Sumber: Data primer yang di olah Tabel 4.3 menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan guru pendidikan
anak usia dini di Kecamatan Grabag sangatlah beragam mulai dari tingakat SMP, SMASMK, D2, sampai dengan S1. Berdasarkan data dari tabel diatas , maka
dapat diketahui bahwa responden dengan tamat SMP sebanyak 2 3,5 . Responden yang tamat SMA sebanyak 19 orang 33,3 . Responden yang
mengenyam pendidikan D2 sebanyak 20 35,1 dan S1 sebanyak 16 orang 28,1 . Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui sebagian besar
responden dalam hal ini para guru pendidikan anak usia dini berlatar belakang pendidikan D2 dan SMA atau SMK sederajat.
4.1.2.3 Lama Mengajar
Pengalaman mengajar dalam dunia pendidikan dapat dilihat melalui lama mengajar dari seorang guru. Pengalaman dalam mengajar menujukkan bahwa
guru sudah merasakan asam manisnya dalam melakukan proses pembelajaran. Tabel berikut ini akan menunjukkan pengalaman para guru dalam mendidik
siswanya dilihat dari lama mengajarnya:
Sumber: Data primer yang diolah Hasil penelitian tabel 4.4 menunjukkan bahwa pengalaman mengajar guru
pendidikan anak usia dini. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa lama mengajar guru 1 - 6 tahun sebanyak 30 guru 52,6 . Lama mengajar 7 -12 tahun sebanyak
16 28,1 , lama mengajar 13 – 18 tahun sebanyak 5 orang 8,7 . Guru yang
lama mengajar dengan 19 - 24 tahun sebanyak 3 orang 3,5 dan responden yang mengajar 25-30 tahun sebanyak 3 orang 3,5 . Berdasarkan hasil dari
penelitian yang ditunjukakn paada tabel 4.3 rata-rata pengalaman mengajar guru yaitu 1
– 6 tahun.
4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian
Untuk mengetahui tinggi rendah nilai subjek, maka peneliti melakukan kategorisasi pada nilai efikasi. Kategorisasi yang dilakukan didasari oleh suatu
asumsi bahwa skor subjek dalam kelompoknya merupakan estiminasi terhadap skor subjek dalam populasi dan skor subjek dalam populasinya terdistribusi secara
normal. Peneliti menggunakan kategorisasi sebagai berikut, rendah x = m + -1 SD , sedang + -1 SD x = m + 1 SD , dan tinggi x m + -1 SD .
Kategorisasi subjek diatas digunakan untuk mengelompokkan skor dari kedua variabel dalam penelitian ini.
4.1.3.1 Kategori Skor Variabel Efikasi Guru dalam Pendidikan Inklusi
Skor variabel efikasi diri guru dalam pendidikan inklusi dikategorikan untuk mengetahui tinggi rendahnya skor subjek. Skor maksimal yang diperoleh
subjek adalah 50 x 4 = 200 dan skor minimal adalah 50 x 1= 50. Jarak sebaran skor adalah 200
– 50 = 150 dan standar deviasinya 150 : 6 = 25. Sedangkan rerata hipotetiknya 200 + 50 : 2 = 125. Data penelitian skor subjek diktegorikan dalam
3 kategori. Kategori data skor dalam penelitian terhadap subjek adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Kategori Skor Efikasi Diri Guru Pendidikan Anak Usia Dini No
Skor Kategori
Frekuensi Presentase
1 x
≤ 125 Rendah
7 12,3
2 125
x ≤ 150 Sedang
21 36,8
3 x 150
Tinggi 29
50,9
Jumlah
57 100
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel kategori 4.5 di atas diketahui bahwa sebanyak 7
responden 12,3 responden berada pada tingkat keteori rendah, 21 responden 36,8 berada dalam kategpri sedang, dan 29 responden 50,5 berada dalam
kategori yang tinggi. Jika dilihat secara keseluruhan maka rata-rata nilai efikasi diri guru terhadap pendidikan inklusi yaitu dikategorikan sedang dengan nilai 139.
4.1.4 Analisis Data 4.1.4.1 Uji Asumsi
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis ini dilakukan dengan multiple regression analysis. Untuk melakukannya harus
terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi
tersebut. Uji asumsi dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 for Windows.
1. Uji Normalitas Uji asumsi normalitas menggunakan teknik statistic non parametik one
sample Kolmogrov-Smirnov, yang digunakan adalah jika p 0,05, maka sebarannya normal, sebaliknya jika p 0,05 maka sebarannya tidak normal. Hal
ini diperkuat dengan pendapat pendapat Ghozali 2005: 74 yang menyatakan