bagi kepala sekolah untuk mengambil suatu kebijakan yang paling tepat dalam upaya pembimbingan dan pemanfaatan strategi pembelajaran yang
efektif dan efesien di sekolah.
1.4.4 Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini berguna sebagai sarana untuk mendapat pengalaman dan pengetahuan dalam membentuk kreativitas berpikir siswa.
1.5 Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi perbedaan pemahaman mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka beberapa istilah yang perlu didefinisikan,
meliputi berikut ini.
1.5.1 Pembentukan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pembentukan berasal dari kata bentuk, yang berarti wujud, rupa, sistem, susunan. Sedangkan pembentukan
dapat diartikan sebagai proses, cara, perbuatan membentuk, mewujudkan. Dalam penelitian ini, pembentukan adalah dengan serangkaian proses
pembelajaran dengan menggunakan model Advance Organizer dengan berbasis ATONG dapat terbentuk karakter rasa ingin tahu aspek afektif dan keterampilan
berpikir kreatif matematis aspek psikomotorik dalam mengerjakan soal matematika sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis
aspek kognitif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika.
1.5.2 Karakter Rasa Ingin Tahu
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa YME, diri sendiri, sesama, lingkungan maupun
kebangsaan. Penelitian ini membatasi terbentuknya karakter siswa yaitu pada karakter rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu dalam penelitian ini diartikan sebagai
hasil belajar siswa dalam aspek afektif, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan didengar Kemendiknas, 2011:24. Dalam penelitian ini, yang dimaksud pembentukan karakter rasa ingin tahu adalah meningkatkan
karakter rasa ingin tahu dan dikatakan meningkat apabila mengalami peningkatan yang dianalisis menggunakan gain ternormalisasi. Penentuan skor gain diperoleh
dari analisis kualitatif melalui data hasil observasi dan wawancara.
1.5.3 Berpikir Kreatif
Menurut Pehkonen sebagaimana dikutip oleh Siswono 2006, berpikir kreatif merupakan suatu proses yang digunakan ketika kita mendatangkan suatu
ide baru. Berpikir kreatif adalah suatu pemikiran yang berusaha menciptakan atau membangun gagasan yang baru. Pada penelitian ini, berpikir kreatif dilihat pada
dua pembelajaran, yaitu kemampuan berpikir kreatif dalam aspek kognitif dan keterampilan berpikir kreatif dalam aspek psikomotorik. Kemampuan berpikir
kreatif lebih mengarah pada sejauh mana siswa memahami materi dan dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang beragam, sedangkan keterampilan
berpikir kreatif merupakan strategi atau teknik yang digunakan siswa untuk menyelesaikan masalah.
Pembentukan berpikir kreatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mencapai kemampuan berpikir kreatif dan meningkatkan keterampilan berpikir
kreatif. AnĂ¡lisis keterampilan berpikir kreatif menggunakan gain ternormalisasi dimana keterampilan berpikir kreatif dapat dikatakan meningkat jika mengalami
peningkatan. Penentuan skor gain diperoleh dari anĂ¡lisis kualitatif melalui hasil observasi dan wawancara. Sedangkan untuk kemampuan berpikir kreatif pada
penelitian ini tidak diukur peningkatannya, tetapi hanya diukur apakah mencapai KKM atau tidak dengan tes kemampuan berpikir kreatif.
1.5.4 Model Advance Organizer