Model Advance Organizer Berbasis ATONG

Tahap 3 : Siswa meng-Olah terhadap informasi yang diterimanya. Melalui diskusi kelompok digunakan untuk memecahkan masalah yang ada. Diskusi dirancang agar semua terlibat dengan cara memberi giliran. Tahap 4 : Siswa me-Nalar terhadap apa yang dipelajari. Melalui sharing hasil untuk mengungkapkan nalar yang dipikirkan melalui kelompok maupun individu. Tahap 5 : Siswa meng-Gagas ide yang dirangkumnya. Melalui presentasi hasil diskusi akan muncuk gagasan siswa. Pada tahap ini guru merangkum isi bahan yang baru dipelajari.Akhirnya ditutup dengan tugas terstruktur konsep yang akan datang.

2.1.8 Model Advance Organizer Berbasis ATONG

Pembelajaran model advance organizer berbasis ATONG adalah model pembelajaran yang dirancang dengan mengaitkan konsep baru atau informasi baru dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif siswa untuk membantu siswa belajar memperoleh pengalaman belajar guna mencapai peningkatan kemampuan berpikir kreatif dimana pembelajarannya menggunakan pendekatan ATONG sehingga diperoleh pembelajaran yang bermakna. Sehingga dapat disimpulkan bahwa advance organizer berbasis ATONG ini merupakan suatu model pembelajaran yang pada prinsipnya siswa dapat menyerap, mencerna, memahami, mengingat pelajaran dengan baik sehingga dapat meningkatkan kreativitas berpikir dalam memecahkan masalah yang diberikan. Dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam berpikir kreatif maka akan memperluas proses berpikir siswa. Dalam kegiatan pembelajaran penelitian ini, siswa tidak hanya duduk diam menerima konsep dari guru, melainkan dilatih untuk menemukan langkah-langkah penemuan konsepnya. Dengan demikian, siswa tidak mudah lupa dan lebih mudah menerapkan konsep yang telah didapat kedalam pemecahan masalah.Langkah- langkah pembelajaran dalam model pembelajaran Advance Organizer berbasis ATONG dapat dilihat sebagai berikut. Tahap 1 : Orientasi Organizer Pada pembelajaran awal guru mengklarifikasi tujuan-tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan memberikan motivasi kepada siswa. Serta memberitahukan rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Tahap 2 : Apresepsi organizer meng-Amati Guru memberikan apersepsi materi prasyarat kemudian menyajikan organizer serta konteks materi.Siswa memperhatikan dan mengamati apa yang disajikan guru. Disini siswa melakukan eksplorasi terhadap konsep yang sudah dipelajari di rumah dengan sesuatu yang akan dipelajari.Kemudian siswa dibagi menjadi kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang siswa dengan kemampuan akademik yang heterogen. Tahap 3 : Penyajian Organizer meng-Amati dan men-Tanya Guru memberikan Lembar Kerja Siswa LKS yang berisi langkah-langkah penemuan konsep materi pelajaran dan Lembar Kerja yang berisi masalah problem kepada setiap kelompok diskusi dan melakukan penagihan tugas terstruktur yang terdapat pada Buku siswa yang ditugaskan pada pertemuan sebelumnya. Disini siswa mengamati, mendiskusikan dan menanyakan hal yang terkait dengan masalah yang dihadapi dari hasil eksplorasi yang dilakukan di rumah dengan pengetahuan yang diperoleh pada pembelajaran melalui diskusi kelompok. Guru mendorong siswa berpikir kreatif dalam menyelesaikan Lembar Kerja problem serta mengamati jalannya diskusi dan memberikan arahan kepada siswa yang mengalami kendala. Tahap 4 : Presentasi Tugas meng-Olah dan me-Nalar Siswa mencoba menghubungkan jawaban pada tugas soal yang sudah dikerjakan dengan pengetahuan baru yang diperoleh pada saat pembelajaran. Dengan kegiatan ini siswa dituntut mengungkapkan pemecahan masalah lainmeng-Olah untuk merangsang daya berpikir kreatifnya me-Nalar. Kemudian perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya ke depan kelas. Siswa yang lain dapat mengomentari hasil pekerjaan temannya diharapkan siswa dapat menemukan pemecahan masalah dengan cara yang berbeda-beda namun memiliki nilai kebenaran jawaban. Guru bertindak sebagai narasumber dan fasilitator. Tahap 5 : Penguatan pengolahan kognitif meng-Gagas Pada kegiatan ini siswa dapat mengolah dan menalar pengetahuan baru yang diperolehnya sehingga dapat menyimpulkan materi menggagas yang baru disajikan oleh guru. Guru mengklarifikasi konfirmasi kepada siswa tentang masalah yang dibahas, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian yang diharapkan. Guru juga memberikan motivasi dan meminta siswa untuk lebih bereksplorasi serta mempelajari materi yang sudah pernah dipelajari. Setelah itu, diakhir pembelajaran ditutup dengan mengadakan kuis dan pemberian tugas terstruktur untuk pertemuan yang akan datang

2.1.9 Tinjauan Materi

Dokumen yang terkait

Melampaui Rasa Ingin Tahu

0 3 3

Mengeksplorasi Kemampuan Berpikir Kritis Dan Rasa Ingin Tahu Siswa Melalui Kegiatan Laboratorium Inquiry Sederhana

0 1 6

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA SMP NEGERI 2 SOKARAJA

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI GEOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRUNER DI KELAS IV SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI GEOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRUNER DI KELAS IV SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 22

UPAYA MENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL ADVANCE ORGANIZER PADA MATERI DAMPAK PENGAMBILAN BAHAN ALAM TERHADAP LINGKUNGAN DI KELAS IV B SD NEGERI 3 PAGERAJI - repository perpustakaan

0 0 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Karakter Rasa Ingin Tahu a. Pengertian Rasa Ingin Tahu - UPAYA MENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL ADVANCE ORGANIZER PADA MATERI DAMPAK PENGAMBILAN BAHAN ALAM TERHADAP LINGKUNGAN

0 0 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahu a. Pengertian Rasa Ingin Tahu - PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI MELALUI METODE MIND MAPPING DI KELAS IV SD

0 0 28

UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS IV SD NEGERI 4 ARCAWINANGUN

0 1 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Rasa Ingin Tahu - UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS IV SD NEGERI 4 ARCAWINANGUN - repository perp

0 0 27