observasi dan meninjau ulang hasil tes kemampuan berpikir kreatif dari masing- masing subjek penelitian. Pedoman wawancara dapat dilihat pada Lampiran 25.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode triangulasi. Menurut Sugiyono 2013: 330 triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan
data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipasif, wawancara mendalam
in Depth Interview, dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Oleh karena itu dengan menggunakan teknik triangulasi dalam
pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Menurut Patton sebagaimana dikutip oleh Sugiyono 2013: 332 melalui
triangulasi “can build on the strengths of each type of data collection while minimizing the weakness in any single approach”. Bahwa dengan triangulasi akan
lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan satu pendekatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data
penelitian adalah sebagai berikut.
3.6.1 Observasi
Metode observasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap tingkah laku
dan aktifitas siswa. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati bagaimana
keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran model advance organizer berbasis ATONG di dalam kelas.
Observasi digunakan untuk memperoleh data yang dapat memperlihatkan tingkat keberhasilan model pembelajaran advance organizer berbasis ATONG
pada pembelajaran dan mengidentifikasi cara yang efektif dalam menerapkan model pembelajaran advance organizer berbasis ATONG.
3.6.2 Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya. Teknik
dokumentasi pada penelitian ini menggambarkan secara nyata mengenai situasi pembelajaran, meliputi RPP, hasil pekerjaan siswa, video serta foto pelaksanaan
pembelajaran di kelas.
3.6.3 Wawancara
Menurut Moleong 2011: 186, maksud dari wawancara adalah mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,
tuntunan, dan lain-lain. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menangkap secara langsung seluruh informasi dari subjek penelitian.
Dalam penelitian ini, proses wawancara didokumentasikan dalam bentuk audio rekaman, hal ini dilakukan untuk meningkatkan keaslian dari data yang
diperoleh. Wawancara dilakukan terhadap 5 orang siswa yang sudah dipilih subjek penelitian dan guru mata pelajaran matematika.Wawancara dilakukan
kepada masing-masing subjek penelitian di setiap pertemuan.Untuk mengetahui perkembangan keterampilan berpikir kreatif, wawancara dilakukan dengan
menanyakan maksimal 2 soal yang telah dikerjakannya. Pemilihan soal yang akan dijadikan bahan wawancara ditentukan oleh peneliti dengan asumsi soal yang
dipilih merupakan soal yang menarik untuk masing-masing kemampuan subjek penelitian. Jadi materi wawancara untuk masing-masing subjek penelitian bisa
berbeda satu dengan yang lain. Wawancara selanjutnya dilakukan kepada guru mata pelajaran matematika. Wawancara ini dilakukan sebagai bahan perbandingan
temuan dan untuk mengungkapkan data yang sulit diamati oleh peneliti ketika melakukan pengamatan.Wawancara dilakukan untuk mengetahui alur berpikir
siswa dalam menjelaskan jawaban mereka sehingga dapat diketahui tingkat kesulitan dan keterampilan komunikasi matematika siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan model advance organizer berbasis ATONG.
3.6.4 Metode Tes