Bagi Pendidik Persahabatan yang hangat dan penuh perhatian.

tujuan-tujuan mereka, seerta meningkatkan rasa memiliki yang lebih besar terhadap anak-anak yang berkebutuhan khusus. 7. Fleksibilitas Flexibillity. Guru menjadi lebih fleksibel dalam gaya mengajar, struktur, dan desai kelas serta dalam menciptakan aktivitas yang akan menciptakan aktivitas yang meningkatkan keberhasilan bagi seluruh siswa. 8. Biarkan berjalan let it go. Melalui pendidikan inklusi guru menjadi lebih cermat dalam memikirkan kepentingan dan harapan bagi siswa, serta membiarkan siswa mengerjakan sendiri. 9. Akuntabilitas Accountability. Kelas inklusi dapat menumbuhkan etika dan tanggunng jawab pengajaran guru. Pengaruh memiliki anak-anak berkebutuhan khusus dapat memberi rangsangan peningkatan yang terceermin dalam praktik yang membawa keuntungan kepada semua siswa dan sekolah. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan inklusi memberikan banyak manfaat bagi siswa maupun guru. Bagi siswa dapat memberikan efek yang positif dalam proses pembelajran maupun sosial anak. sedangkan manfaat pendidikan inklusi bagi guru yaitu guru menjadi lebih kraetif dan bertanggung jawab.

2.2.4. Landasan Hukum Pendidikan Inklusi

Menurut Mulyono dalam Hargio 2012:19 landasan filosofis utama penerapan pendidikan inklusi di Indonesia adalah Pancasila yang merupakan lima pilar sekaligus cita-cita yang didirikan atas fondasi yang lebih mendasar lagi, yang disebut bhineka tunggal ika . Landasan yuridis memiliki hirarki dari undang-undang dasar, peraturan pemerintah, praturan daerah, kebijakan direktur, hingga peraturan sekolah, juga melibatkan kesepakatan internasiaonal. Hargio 2012: 20 landasan yuridis internasional penerapan pendidikan inklusi adalah deklarasi salamnca UNESCO, 1994. Deklarasi ini sebenarrnya penegasan kembalil atas deklarasi PBB tentanng HAM tahun 1984 dan berbagi deklarasi lanjutan yang berujung pada peraturan standar PBB tahun 1993 tentang kesempatan yang sama bagi individu berkelainan memperoleh pendidikan sebagi bagian integral dan sistem pendidkan yang ada. Landasan yuridis nasional pendidikan inklusi tercantum dalam 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat pasal 5 yang berbunyi “setiap penyandang cacat mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.” 2. Deklarasi Bandung Nasional ”Indonesia Menuju Pendidikan Inklusif” 8-14 Agustus 2004 . 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang pendidikan inklusif bagi peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan danatau bakat istimewa. Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan inklusi memberikan jaminan secara hukum dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan inklusi. Landasan yanng menaungi pendidikan inklusi antara lain undang-undang nomor 4 tahun 2007, deklarsi bandunng serta peraturan menteri nomor 70 tahun 2009.