Pembelajaran IPA di SD Menurut Kurikulum 2013

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar yang disesuaikan dengan perkembangan kognitif anak Sekolah Dasar, menerapkan keterampilan proses, serta mencakup semua komponen hakikat IPA produk, sikap, proses, dan aplikasi, maka tujuan yang dikehendaki di dalam kurikulum dapat dicapai.

2.1.6. Pembelajaran IPA di SD Menurut Kurikulum 2013

Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter siswa. Pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan aspek paedagogis, psikologis, dan didaktis secara bersamaan. Mulyasa, 2013: 100. Pembelajaran kurikulum 2013 meliputi 4 hal, yaitu: 1. Menekankan penggunaan 5 M Kurikulum 2013 menerapkan proses pembelajaran yang terdiri atas lima pembelajaran pokok yaitu: Kurikulum 2013: 41 - mengamati observes - menanya questions - mengumpulkan informasi eksperimen experiments explores - mengasosiasi mengolah informasi analyzes - mengomunikasikan communicates Kelima pembelajaran pokok learning events tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut. Tabel 2.1 Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Pembelajaran Kurikulum 2013: 41 Langkah Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Mengamati observes Membaca, mendengar, menyimak, melihat tanpa atau dengan alat yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan nformasi tambahan. Menanya questions Bertanya mengenai apa yang diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik Mengumpulkan informasi eksperimen experiments explores Melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek kejadian aktivitas, wawancara dengan nara sumber. Mengasosiasi mengolah informasi analyzes Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan mengumpulkan. Mengomunikasikan communicates Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. 2. Menekankan prinsip 7 K Pembelajaran IPA di kurikulum 2013 selain menerapkan kelima pembelajaran pokok dalam pendekatan ilmiah tersebut, pembelajaran IPA pada kurikulum 2013 juga menerapkan 7 K, yakni kolaborasi, komunikasi, komputer, karakter, kritis, kewarganegaraan, dan kreativitas Astuti, 2013. 3. Menggunakan penilaian autentik Penilaian autentik Authentic Assessment adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu pada pembelajaran, khususnya jenjang Sekolah Dasar. Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remedial harus dilakukan. Jenis penilaian autentik yaitu penilaian kinerja, penilaian proyek, penilaian portofolio, dan penilaian tertulis. Kurikulum 2013: 274-276. 4. Materi diorganisasikan secara tematik terpadu Salah satu ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD, adalah bersifat tematik integratif. Dalam pendekatan ini mata pelajaran IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua pelajaran, yaitu dua mata pelajaran itu akan diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran. Untuk IPA akan menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika, sedangkan untuk IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKN. Di kelas tinggi kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA tercantum dalam Kompetensi Inti KI dan memiliki Kompetensi Dasar KD masing–masing. Untuk proses pembelajaran, Kompetensi Dasar IPA, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema Kurikulum 2013: 120.

2.1.7. Model Pembelajaran Make A Match

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN KARANGAYU 02 KOTA SEMARANG

0 20 267

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 5 331

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 5 302

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 12 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA PAPAN FLANEL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02

2 43 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02

0 3 422

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 347

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MAKE a MATCH BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 02 KOTA SEMARANG

3 55 228

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 4 332

Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model pembelajaran make and match pada siswa kelas V SDN Tandang 02 semarang.

0 0 1