Uji Prasyarat Uji Ketuntasan

Tabel 3.6 Rekap Analisis Butir Soal Nomor Butir Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keterangan 1 Valid Mudah Signifikan Diperbaiki 2 Valid Mudah Signifikan Diperbaiki 3 Valid Sedang Signifikan Dipakai 4 Valid Mudah Signifikan Dipakai 5 Valid Sedang Signifikan Dipakai 6 Valid Sedang Signifikan Dipakai 7 Valid Sedang Signifikan Dipakai 8 Valid Sedang Signifikan Dipakai

3.8 Teknik Analisis Data

Data yang diolah dalam penelitian ini berasal dari instrumen tes dan non-tes yang diberikan pada populasi. Instrumen tes berupa tes kemampuan berpikir kreatif dan instrumen nontes berupa lembar observasi karakter rasa ingin tahu dan keterampilan berpikir kreatif. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan pengolahan data berdasarkan uraian dibawah ini.

3.8.1 Analisis Data Kuantitatif

Data yang diperoleh berupa hasil tes pendahuluan dan tes evaluasi kemampuan berpikir kreatif. Tes evaluasi kemampuan berpikir kreatif dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif sampel telah memencapai atau melebihi KKM yang ditetapkan.

3.8.1.1 Uji Prasyarat

Sebelum dilakukan uji ketuntasan dan pengaruh maka dilakukan uji prasyarat terhadap data hasil tes awal dan hasil tes akhir yaitu uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sebaran data berasal dari data yang berdistribusi normal dan hanya dilakukan pada variabel terikat Sukestiyarno, 2010:68. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut: : Kemampuan berpikir kreatif siswa berdistribusi normal : Kemampuan berpikir kreatif siswa berdistribusi tidak normal Berdasarkan output tabel Kolmogorov-Smirnov Test, kriteria penerimaan H0 adalah jika harga koefisien Asymp. Sig alpha yang ditentukan yaitu 5 0,05 maka dapat dikatakan diterima.

3.8.1.2 Uji Ketuntasan

Data kemampuan berpikir kreatif siswa diperoleh dari tes kemampuan berpikir kreatif. Pengujian ketuntasan dilakukan dengan membandingkan nilai yang diperoleh dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu ketuntasan individual sebesar 75 dan ketuntasan klasikal sekurang-kurangnya 75 dari keseluruhan jumlah siswa yang mengikuti tes. Untuk melihat tuntas tidaknya kemampuan berpikir kreatif siswa baik secara individual maupun secara klasikal dilakukan pengujian sebagai berikut. Uji rata-rata uji satu pihak, pihak kanan merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata tes kemampuan berpikir kreatif siswa mencapai KKM. Hipotesis uji yang digunakan adalah: tes kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan model Advance Organizer berbasis ATONG belum mencapai KKM tes kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan model Advance Organizer berbasis ATONG telah mencapai KKM. Rumus statistik menggunakan uji rata-rata uji satu pihak, pihak kanan adalah ̅ √ Sudjana, 2005: 227 Keterangan : ̅ : rata-rata nilai tes kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen : KKM individual : simpangan baku : banyaknya siswa pada kelas eksperimen Kriteria ditolak jika , selainnya diterima dengan diperoleh dari daftar distribusi normal baku dengan taraf signifikansi 5 dan Sudjana, 2005: 228. Analisis hipotesis untuk ketuntasan secara klasikal menggunakan uji proporsi uji satu pihak, pihak kanan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah nilai siswa yang mendapatkan minimal sama dengan KKM mencapai sekurang- kurangnya 75 . Untuk menghitungnya dilakukan uji z dengan hipotesis sebagai berikut. artinya proporsi siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 75 mencapai KKM kurang dari 75 belum mencapai KKM klasikal dan artinya proporsi siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 75 mencapai KKM lebih dari atau sama dengan 75 belum mencapai KKM klasikal. Rumus statistik menggunakan uji proporsi uji satu pihak, pihak kanan adalah √ Sudjana, 2005: 233 Keterangan : : nilai statistik hasil perhitungan : jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar secara individual : proporsi yang ditetapkan : banyaknya siswa Kriteria ditolak jika , selainnya diterima dengan diperoleh dari daftar distribusi normal baku dengan peluang Sudjana, 2005: 234.

3.8.1.3 Uji Pengaruh Karakter Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Berpikir

Dokumen yang terkait

Melampaui Rasa Ingin Tahu

0 3 3

Mengeksplorasi Kemampuan Berpikir Kritis Dan Rasa Ingin Tahu Siswa Melalui Kegiatan Laboratorium Inquiry Sederhana

0 1 6

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA SMP NEGERI 2 SOKARAJA

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI GEOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRUNER DI KELAS IV SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI GEOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRUNER DI KELAS IV SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 22

UPAYA MENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL ADVANCE ORGANIZER PADA MATERI DAMPAK PENGAMBILAN BAHAN ALAM TERHADAP LINGKUNGAN DI KELAS IV B SD NEGERI 3 PAGERAJI - repository perpustakaan

0 0 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Karakter Rasa Ingin Tahu a. Pengertian Rasa Ingin Tahu - UPAYA MENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL ADVANCE ORGANIZER PADA MATERI DAMPAK PENGAMBILAN BAHAN ALAM TERHADAP LINGKUNGAN

0 0 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahu a. Pengertian Rasa Ingin Tahu - PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI MELALUI METODE MIND MAPPING DI KELAS IV SD

0 0 28

UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS IV SD NEGERI 4 ARCAWINANGUN

0 1 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Rasa Ingin Tahu - UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS IV SD NEGERI 4 ARCAWINANGUN - repository perp

0 0 27