Keterampilan Berpikir Kreatif Hasil Belajar

8 berusaha mencari bukureferensi lain apabila materi pelajaran matematika yang dipelajari tidak terdapat di buku yang dipunyai; 9 berusaha mencari informasi bila dihadapkan dengan masalah yang diberikan guru; 10 mengerjakan soal yang diberikan guru dan mencari tahu penyelesaiannya sendiri; 11 mengerjakan soal latihan buku meskipun belum diperintahkan oleh guru; 12 menikmati dan keasyikan dalam mengerjakan sesuatu; 13 mencari-cari peluang untuk menambah wawasan; 14 mencari tahu asal-usul tentang hal-hal yang baru didapatkan. Dalam penelitian ini, karakter rasa ingin tahu dikatakan meningkat apabila mengalami peningkatan yang dianalisis dengan gain ternormalisasi. Penentuan skor gain diperoleh dari analisis kualitatif yang merupakan hasil observasi di setiap pertemuan dan wawancara yang dirancang sesuai indikator yang ditetapkan.

2.1.4.2 Keterampilan Berpikir Kreatif

Dilihat pada penjelasan di sub bab 2.1.3 tentang berpikir kreatif di atas, keterampilan berpikir kreatif adalah keterampilan kognitif untuk memunculkan dan mengembangkan gagasan baru, ide baru sebagai pengembangan dari ide yang telah lahir sebelumnya dan keterampilan untuk memecahkan masalah secara divergen dari berbagai sudut pandang sebagaimana hal tersebut diungkapkan oleh Santoso 2012 : 454. Kemudian menurut Torrance sebagaimana dikutip oleh Leung 1997: 82 mengembangkan tes untuk mengukur kreativitas dengan melihat kefasihan fluency, fleksibilitas dan kebaruan novelty. Kefasihan mengacu pada banyaknya ide-ide yang dibuat dalam merespon sebuah perintah. Fleksibilitas ditunjukkan pada perubahan-perubahan pendekatan ketika merespon perintah, dan kebaruan ditunjukkan pada keaslian ide yang dibuat dalam merespon perintah. Ide ketiga aspek tersebut diadaptasi Silver 1997: 78 dari Balka dalam bidang matematika. Tiga komponen kunci yang dinilai dalam kreativitas tersebut yaitu meliputi kefasihan fluency, fleksibilitas dan kebaruan novelty akan digunakan dalam penelitian ini sebagai acuan dalam mengukur aspek psikomotorik siswa yaitu keterampilan berpikir kreatif siswa diantaranya: 1 Keterampilan berpikir lancar fluency 2 Keterampilan berpikir luwes flexibility 3 Keterampilan berpikir baru novelty Adapun Indikator keterampilan berpikir kreatif dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Aspek keterampilan berpikir kreatif Indikator 1. Keterampilan berpikir lancar Fluency 1. Terampil mengidentifikasi masalah diketahui, ditanya dan penyelesaianjawab 2. Terampil menjawab pertanyaan secara tepat 3. Terampil menghasilkan ide jawaban yang relevan 2. Keterampilan berpikir luwes Flexibility 4. Terampil menyelesaikan masalah matematika melalui cara yang beragam 5. Terampil menyelesaikan masalah dengan mengubah cara atau pendekatan 6. Terampil mencari ide-idegagasan 7. Terampil dalam menggunakan rumus 3. Keterampilan berpikir baru novelty 8. Terampil dalam menjawab permasalahan matematika dengan jawaban yang jarang diberikan pada umumnya 9. Terampil menuliskan penyelesaian masalah dengan cara atau idenya sendiri 10. Terampil memilih carametode dalam menyelesaikan masalah Berpikir kreatif merupakan proses berpikir tinggi bahkan Dewey memandang berpikir kreatif sebagai sebuah proses pemecahan masalah. Sehingga untuk memunculkan adanya kreativitas dapat melalui berbagai pembelajaran, diantaranya seperti pembelajaran realistik, pembelajaran kontekstual dan kooperatif yangi terdiri dari berbagai metode yang digunakan. 2.1.4.3 Kemampuan Berpikir Kreatif Aspek belajar yang ketiga adalah aspek kognitif. Hasil belajar yang diharapkan dari aspek ini adalah kemampuan berpikir kreatif. Dalam penelitian ini, kemampuan berpikir kreatif siswa diukur melalui tes kemampuan berpikir kreatif. Tes kemampuan berpikir kreatif dilakukan dengan soal kemampuan berpikir kreatif. Diukur berdasarkan hasil pengerjaan soal kemampaun berpikir kretif siswa menyelesaikan soal berbentuk pemecahan masalah secara tepat. Menurut Wardhani 2008: 18 ciri dari pertanyaan atau penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah: 1 ada tantangan dalam materi tugas atau soal, 2 masalah tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui penjawab. Merujuk pada Silver 1997 yang memberikan indikator dalam menilai kemampuan berpikir kreatif siswa kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan disusun indikator kemampuan berpikir kreatif yang tersaji pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif Indikator 1. Kemampuan berpikir lancar Fluency 1. Siswa mampu mengidentifikasi masalah diketahui, ditanyakan secara tepat 2. Siswa mampu menuliskan ide jawaban yang relevan 2. Kemampuan berpikir luwes Flexibility 3. Siswa mampu menggunakan rumus-rumus 4. Siswa mampu menuliskan penyelesaian masalah matematika melalui cara yang beragam 3. Kemampuan berpikir baru novelty 5. Siswa mampu menuliskan penyelesaian masalah dengan cara atau idenya sendiri. 6. Siswa mampu menuliskan penyelesaian permasalahan matematika dengan jawaban yang jarang diberikan pada umumnya. Bentuk soal yang cocok digunakan untuk mengukur indikator-indikator yang tercantum pada Tabel 2.3 diatas adalah soal uraian. Soal berbentuk uraian menuntut peserta didik untuk menuliskan langkah-langkah penyelesaian sehingga indikator-indikator tersebut dapat terlihat dalam pekerjaan siswa.

2.1.5 Ketuntasan Belajar

Dokumen yang terkait

Melampaui Rasa Ingin Tahu

0 3 3

Mengeksplorasi Kemampuan Berpikir Kritis Dan Rasa Ingin Tahu Siswa Melalui Kegiatan Laboratorium Inquiry Sederhana

0 1 6

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA SMP NEGERI 2 SOKARAJA

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI GEOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRUNER DI KELAS IV SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI GEOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRUNER DI KELAS IV SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 22

UPAYA MENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL ADVANCE ORGANIZER PADA MATERI DAMPAK PENGAMBILAN BAHAN ALAM TERHADAP LINGKUNGAN DI KELAS IV B SD NEGERI 3 PAGERAJI - repository perpustakaan

0 0 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Karakter Rasa Ingin Tahu a. Pengertian Rasa Ingin Tahu - UPAYA MENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL ADVANCE ORGANIZER PADA MATERI DAMPAK PENGAMBILAN BAHAN ALAM TERHADAP LINGKUNGAN

0 0 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahu a. Pengertian Rasa Ingin Tahu - PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI MELALUI METODE MIND MAPPING DI KELAS IV SD

0 0 28

UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS IV SD NEGERI 4 ARCAWINANGUN

0 1 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Rasa Ingin Tahu - UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS IV SD NEGERI 4 ARCAWINANGUN - repository perp

0 0 27