Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

4.2.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Dalam uji normalitas dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut:

1. Pendekatan Histogram

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Gambar 4.1 : Histogram Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng kekanan maupun menceng kekiri.

2. Pendekatan Grafik

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Gambar 4.2 : Pengujian Normalitas P-P Plot Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa grafik plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan tidak ada data yang menjolok jauh sehingga data ini memiliki distribusi normal. Dan untuk memastkan apakah data Universitas Sumatera Utara disepanjang garis diagonal berdistribus normal maka dilakukan uji Kolmogorv- Smirnov.

3. Uji Kolmogorv-Smirnov Tabel 4.8

Uji Kolmogorv-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.27327460 Most Extreme Differences Absolute .070 Positive .060 Negative -.070 Test Statistic .070 Asymp. Sig. 2-tailed .200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0,200 dan diatas nilai signifikan 0,05 atau 0,200 0,05. Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.2.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Universitas Sumatera Utara homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat apakah heterokedastisitas dapat dilakukan sebagai berikut : Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Gambar 4.3 : Scatterplot Gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen, berdasarkan masukan variabel independennya. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.2.3 Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 sedangkan Variance Inflation Factor VIF 5. Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Berdasarkan pada Tabel 4.9 di atas diketahui bahwa : a. Variabel Citra Merek tidak terjadi multikolinieritas karena nilai nilai tolerance = 0,581 0,1 dan nilai VIF = 1,721 5. b. Variabel Keandalan tidak terjadi multikolinieritas karena nilai nilai tolerance = 0,579 0,1 dan nilai VIF = 1,727 5. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant -1.676 1.648 -1.017 .312 Citra Merek .380 .098 .371 3.878 .000 .581 1.721 Keandalan -.133 .088 -.146 -1.522 .131 .579 1.727 Daya Tanggap .186 .109 .166 1.707 .091 .564 1.774 Jaminan .489 .159 .286 3.072 .003 .617 1.621 Empati .156 .170 .096 .917 .361 .486 2.058 Bukti Fisik .269 .105 .196 2.563 .012 .908 1.102 a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan Universitas Sumatera Utara c. Variabel Daya Tanggap tidak terjadi multikolinieritas karena nilai nilai tolerance = 0,564 0,1 dan nilai VIF = 1,774 5. d. Variabel Jaminan tidak terjadi multikolinieritas karena nilai nilai tolerance = 0,617 0,1 dan nilai VIF = 1,621 5. e. Variabel Empati tidak terjadi multikolinieritas karena nilai nilai tolerance = 0,486 0,1 dan nilai VIF = 2,058 5. f. Variabel Citra Merek tidak terjadi multikolinieritas karena nilai nilai tolerance = 0,908 0,1 dan nilai VIF = 1,102 5. 4.2.3 Pengujian Hipotesis 4.2.3.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut : H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = b 6 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Citra merek X 1 , Keandalan X 2 , Daya tanggap X 3 , Jaminan X 4 , Empati X 5 , Bukti Fisik X 6 , terhadap variabel dependent yaitu Loyalitas Pelanggan. H : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 ≠ b 6 ≠ 0 Universitas Sumatera Utara Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Citra Merek X 1 , Keandalan X 2 , Daya tanggap X 3 , Jaminan X 4 , Empati X 5 , Bukti Fisik X 6 , terhadap variabel dependent yaitu Loyalitas Pelanggan. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu : H diterima apabila F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak apabila F hitung F tabel pada α = 5 Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 100 orang dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 7 sehingga diperoleh: a. Df Pembilang = k – 1 7 – 1 = 6 b. Df Penyebut = n – k 100 – 7 = 93 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 22,00 for windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat α = 5 6:93 = 2.198. Universitas Sumatera Utara Berikut ini merupakan hasil pengujian uji-F pada Tabel 4.10: Tabel 4.10 Uji Simultan Uji-F Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 15,774 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel adalah 2,198. Dari hal tersebut F hitung 15,774 F tabel 2,198 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Citra merek X 1 , Keandalan X 2 , Daya tanggap X 3 , Jaminan X 4 , Empati X 5 , dan Bukti Fisik X 6 , secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan.

4.2.3.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-T