunakannya variabel ini adalah dewan komisaris
berfungsi sebagai alat pengendalian teritinggi bagi perusahaan. Tindakan pengawasan dan pengendalian dilakukan untuk mengurangi biaya agensi melalui
penekanan kepada manajer untuk melakukan pengungkapan informasi secara lengkap dan akurat termasuk modal intelektual. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi adanya asimetri informasi demi menyelaraskan kepentingan manajemen dan pemilik perusahaan. Semakin besar ukuran dewan komisaris
suatu perusahaan, maka kinerja pengawasan dan pengendalian menjadi lebih baik dan efektif sehingga perusahaan akan melakukan pengungkapan penuh termasuk
modal intelektual demi memenuhi kebutuhan informasi pemilik perusahaan dan pihak lain yang berkepentingan.
Tetapi ukuran dewan komisaris yang besar tanpa diimbangi dengan komunikasi dan koordinasi antar anggota tentunya akan menimbulkan
ketidaksepahaman. Sehingga seperti yang telah disebutkan di atas bahwa ukuran dewan komisaris disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap
memperhatikan efektivitas dalam pengambilan keputusan dan dituntut juga untuk dapat mengambil keputusan secara tepat dan cepat.
Penelitian Cahya 2013 yang meneliti karakteristik perusahaan dengan variabel kontrol umur listing terhadap luas pengungkapan modal intelektual.
Hasilnya menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan
terhadap luas pengungkapan modal intelektual. Alasan yang mendasarinya adalah dewan komisaris bertugas sebagai pengawas dan pengendali perusahaan sehingga
dalam kegiatannya dewan komisaris akan memastikan bahwa aktivitas manajemen sesuai dengan harapan pemilik perusahaan dan pelaporan kinerja
disajikan secara benar, akurat, dan menyeluruh demi memenuhi ketercukupan informasi bagi pihak yang berkepentingan. Berdasarkan uraian di atas hipotesis
yang diajukan pada penelitian ini yaitu: H
4
: Semakin besar ukuran dewan komisaris maka akan semakin tinggi pengungkapan modal intelektual
.
2.15.5 Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Pengungkapan Modal