Sedangkan klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin S. Bloom sebagaimana dikutip oleh Rifa‟I Anni 2006: 87-89 secara garis besar dibagi menjadi tiga
ranah sebagai berikut. 1
Ranah kognitif cognitive domain Berkenaan dengan sikap hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,
yaitu pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan penilaian
evaluation. 2
Ranah afektif affective domain Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari empat aspek yaitu penerimaan
receiving, penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, dan pembentukan pola hidup.
3 Ranah psikomotorik psychomotor domain
Berkenaan dengan hasil belajar kemampuan bertindak, menunjukkan adanya kemampuan fisik.
Penelitian ini memfokuskan penelitian pada tiga aspek hasil belajar yaitu: 1 karakter rasa ingin tahu sebagai aspek afektif, 2 keterampilan berpikir kreatif
matematis sebagai aspek psikomotorik, dan 3 kemampuan berpikir kreatif sebagai aspek kognitif.
2.1.4.1 Karakter Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu merupakan salah satu dari 18 nilai karakter bangsa yang harus dikembangkan sekolah dalam pendidikan karakter. Rasa ingin tahu
didefinisikan sebagai sikap dan tindakan yang menunjukkan upaya untuk
mengetahui lebih dalam tentang sesuatu hal yang dilihat, didengar dan dipelajari Kemendiknas, 2011: 24.
Rasa ingin tahu pada setiap orang amatlah penting. Semua orang pemikir besar, para jenius adalah orang-orang dengan karakter penuh rasa ingin tahu dan
sebut saja Thomas Alva Edison, Albert Einstein dan Leonardo Da Vinci adalah orang-orang besar yang hidup dengan rasa ingin tahu. Jadi jika para guru ingin
menjadikan siswa-siswanya sebagai pemikir-pemikir besar nan jenius, maka ia harus mengembangkan rasa ingin tahu mereka.
Berikut manfaat jika memiliki rasa ingin tahu menurut Suhadi 2010. 1
Rasa ingin tahu membuat pikiran siswa menjadi aktif. Tidak ada hal yang lebih bermanfaat sebagai modal belajar selain pikiran yang aktif. Siswa
yang pikirannya aktif akan belajar dengan baik, sebagaimana yang dijelaskan teori kontruktivisme, di mana siswa dalam belajar harus secara
aktif membangun pengetahuannya. 2
Rasa ingin tahu membuat siswa penjadi para pengamat yang aktif. Salah satu belajar yang terbaik adalah dengan mengamati. Banyak ilmu
pengetahuan yang berkembang karena berawal dari sebuah pengamatan, bahkan pengamatan yang sederhana sekalipun. Rasa ingin tahu membuat
siswa lebih peka dalam mengamati berbagai fenomena atau kejadian di sekitarnya. Ini berarti, dengandemikian siswa akan belajar lebih banyak.
3 Rasa ingin tahu akan membuka dunia-dunia baru yang menantang dan
menarik siswa untuk mempelajarinya lebih dalam. Jika ada banyak hal
yang membuat munculnya rasa ingin tahu pada diri siswa, maka jendela dunia-duni baru yang menantang akan terbuka untuk mereka.
4 Rasa ingin tahu membawa kejutan-kejutan kepuasan dalam diri siswa dan
meniadakan rasa ingin tahu akan sesuatu, maka mereka akan dengan segalakeinginan dan kesukarelaan akan mempelajarinya. Setelah
memuaskan rasa ingin tahunya mereka akan merasakan betapa menyenangkannya hal tersebut.Rasa inilah yang membuat mereka tak
merasa bosan belajar. Menurut Kemendiknas 2011: 28, dirumuskan empat indikator rasa ingin
tahu siswa yaitu: 1.
Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran. 2.
Berupaya mencari dari sumber belajar tentang konsepmasalah yang dipelajari dijumpai.
3. Berupaya mencari masalah yang lebih menantang.
4. Aktif dalam mencari informasi.
Dari empat indikator tersebut dijabarkan indikator praktis yaitu: 1 memperhatikan penjelasan guru di kelas; 2 bertanya kepada guru tentang materi
yang sedang dibahas dan belum dimengerti; 3 mendengarkan penjelasan teman di kelas; 4 bertanya kepada guru tentang sesuatu terkait dengan materi pelajaran
yang sedang dibahas tetapi tidakbelum dibahas oleh guru di kelas; 5 membaca selain dari buku atau bahan ajar yang digunakan di kelas tentang materi yang
dibahas dikelas; 6 mendiskusikan tentang hal-hal baru; 7 membaca dan mempelajari materi matematika yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.;
8 berusaha mencari bukureferensi lain apabila materi pelajaran matematika yang dipelajari tidak terdapat di buku yang dipunyai; 9 berusaha mencari
informasi bila dihadapkan dengan masalah yang diberikan guru; 10 mengerjakan soal yang diberikan guru dan mencari tahu penyelesaiannya sendiri; 11
mengerjakan soal latihan buku meskipun belum diperintahkan oleh guru; 12 menikmati dan keasyikan dalam mengerjakan sesuatu; 13 mencari-cari peluang
untuk menambah wawasan; 14 mencari tahu asal-usul tentang hal-hal yang baru didapatkan.
Dalam penelitian ini, karakter rasa ingin tahu dikatakan meningkat apabila mengalami peningkatan yang dianalisis dengan gain ternormalisasi. Penentuan
skor gain diperoleh dari analisis kualitatif yang merupakan hasil observasi di setiap pertemuan dan wawancara yang dirancang sesuai indikator yang ditetapkan.
2.1.4.2 Keterampilan Berpikir Kreatif