Perencanaan Siklus I Refleksi

111

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Penerapan model Make A Match berbantuan media Audio Visual terbukti dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga hasil belajar IPA dapat ditingkatkan. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Berikut akan dipaparkan hasil penelitian pada siswa kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang pembelajaran IPA melalui penerapan model Make A Match berbantuan media Audio Visual.

4.1.1. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

Penelitian tindakan kelas siklus I dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi tindakan.

4.1.1.1. Perencanaan Siklus I

Peneliti bersama kolaborator menyusun perencanaan siklus I, sebagai berikut: a. Menelaah standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi peristiwa alam bersama tim kolaborasi b. Menyusun RPP sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran dengan model pembelajaran Make A Match berbantuan media Audio Visual. c. Menyiapkan buku IPA kelas V dan media video peristiwa alam di Indonesia. d. Menyiapkan kartu berisi pertanyaan dan jawaban sesuai materi pelajaran. e. Menyiapkan tes tertulis berupa pre test dan post test. f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

4.1.1.2. Pelaksanaan Siklus I

Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2014, dan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2014dengan alokasi waktu 2x35 menit yang dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan 08.10 WIB. Pembelajaran membahas materi peristiwa alam di Indonesia. Kegiatan pada sikus I meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan sintak model pembelajaran Make A Match berbantuan media Audio Visual.

4.1.1.2.1. Pertemuan I

a. Kegiatan Awal ± 10 menit Menyiapkan media dalam bentuk video, LCD, laptop, speaker, kartu pertanyaan dan jawaban yang akan digunakan dalam pembelajaran. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk duduk ditempat duduk masing-masing. Siswa berdoa sebelum belajar dan melakukan presensi kelas. Selanjutnya siswa mengerjakan pre test. Setelah siswa mengumpulkan pre test, siswa mencoba menjawab pertanyaan dari guru, ”Anak-anak, siapa yang tahu arti peristiwa alam? Coba sebutkan contoh peristiwa alam yang ada di sekitarmu?”.Kemudian, siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. b. Kegiatan Inti ± 50 menit Siswa mengamati video yang ditayangkan oleh guru dan memperhatikan penjelasan singkat materi peristiwa alam yang dapat dan tidak dapat dicegah. Semua siswa memperhatikan dengan tenang. Kemudian, siswa boleh mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti dan siswa yang sudah mengerti boleh memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Selanjutnya siswa membentuk kelompok pertanyaan dan jawaban. Setiap siswa dalam kelompok pertanyaan mendapat kartu pertanyaan, dan setiap siswa dalam kelompok jawaban mendapat kartu jawaban. Siswa mencari pasangan sesuai dengan pertanyaan dan jawaban yang diperoleh. Jika waktu telah selesai, setiap pasangan berkumpul untuk mencocokkan kembali kartu yang telah diterima. Siswa diberi waktu untuk berdiskusi bersama pasangannya. Setiap pasangan mempresentasikan di depan kelas dan pasangan lain boleh menanggapi, begitu seterusnya hingga semua pasangan melakukan presentasi. Setiap pasangan yang maju mendapat tanggapan dari guru. c. Kegiatan Akhir ± 10 menit Siswa dibimbing oleh guru membuat kesimpulan materi peristiwa alam yang dapat dan tidak dapat dicegah. Siswa mendapatkan penugasan untuk belajar di rumah materi dampak peristiwa alam di Indonesia. Pembelajaran diakhiri dengan doa bersama.

4.1.1.2.2. Pertemuan II

a. Kegiatan Awal ± 10 menit Media dalam bentuk video, LCD, laptop, speaker, kartu pertanyaan dan jawaban yang akan digunakan dalam pembelajaran sudah disiapkan. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk duduk di tempat duduk masing-masing. Siswa berdoa sebelum belajar dan melakukan presensi kelas. Selanjutnya siswa mencoba menjawab pertanyaan dari guru, ”Anak-anak, pada pertemuan lalu kita sudah mempelajari materi peristiwa alam khususnya membedakan peristiwa alam yang dapat dicegah dan peristiwa alam yang tidak dapat dicegah. Coba sebutkan dampak peristiwa alam yang ada di sekitarmu?”. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar berhak mendapat reward berupa stiker bintang. Kemudian, siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa mendapat penjelasan manfaat mempelajari materi dampak peristiwa alam di Indonesia, sehingga siswa merasa termotivasi untuk mempelajari materi tersebut. b. Kegiatan Inti ± 50 menit Siswa mengamati video yang ditayangkan oleh guru dan memperhatikan penjelasan materi dampak positif dan negatif terjadinya peristiwa alam. Semua siswa memperhatikan dengan tenang. Siswa dan guru membuat peraturan bersama bahwa jika ada siswa yang tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, akan mendapatkan sanksi misal bercerita di depan kelas. Kemudian, siswa boleh mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti dan siswa yang sudah mengerti boleh memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Siswa memperhatikan percobaan yang dicontohkan oleh guru. Lalu siswa mencoba mempraktekkan percobaan peristiwa gunung meletus, dan siswa lain memperhatikan apa yang terjadi. Setelah itu, siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang dampak terjadinya gunung meletus tersebut. Selanjutnya siswa dibentuk dalam kelompok pertanyaan dan jawaban. Setiap siswa dalam kelompok pertanyaan mendapat kartu pertanyaan, sedangkan setiap siswa dalam kelompok jawaban mendapat kartu jawaban. Siswa mencari pasangan sesuai dengan pertanyaan dan jawaban yang diperoleh. Jika waktu telah selesai, setiap pasangan berkumpul untuk mencocokkan kembali kartu yang telah diterima. Siswa diberi waktu untuk berdiskusi bersama pasangannya. Setiap pasangan mempresentasikan di depan kelas dan pasangan lain boleh menanggapi, begitu seterusnya hingga semua pasangan melakukan presentasi. Setiap pasangan yang maju mendapat tanggapan dari guru. c. Kegiatan Akhir ± 10 menit Bagi pasangan tercepat yang dapat mencocokkan kartu pertanyaan dan jawaban dengan benar mendapat reward berupa stiker bintang. Siswa dibimbing oleh guru membuat kesimpulan materi dampak peristiwa alam di Indonesia. Siswa mengerjakan post test yang diberikan oleh guru. Siswa yang sudah selesai mengumpulkan hasil post test ke meja guru. Lalu siswa mendapatkan penugasan untuk belajar di rumah materi kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi. Pembelajaran diakhiri dengan doa bersama. 4.1.1.3. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 4.1.1.3.1. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pengamatan keterampilan guru pada siklus I diperoleh data yang tersaji pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I No. Indikator Skor Pert. I Pert. II 1 Memberikan apersepsi kegiatan membuka pelajaran 3 3 2 Menggunakan media audio visual keterampilan menggunakan variasi 4 4 3 Menyampaikan materi keterampilan menjelaskan 3 3 4 Memberikan pertanyaan atau masalah keterampilan bertanya 2 3 5 Membentuk kelompok pertanyaan dan jawaban keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan 4 4 6 Membimbing siswa secara berpasangan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan 4 4 7 Mengelola pelaksanaan dengan baik keterampilan mengelola kelas 2 3 8 Membimbing presemtasi keterampilan membimbing diskusi 3 3 9 Memberikan penguatan keterampilan memberikan penguatan 2 3 10 Menutup pelajaran keterampilan menutup pelajaran 3 3 Jumlah skor 30 34 Total skor 64 Rata-rata 32 Persentase 80 Kategori Baik Kualifikasi Berhasil Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah skor keterampilan guru pada siklus I mengalami peningkatan yaitu pertemuan I sebesar 30 dan pada pertemuan II sebesar 34. Pada siklus I ini diperoleh rata-rata skor yaitu 32 dengan persentase 80 dengan kategori baik dan kualifikasi berhasil. Dari 10 indikator pengamatan, ada 4 indikator yang memperoleh peningkatan skor. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang: Diagram 4.1 Keterampilan Guru Siklus I Perolehan skor pada tabel dan diagram batang siklus I dijelaskan sebagai berikut: a. Memberikan apersepsi keterampilan membuka pelajaran. Keterampilan memberikan apersepsi pada pertemuan I dan II mendapatkan skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak, yaitu menarik perhatian siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan pre test. Deskriptor yang belum tampak adalah belum memberikan motivasi kepada siswa. b. Menggunakan media audio visual keterampilan menggunakan variasi Keterampilan menggunakan media audio visual pada pertemuan I dan II mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak, yaitu gambar jelas, suara jelas, dapat menarik siswa, dan sesuai dengan materi. Skor indikator ini tertinggi karena semua deskriptor sudah tampak. c. Menyampaikan materi keterampilan menjelaskan Keterampilan menyampaikan materi pada pertemuan I mendapat skor 2, sedangkan pertemuan II mendapat skor 3. Hal ini berarti ada peningkatan dan 1 2 3 4 Pert . 1 Pert 2 3 deskriptor yang tampak, yaitu menggunakan contoh dan ilustrasi, menyampaikan materi dengan runtut, dan intonasi jelas. Skor indikator ini termasuk terendah karena ada deskriptor yang belum tampak yaitu pada saat menyampaikan materi guru belum memberikan umpan balik kepada siswa seperti memberikan pertanyaan. d. Memberikan pertanyaan atau masalah keterampilan bertanya Keterampilan memberikan pertanyaan atau masalah pada pertemuan I mendapat skor 2, sedangkan pertemuan II mendapat skor 3. Hal ini berarti ada peningkatan dan 3 deskriptor tampak, yaitu intonasi jelas, memberikan acuan sebelum bertanya, dan penyebaran ke seluruh kelas. Skor indikator ini termasuk terendah karena ada deskriptor yang belum tampak adalah guru belum waktu berpikir kepada siswa sehingga siswa sulit untuk menemukan jawaban dari pertanyaan. e. Membentuk kelompok pertanyaan dan jawaban keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan Keterampilan membimbing siswa berpikir secara individual pada pertemuan I dan II mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak, yaitu membentuk kelompok pertanyaan dan jawaban, menjelaskan aturan permainan dalam pembelajaran, membegikan kartu pertanyaan dan jawaban pada siswa, dan memotivasi siswa untuk menemukan pasangan yang sesuai dengan kartu yang dimiliki. Skor indikator ini tertinggi karena semua deskriptor sudah tampak. f. Membimbing siswa secara berpasangan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan Keterampilan mengelompokkan siswa secara berpasangan pada pertemuan I dan II mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak, yaitu membimbing siswa mencari pasangan, mengingatkan siswa untuk mematuhi aturan, mengingatkan siswa jika waktu hampir usai, dan mengarahkan siswa untuk berkumpul dengan pasangannya. Skor indikator ini tertinggi karena semua deskriptor sudah tampak. g. Mengelola pelaksanaan pembelajaran dengan baik keterampilan mengelola kelas Keterampilan mengelola pelaksanaan pembelajaran dengan baik pertemuan I mendapat skor 2, sedangkan pertemuan II mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak, yaitu memberi perhatian kepada siswa, memberikan respon yang baik, dan guru belum memberikan petunjuk- petunjuk yang jelas. Skor indikator ini termasuk terendah karena ada deskriptor yang belum tampak yaitu guru belum mengelola waktu dengan tepat. h. Membimbing presentasi keterampilan membimbing diskusi Keterampilan membimbing jalannya diskusi pada pertemuan I dan II mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak, yaitu memberi kesempatan kepada tiap pasangan untuk berdiskusi, membimbing siswa dalam presentasi, menanggapi hasil presentasi. Deskriptor yang belum tampak adalah guru belum memberi kesempatan kepada pasangan lain untuk berpendapat. i. Memberikan penguatan keterampilan memberikan penguatan Keterampilan memberikan penguatan pada pertemuan I mendapat skor 2, sedangkan pertemuan II mendapat skor 3. Hal ini berarti terjadi peningkatan dan ada 3 deskriptor yang tampak, yaitu memberi penguatan kepada individu dan memberi penguatan kepada tiap pasangan. Skor indikator ini termasuk terendah karena ada deskriptor yang belum tampak yaitu guru belum memberikan penguatan dengan segera. j. Menutup pelajaran keterampilan menutup pelajaran Keterampilan menutup pelajaran pada pertemuan I mendapat skor 2 sedangkan pertemuan II mendapat skor 3. Hal ini berarti terjadi peningkatan dan ada 3 deskriptor yang tampak, yaitu menyimpulkan materi yang telah dipelajari, dan memberikan post test. Deskriptor yang belum tampak seperti guru belum memberikan motivasi sehingga siswa kurang antusias dalam membuat kesimpulan.

4.1.1.3.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Hasil observasi aktivitas siswa siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Indikator Aktivitas Siswa Skor Pert. I Pert. II 1. Kesiapan dalam mengikuti pelajaran emotional activities 85 107 2. Menanggapi apersepsi mental activities, oral activities, visual activities 85 98 3. Memperhatikan media pembelajaran listening activities, visual activities 87 106 4. Memperhatikan penjelasan guru listening activities, visual activities 80 100 5. Mengajukan pertanyaan listening activities, mental activities, oral activities 108 121 6. Mengajukan pertanyaan mental activities, oral activities, visual activities 89 106 7. Mencari pasangan mental activities, oral activities, emosional activities 95 110 8. Presentasi bersama pasangan di depan kelas oral activities, emotional activities, mental activities 97 105 9. Menanggapi hasil presentasi oral activities, visual activities 94 105 10. Menutup pelajaran writing activities, oral activities, emotional activities 104 114 Total skor 924 1072 1996 Rata-rata total skor 998 Rata-rata skor tiap siswa 29 Kategori Baik Kualifikasi Berhasil Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran Make A Match berbantuan media Audio Visual siklus I di atas terjadi peningkatan yaitu pada pertemuan I diperoleh skor 912 dan pada pertemuan II diperoleh skor 1064. Pada siklus I diperoleh skor rata- rata yaitu 989. Hasil observasi aktivitas siswa untuk siklus I masuk kategori baik dan kualifikasi berhasil. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang. Diagram 4.2 Aktivitas Siswa Siklus I Perolehan skor aktivitas siswa yang tersaji dalam tabel dan diagram batang di atas, dipaparkan sebagai berikut: a. Kesiapan dalam mengikuti pelajaran emotional activities, motor activities, visual activities 85 85 87 80 108 89 95 97 94 104 107 98 106 100 121 106 110 105 105 114 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 Pert . 1 Pert 2 Ketika siswa mempersiapkan diri dalam mengikuti pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu: 1 siswa berada di kelas sebelum pelajaran dimulai, 2 siswa membawa alat tulis dan buku, 3 siswa sudah belajar sebelumnya, 4 Siswa mengerjakan pre test. Berdasarkan hasil observasi siklus I pada pertemuan I pencapaian indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 85, sedangkan pada pertemuan II pencapaian indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 107. b. Menanggapi apersepsi mental activities, oral activities, visual activities Ketika siswa menanggapi apersepsi, deskriptor yang diamati yaitu: 1 memperhatikan guru, 2 memahami apa yang dibicarakan guru, 3 menjawab pertanyaan dari guru, 4 berani mengutarakan pendapat. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari siklus I pertemuan I, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 89, sedangkan pada pertemuan II, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 98. c. Memperhatikan media pembelajaran visual activities Ketika siswa memperhatikan media pembelajaran, deskriptor yang diamati yaitu: 1 memperhatikan media, 2 mampu mengaitkan media dengan materi pembelajaran, 3 menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan media, 4 bertanya kepada guru. Berdasarkan observasi pada siklus I pertemuan I, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 87, sedangkan pada pertemuan II, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 106. d. Memperhatikan penjelasan guru listening activities, visual activities Ketika siswa memperhatikan penjelasan guru, deskriptor yang diamati yaitu: 1 memperhatikan penjelasan guru dari awal hingga akhir, 2 mencatat pokok materi dari penjelasan guru, 3 bertanya kepada guru, 4 berani mengemukakan pendapat. Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan I, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 80, sedangkan pada pertemuan II, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 100.Indikator ini mendapat skor terendah karena pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, banyak siswa yang kurang memperhatikan. e. Menjawab pertanyaan dari guru listening activities, mental activities, oral activities Ketika siswa menjawab pertanyaan, deskriptor yang diamati yaitu: 1 mendengarkan pertanyaan dari guru, 2 menjawab pertanyaan dari guru, 3 berani menyampaikan pendapat, 4 menghargai pendapat siswa lain. Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan II, indicator aktivtas siswa diperoleh jumlah skor 108, sedangkan pada pertemuan II, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 121. f. Mengajukan pertanyaan mental activities, oral activities, visual activities Ketika siswa mengajukan pertanyaan, deskriptor yang diamati yaitu: 1 pertanyaan sesuai dengan materi, 2 menyampaikan pertanyaan dengan bahasa yang baik dan benar, 3 pertanyaan diawali dengan acuan, 4 mengacungkan jari sebelum bertanya. Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan II, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 89, sedangkan pada pertemuan II, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 106. g. Mencari pasangan mental activities, oral activities, emotional activities Ketika siswa mencari pasangan, deskriptor yang diamati yaitu: 1 tidak bermain sendiri, 2 mencari pasangan dengan tertib, 3 mematuhi aturan permainan, 4 berdiskusi dengan pasangannya. Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan I, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 95, sedangkan pada pertemuan II, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 110.Indikator ini mendapat skor tertinggi karena pembelajaran ini baru bagi siswa sehingga siswa sangat antusias saat kegiatan permainan mencari pasangan pada pembelajaran IPA. h. Presentasi bersama pasangan di depan kelas oral activities, emotional activities, mental activities Ketika siswa presentasi bersama pasangan di depan kelas, deskriptor yang diamati yaitu: 1 tiap pasangan mencocokkan kembali kartu pertanyaan dan jawaban yang diperoleh, 2 tiap pasangan mempresentasikan hasil diskusi dengan baik, 3 menanggapi pertanyaan dari pasangan lain, 4 menanggapi pertanyaan dari guru. Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan I, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 97, sedangkan pada pertemuan II, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 105. i. Menanggapi hasil diskusi oral activities, visual activities Ketika siswa menanggapi hasil diskusi, deskriptor yang diamati yaitu: 1 memperhatikan presentasi yang disampaikan pasangan lain, 2 mendiskusikan hasil presentasi pasangan lain, 3 mengajukan pertanyaan, 4 menyampaikan pendapat. Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan I, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 94, sedangkan pada pertemuan II, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 105. j. Menutup pelajaran oral activities, visual activities, motor activities Ketika menutup pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu: 1 menyimpulkan hasil pelajaran, 2 pemberian motivasi, 3 mengerjakan post test, 4 pemberian penilaian. Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan II, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 104, sedangkan pada pertemuan II, indikator aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 114.

4.1.1.3.3 Paparan Hasil Belajar Siswa Siklus I

Berdasarkan data hasil belajar IPA pada penelitian siklus I melalui penerapan model pembelajaran Make A Match berbantuan media Audio Visual diperoleh: Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I Keterangan Siklus I Jumlah nilai 1940 2390 Rata-rata 57 70,3 Jumlah siswa tuntas 10 21 Jumlah siswa belum tuntas 24 13 Presentase siswa tuntas 29,41 58,82 Presentase siswa belum tuntas 70,59 41,18 Persentase 57 70 Persentase kenaikan 13 Berdasarkan tabel yang sudah dipaparkan di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran Make A Match berbantuan media Audio Visual pada kelas V siklus I terdapat kenaikan nilai rata-rata kelas setelah adanya tindakan dari semula pre test 57 naik menjadi 70 pada post test . Berdasarkan tabel hasil belajar pada siklus I, selengkapnya disajikan dalam diagram berikut: Diagram 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I

4.1.1.4 Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus I diperoleh data berupa catatan lapangan, hasil observasi aktivitas siswa, keterampilan guru, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran Make A 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Pre t est Post t est 57 70 Siklus I Siklus I Match berbantuan media Audio Visual perlu dianalisis kembali bersama guru pamong sebagai kolaborator untuk bahan pertimbangan memperbaiki pembelajaran selanjutnya. 4.1.1.4.1 Kekurangan dan penyebabnya Pembelajaran pada siklus I diperoleh kekurangan, antara lain: a. Saat menutup pembelajaran, guru belum memberikan motivasi kepada siswa agar timbul semangat belajar di rumah. b. Guru belum memberikan penguatan dengan segera. c. Siswa belum aktif menanggapi apresepsi yang diberikan guru. d. Beberapa siswa ada yang tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran. e. Hasil pre test belum optimal karena siswa belum belajar di rumah. f. Hasil post test sudah cukup baik namun masih perlu ditingkatkan lagi. 4.1.1.4.2 Kelebihan dan penyebabnya Beberapa kelebihan dalam kegiatan pembelajaran siklus I, antara lain: a. Guru sudah menciptakan kondisi menyenangkan saat pembelajaran. b. Pembelajaran berjalan tertib karena guru sudah menjelaskan aturan permainan kepada siswa. c. Antusias belajar siswa meningkat karena menemukan hal baru dalam pembelajaran. d. Siswa merasa senang dan tidak cepat bosan karena pembelajaran melibatkan keaktifan siswa. e. Sebagian besar nilai post test sudah baik. f. Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran menigkat setelah diberi tindakan. Berdasarkan hasil refleksi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Make a Match berbantuan media Audio Visual perlu diperbaiki dengan melanjutkan ke siklus II karena indikator keberhasilan yang diinginkan belum terpenuhi secara menyeluruh, masih ada kekurangan setiap variabel sehingga perlu ditingkatkan.

4.1.1.5 Revisi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN KARANGAYU 02 KOTA SEMARANG

0 20 267

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 5 331

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 5 302

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA PAPAN FLANEL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02

2 43 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02

0 3 422

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 347

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MAKE a MATCH BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 02 KOTA SEMARANG

3 55 228

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 4 332

Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model pembelajaran make and match pada siswa kelas V SDN Tandang 02 semarang.

0 0 1