bagi pelanggan melalui penghargaan bagi loyalitas dan ikatan hubungan yang lebih tinggi.
c. Perusahaan perlu mengidentifikasi dan mengeliminasi faktor-faktor yang menyebabkan “perpindahan pelanggan churn” yaitu hengkangnya
pelanggan lama dan menggantinya dengan pelanggan baru. Roda loyalitas ditujukaan pada Gambar 2.1 berikut :
Sumber : Lovelock, Wirtz dan Mussry 2010:85 Gambar 2.1 : Roda Loyalitas
1. Membangun Fondasi
Loyalitas : a.
Segmentasikan pasar agar sesuai dengan kebutuhan
pelanggan dan kemampuan perusahaan.
b. Selektif : Mencari pelanggan yang
cocok dengan inti proporsi nilai. c. Kelola bisnis pelanggan melalui
tingkatan jasa yang efektif. d. Menghantarkan jasa
berkualitas.
2. Menciptakan ikatan loyalitas
a. Membangun ikatan yang lebih tinggi :
1 Sosial 2 Kustomisasi
3 Struktural b. Memberikan penghargaan
terhadap loyalitas : 1 Finansial
2 Nonfinansial 3 Layanan dengan
tingkatan yang tinggi
4 Pengakuan dan apresiasi
c. Memperdalam hubungan via :
1 cross-selling 2 bundling
3. Mengurangi faktor perpindahan pelanggan :
a. Melakukan diagnostik churn dan mengawasi pelanggan yang mulai
kecewa. b. Mengatasi faktor-faktor pendorong churn
utama: 1 Langkah retensi proaktif
2 Langkah retensi reaktif c. Melakukan penanganan keluhan dan
proses pemulihan jasa yang efektif d. Meningkatkan biaya
pengalihan
Universitas Sumatera Utara
2.1.4.1 Manfaat Loyalitas Pelanggan
Lovelock, Wirtz dan Mussry 2010:77 menyatakan bahwa ada empat keuntungan yang dihasilkan dari pelanggan yang loyal :
1. Pembelian yang bertambah Selama beberapa waktu, pelanggan bisnis sering kali tumbuh besar dan
dengan demikian membelanjakan kuantitas yang lebih besar. Pelanggan individu juga menambah pembelian ketika anggota keluarga mereka
bertambah atau ketika tingkat pendapatan mereka meningkat. Kedua jenis pelanggan tersebut mungkin akan bersedia untuk mengukuhkan pembelian
mereka dengan penyedia jasa tunggal yang memberikan layanan berkualitas tinggi.
2. Biaya operasional berkurang Saat pelanggan menjadi semakin berpengalaman, tuntutan mereka lebih
sedikit terhadap penyedia jasa. Mereka juga tidak banyak melakukan kesalahan ketika terlibat dalam proses operasional, sehingga berkontribusi
pada produktivitas yang lebih tinggi. 3. Rekomendasi kepada pelanggan lain
Berita rekomendasi dari mulut ke mulut yang positif ibarat iklan dan penjualan gratis, menghemat dana investasi perusahaan atas kegiatan-
kegiatan tersebut. 4. Premi harga
Pelanggan baru seringkali diuntungka dari diskon promosi perkenalan; pelanggan lama cenderung membayar dengan harga biasa ketika mereka
Universitas Sumatera Utara
sangat puas dan tidak lagi peka terhadap harga. Terlebih lagi, pelanggan yang sudah mempercayai penyedia jasa mungkin bersedia membayar
harga lebih tinggi pada musim-musim ramai atau untuk proses kerja yang lebih cepat.
Griffin 2003:11 menyatakan bahwa imbalan dari loyalitas bersifat jangka-panjang dan kumulatif. Semakin lama loyalitas pelanggan, semakin besar
laba yang dapat diperoleh perusahaan dari satu pelanggan. Loyalitas yang meningkat dapat menghemat biaya perusahaan sedikitnya di enam bidang :
1. Biaya pemasaran menjadi berkurang biaya pengambilalihan pelanggan lebih tinggi dari pada biaya mempertahankan pelanggan.
2. Biaya transaksi menjadi lebih rendah, seperti negosiasi kontrak dan pemrosesan order.
3. Biaya perputaran pelanggan menjadi berkurang lebih sedikit pelanggan hilang yang harus digantikan.
4. Keberhasilan cross-selling menjadi meningkat, menyebabkan pangsa pasar menjadi lebih besar.
5. Pemberitaan dari mulut ke mulut menjadi lebih positif, dengan asumsi para pelanggan yang loyal juga merasa puas.
6. Biaya kegagalan menjadi menurun seperti pengurangan pengerjaan ulang, klaim garansi, dan sebagainya.
Menurut Griffin 2003:5 menyatakan bahwa konsep loyalitas pelanggan lebih banyak dikaitkan dengan perilaku dari pada sikap. Selain itu, loyalitas
menunjukaan kondisi dari pada durasi waktu tertentu dan memasyarakatkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa tindakan pembelian terjadi tidak kurang dari dua kali. Terdapat dua kondisi penting yang berhubungan dengan loyalitas yaitu :
a. Retensi pelanggan Retensi pelanggan menjelaskan lamanya hubungan dengan pelanggan.
Tingkat retensi pelanggan adalah persentase pelanggan yang telah memenuhi sejumlah pembelian ulang selama periode waktu yang terbatas.
b. Total pangsa pasar pelanggan. Pangsa pelanggan suatu perusahaan menunjukkan persentase dari
anggaran pelanggan yang dibelanjakan ke perusahaan tersebut. Bila pesaing menangkap persentase tertentu dari anggaran pelanggan, maka
perusahaan telah kehilangan bagian, atau pangsa, pelanggan sebesar yang berhasil ditangkap oleh pesaing.
2.1.4.2 Jenis Loyalitas
Menurut Griffin 2003:22 jenis loyalitas sangatlah penting bila perusahaan ingin mengembangkan loyalitasnya. Empat jenis loyalitas yang
berbeda muncul bila keterikatan dan pola pembelian ulang diklasifikasi-silang. Berikut ini merupakan jenis loyalitas :
Universitas Sumatera Utara
Tinggi Rendah
Tinggi Loyalitas premium
Loyalitas tersembunyi Rendah
Loyalitas yang lemah Tanpa loyalitas
Sumber : Griffin 2003:22 Gambar 2.2 : Empat jenis loyalitas
a. Tanpa loyalitas Keterikatan dengan suatu layanan dikombinasikan dengan tingkat
pembelian yang berulang yang rendah menunjukaan tidak adanya loyalitas.
b. Loyalitas yang lemah Keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian yang berulang yang
tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah. Pelanggan ini membeli karena terbiasa.
c. Loyalitas tersembunyi Tingkat preferensi yang relatif tinggi digbung dengan tingkat pembelian
berulang yang rendah menunjukkan loyalitas tersembunyi. Bila pelanggan memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh situasi dan bukan
pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang. d. Loyalitas premium
Loyalitas premium terjadi bila ada tingkat keterkaitan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang juga tinggi. Pada tingkat preferensi
K et
er ik
at an
R el
at if
Perilaku Pembelian Ulang
Universitas Sumatera Utara
paling tinggi tersebut, orang bangga karena menemukan dan menggunakan produk atau jasa tertentu dan senang membagi pengetahuan mereka
dengan rekan dan keluarga.
2.2 Penilitian Terdahulu Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Penulis Tahun
Judul Penelitian Teknik
Analisis Hasil Penelitian
S.Sianyang 2004
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Loyalitas Pelanggan Karoseri Center II
Uji Signifikansi
Parsial Uji-T
Bukti Fisik memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
dengan nilai t
hitung
2,118 t
table
1,645 dengan signifikansi 0,038
0,05
Deddy Azwarsyah
2005 Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan
Pada Stocklist Center K-LINK Medan
Uji Signifikansi
Parsial Uji-T
Daya tanggap memiliki tidak memiliki pengaruh
yang positif dengan loyalitas pelanggan
denga nilai t
hitung
-3,093 dan t
table
1,669. Suryani
2010 Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Citra Merek terhadap
Kepuasan dan Dampaknya Terhadap
Loyalitas Studi Kasus Pada Nasabah
Bank BNI’46 Cabang Uin Syarif
Hidayatullah Ciputat Uji
Signifikansi Parsial
Uji-T Citra merek memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas pelanggan dengan nilai signifikansi
0,002 0,05
Mitha Destika Sari
2014 Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen
Pada Café D’Puncak di Samarinda
Uji Signifikansi
Parsial Uji-T
Keandalan tidak berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas konsumen dengan nilai
signifikansi 0,758 0,05
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dalam penulisan ini dapat digambarkan secara sistematis, sebagai berikut:
Gambar 2.3 : Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan Telkomsel di GraPARI Telkomsel Tebing Tinggi. 2. Keandalan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan Telkomsel di GraPARI Telkomsel Tebing Tinggi. 3. Daya tanggap berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan Telkomsel di GraPARI Telkomsel Tebing Tinggi. 4. Jaminan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan Telkomsel di GraPARI Telkomsel Tebing Tinggi. Citra Merek X
1
Keandalan X
2
Loyalitas Pelanggan Y Daya Tanggap X
3
Jaminan X
4
Empati X
5
Bukti Fisik X
6
Universitas Sumatera Utara
5. Empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel di GraPARI Telkomsel Tebing Tinggi.
6. Bukti fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel di GraPARI Telkomsel Tebing Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang menjelaskan tentang seberapa besar
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, menurut Situmorang dan Ginting, 2008:57.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pelanggan Telkomsel di GraPARI Telkomsel Tebing Tinggi.. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan
Maret 2015.
3.3 Batasan Operasional
Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya peneliti
membatasi masalah, hanya pada : a. Variabel bebas X :
X
1
= Citra Merek X
2
= Keandalan X
3
= Daya tanggap X
4
= Jaminan X
5
= Empati X
6
= Bukti fisik b. Variabel Terikat Y = Loyalitas Pelanggan
31
Universitas Sumatera Utara
3.4 Defenisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian :
1.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Pada
penelitian ini yang menjadi variabel bebas X adalah citra merek, keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik.
a. Citra merek X
1
adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat dibenak konsumen.
b. Keandalan X
2
adalah kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan andal dan akurat.
c. Daya tanggap X
3
adalah kesediaan membantu pelanggan dan memberikan layanan tepat waktu.
d. Jaminan X
4
adalah pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menunjukkan kepercayaan dan
keyakinan. e. Empati X
5
adalah kondisi memperhatikan dan memberikan perhatian pribadi kepada pelanggan.
f. Bukti fisik X
6
adalah penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan bahan komunikasi.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang
menjadi variabel terikat Y adalah Loyalitas Pelanggan. Loyalitas pelanggan merupakan kesediaan pelanggan agar senantiasa
Universitas Sumatera Utara
menggunakan produk perusahaan dalam jangka panjang, menggunakannya secara eksklusif, dan merekomendasikan produk-
produk perusahaan kepada teman dan rekannya.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Operasional
Indikator Skala
Ukur Citra
merek X
1
Sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan
melekat dibenak konsumen.
1.Mudah diingat 2.Mudah diucapkan
3.Memiliki kesan dibenak pelanggan
Likert Keandalan
X
2
Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang
dijanjikan dengan andal dan akurat.
1.Menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan.
2. Keandalan dalam penanganan masalah
layanan pelanggan. 3. Melaksanakan jasa
dengan benar pada saat pertama.
4. Mempunyai pengetahuan untuk
menjawab pertanyaan pelanggan.
Daya tanggap
X
3
Kesediaan membantu pelanggandan
memberikan layanan tepat waktu.
1. Layanan tepat waktu bagi pelanggan.
2. Kesediaan untuk membantu pelanggan.
3. Kesiapan untuk merespon permintaan
pelanggan.
Jaminan X
4
Pengetahuan dan kesopanan karyawan
serta kemampuan mereka untuk
menunjukkan kepercayaan dan
keyakinan. 1. Kemampuan
menanamkan keyakinan pada pelanggan.
2. Membuat pelanggan merasa aman dalam
transaksi mereka.
Empati X
5
Kondisi memperhatikan dan memberikan
perhatian pribadi kepada pelanggan.
1. Kemampuan
memahami kebutuhan pelanggan.
Likert Likert
Likert
Likert
Universitas Sumatera Utara
Variabel Defenisi Operasional
Indikator 2. Kemampuan
mengutamakan kepentingan terbaik
pelanggan.
Bukti fisik X
6
Penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel,
dan bahan komunikasi. 1. Kerapian dan
kenyamanan ruangan. 2. Fasilitas yang tampak
menarik dan aman.
Loyalitas Pelanggan
Y Kesediaan pelanggan
agar senantiasa menggunakan produk
perusahaan dalam jangka panjang,
menggunakannya secara eksklusif, dan
merekomendasikan produk
perusahaan kepada teman dan
rekannya.
a. Penggunaan ulang secara teratur
b. Merekomendasikan produkjasa
c. Kekebalan terhadap pesaing
Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial Sugiyono, 2012:132. Untuk keperluan kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban untuk dijawab oleh para responden
dengan menggunakan skor 1 sampai dengan 5 dapat dilihat dari Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert untuk Variabel X dan Variabel Y
No Jawaban
Skor 1
Sangat Setuju SS 5
2 Setuju S
4 3
Ragu – ragu RG 3
4 Kurang Setuju TS
2 5
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber : Sugiyono 2012:134
Lanjutan Tabel 3.1
Skala Ukur
Likert
Universitas Sumatera Utara
3.6 Populasi Dan Sampel 3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012:115. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Telkomsel di GraPARI Telkomsel Tebing
Tinggi.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012:116. Dalam penelitian ini, pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan metode nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dan dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulaninsidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti maka orang tersebut dapat dijadikan
sampel. Pada penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui, oleh karena itu untuk
menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi tersebut dapat menggunakan rumus sebagai berikut,Widiyanto dalam Atmojo 2010:37 :
Universitas Sumatera Utara
Z
2
Dimana: n = Jumlah sampel
Z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5 1,96 Moe = Margin of error maximal, adalah tingkat kesalahan maksimal
pengembalian sampel yang masih dapat di toleransi sebesar 10 Dengan menggunakan Margin of error sebesar 10, maka jumlah sampel
minimal yang dapat diambil adalah sebesar :
n = 96,04 dibulatkan menjadi 96 Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 96 responden
namun untuk memudahkan penelitian, maka jumlah sampel dibulatkan menjadi sebanyak 100 responden.
3.7 Jenis Data Penelitian 1.
Data Primer
Data Primer primary data yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan
untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi Situmorang dan Lufti, 2015:3. Data primer diperoleh dengan
n = 4Moe
2
n = 40,10
2
1,96
2
Universitas Sumatera Utara
memberikan kuesioner kepada pelanggan GraPARI Telkomsel Tebing Tinggi.
2. Data Sekunder
Data Sekunder secondary data yaitu data yang diperoleh dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh
berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi Situmorang dan Lufti, 2014:3. Data
yang di peroleh melalui studi dokumentasi baik dari buku, jurnal, majalah,
dan situs internet untuk mendukung penelitian. 3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Kuisioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan
pertanyaan secara tertulis kepada responden atau objek yang di teliti untuk dijawabnya sehingga kita dapat memperoleh data yang diharapkan.
2. Studi pustaka yaitu, teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan buku-buku literatur, jurnal, internet yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti 2015:86 Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas
digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu kuesioner yang dibagikan kepada 30 orang diluar sampel dari pelanggan Telkomsel di GraPARI
Universitas Sumatera Utara
Telkomsel Tebing Tinggi. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur
apa yang ingin diukurnya. Data yang terkumpulkan bisa jadi tidak otomatis menjadi valid jika dipengaruhi oleh kondisi obyek yang diteliti.
Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat
signifikansi sebesar 5 maka angka yang diperoleh = 0.361
.
Dan pengujian validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
Jika r hitung r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid Jika r hitung r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
Tabel 3.3 Uji Validitas
Scale Mean if Item
Deleted Scale
Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
Keterangan
P1 76,80
94,234 ,695
,940 Valid
P2 76,93
94,133 ,674
,940 Valid
P3 76,90
93,886 ,717
,939 Valid
P4 77,00
92,621 ,771
,938 Valid
P5 76,93
95,926 ,634
,941 Valid
P6 76,97
94,240 ,786
,938 Valid
P7 76,77
92,944 ,826
,937 Valid
P8 77,17
93,799 ,681
,940 Valid
P9 77,00
95,655 ,648
,940 Valid
P10 76,93
94,409 ,698
,940 Valid
P11 76,93
97,099 ,652
,940 Valid
P12 76,93
94,961 ,707
,939 Valid
Universitas Sumatera Utara
P13 77,03
94,792 ,804
,938 Valid
P14 77,03
94,309 ,777
,938 Valid
P15 76,87
98,120 ,481
,943 Valid
P16 76,93
98,133 ,563
,942 Valid
P17 76,90
96,300 ,589
,941 Valid
P18 77,10
96,438 ,533
,942 Valid
P19 77,20
99,821 ,389
,944 Valid
P20 77,30
94,079 ,538
,943 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena r hitung r tabel. Dan pernyataan yang memiliki nilai tertinggi adalah pernyataan
7 0.826 dan nilai terendah adalah pernyataan 19 0.389. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan tersebut valid dan layak digunakan
sebagai instrument penelitian.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Situmorang dan Lufti 2015:89 Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur
tersebut reliabel. Pengujian dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha positif atau
≥ r tabel maka pertanyaan reliabel
Jika r alpha negatif atau r tabel maka pertanyaan tidak reliabel
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .943
.944 20
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa pada 20 pernyataan diketahui koefisien alpha Cronbachs Alpha adalah sebesar 0.943, ini berarti 0,943 0,80 sehingga
dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan layak dijadikan sebagai instrumen penelitian.
3.10 Metode Analisis Data 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang belaku untuk umum atau generalisasi.
3.10.2 Metode Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk
menganalisi pengaruh antara variabel independen yang terdiri dari : X
1
, X
2
, X
3,
X
4,
X
5,
dan X
6
terhadap variabel dependen Y. Rumus matematis dari regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
+ e
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Y
= Loyalitas pelanggan a
= Konstanta b
1,
b
2,
b
3,
b
4,
b
5,
b
6
= Koefisien regresi X
1
= Citra merek X
2
= Keandalan X
3 =
Daya tanggap X
4
= Jaminan X
5
= Empati X
6
= Bukti fisik e
= error
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
Agar mendapat regresi yang baik maka harus memenuhi asumsi yang disyaratkan yaitu memenuhi uji asumsi normalitas, heteroskedastisitas, dan bebas
dari multikolinieritas.
3.10.3.1 Uji Normalitas
Situmorang dan Lufti 2015:114 menyatakan bahwa tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati
distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data
tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bias digeneralisasikan pada populasi. Dalam
Universitas Sumatera Utara
pandangan statistik itu sifat dan karakteristik populasi adalah terdistribusi secara normal.
3.10.3.2 Uji Multikolinieritas
Situmorang dan Lufti 2015:147 menyatakan bahwa multikolinieritas menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. Interpensi
dari persamaan regresi ganda secara implisit bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkorelasi.
Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterprestasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan
seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap.Namun, interprestasi ini menjadi tidak benar apabila terdapat hubungan linier antara variabel bebas.
3.10.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Situmorang dan Lufti 2015:122 menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas pada prinsipnya juga ingin menguji apakah sebuah grup
mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan
jika varians tidak sama dikatan terjadi heterokedastisitas.
3.10.4 Uji Hipotesis 3.10.4.1 Uji F Uji Serentak
Uji F uji serentak yaitu untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan
Universitas Sumatera Utara
terhadap variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut :
H : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= b
6
= 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independent yaitu Citra merek X
1
, Keandalan X
2
, Daya tanggap X
3
, Jaminan X
4
, Empati X
5
, Bukti Fisik X
6
, terhadap variabel dependent yaitu Loyalitas Pelanggan.
H : b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ b
5
≠ b
6
≠ 0
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Citra Merek X
1
, Keandalan X
2
, Daya tanggap X
3
, Jaminan X
4
, Empati X
5
, Bukti Fisik X
6
, terhadap variabel dependent yaitu Loyalitas Pelanggan.
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu : H
diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H ditolak apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.10.4.2 Uji t Uji Parsial
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independent yaitu Citra merek X
1
, Keandalan X
2
, Daya tanggap X
3
, Jaminan X
4
, Empati X
5
, Bukti Fisik X
6
, terhadap variabel dependent yaitu Loyalitas Pelanggan. Bentuk pengujiannya yaitu :
Universitas Sumatera Utara
H : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= b
6
= 0 Artinya variabel independent yaitu Citra merek X
1
, Keandalan X
2
, Daya tanggap X
3
, Jaminan X
4
, Empati X
5
, Bukti Fisik X
6
, secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel variabel dependent
yaitu Loyalitas Pelanggan. H
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ b
5
≠ b
6
≠ 0
Artinya variabel independent yaitu Citra merek X
1
, Keandalan X
2
, Daya tanggap X
3
, Jaminan X
4
, Empati X
5
, Bukti Fisik X
6
, secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel variabel dependent yaitu
Loyalitas Pelanggan. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
H diterima apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H ditolak apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3.10.4.3 Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent. Koefisien determinan berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 R
2
1. Bila nilai R
2
semakin mendekati nilai 1 maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
Dan apabila nilai R
2
semakin mendekati 0 maka menunjukkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT.Telkomsel
Telkomsel didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat inovasi untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia yang terdepan. Untuk mencapai
visi tersebut, Telkomsel terus memacu pertumbuhan jaringan telekomunikasi diseluruh penjuru Indonesia secara pesat sekaligus memberdayakan masyarakat.
Telkomsel menjadi pelopor untuk berbagai teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, termasuk yan pertama meluncurkan layanan roaming internasional dan
layanan 3G di Indonesia.
Telkomsel merupakan operator yang pertama kali melakukan uji coba teknologi jarinagn pita lebar LTE. Dikawasan Asia, Telkomsel menjadi pelopor
pengguna energy terbarukan untuk menara-menara Base Transceiver Station BTS. Keunggulan produk dan layanannya menjadikan Telkomsel sebagai
pilihan utama pelanggan diseluruh Indonesia. Telkomsel memiliki komitmen untuk menghadirkan layanan mobile lifestyle unggulan sesuai dengan
perkembangan jaman dan kebutuhan pelanggan. Telkomsel menghadirkan teknologi agar bangsa Indonesia dapat menikmati kehidupan yang lebih baik di
masa mendatang dengan tetap mendukung pelestarian negeri.
46
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Visi dan Misi PT Telkomsel
1. Visi
Menjadi penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya
2. Misi
Memberikan layanan dan solusi mobile digital yang melebihi ekspektasi pelanggan, memberikan nilai tambah kepada para stakeholders, dan
mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.
4.1.3 GraPARI
Graha Pari Sraya atau yang disingkat GraPARI berasal dari Bahasa Sansekerta yang diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk nama
kantor pelayanan Telkomsel sebagai tanda penghargaan atas diresmikannya kantor pelayanan Telkomsel di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak itulah seluruh
kantor pelayanan Telkomsel ditetapkan dengan nama GraPARI Telkomsel atau Grha Pari Sraya Telkomsel.
Selain sebagai kantor pelayanan yang memfokuskan diri untuk melayani pelanggannya, GraPARI juga menyediakan penjualan produk sendiri seperti
kartuHALO dan simPATI. GraPARI menjual dan memasarkan kartuHALO maupun simPATI untuk mempermudah masyarakat memperoleh produk
Telkomsel karena terdapat di antara pelanggan di seluruh Indonesia tersebut
Universitas Sumatera Utara
hanya tahu bahwa untuk mendapatkan kartuHALO dan simPATI harus ke kantor Telkomsel . Mereka belum mengetahui bahwa kartuHALO dan simPATI juga
dapat diperoleh di dealer resmi, outlet eksklusif maupun ritel. Dengan kata lain GraPARI hanya sebagai salah satu alternatif kemudahan untuk memperoleh dan
menutupi pangsa pasar yang tidak tertampung oleh saluran distribusi Telkomsel lainnya.
4.2 Hasil dan Pembahasan
4.2.1 Analisis Deskriptif 4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang diperoleh dari hasil pemberian kuesioner
kepada responden. Pada penelitian ini terdapat 17 butir pernyataan untuk variabel X dan 3 pernyataan untuk variabel Y. Jumlah keseluruhan pernyataan adalah 20
pernyataan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan Telkomsel di GraPARI Telkomsel Tebing Tinggi. Berikut Jumlah dan persentase gambaran
umum responden:
Universitas Sumatera Utara
a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden
Persentasi Laki-laki
44 44
Perempuan 56
56 Total
100 100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden laki-laki berjumlah 44 responden dengan tingkat persentasi sebanyak 44 dan responden perempuan
berjumlah 56 responden dengan tingkat persentasi 56. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden perempuan lebih dominan dalam penelitian ini.
b. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Usia Jenis Kelamin Crosstabulation
Count Jenis Kelamin
Total laki-laki
Perempuan Usia 15-20
1 7
8 21-25
4 6
10 26-30
8 11
19 31-35
14 12
26 36-40
6 13
19 41
11 7
18 Total
44 56
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karekteristik usia dari responden yang paling banyak di teliti adalah responden yang berusia 31-35 Tahun yaitu
sebanyak 26 responden. c. Karakteristik responden berdasarkan profesipekerjaan
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan ProfesiPekerjaan
Pekerjaan Jenis Kelamin Crosstabulation
Count Jenis Kelamin
Total laki-laki
perempuan Pekerjaan pelajar
6 6
karyawan 12
11 23
pedagang 8
12 20
pegawai negeri sipil
20 22
42 lain-lain
4 5
9 Total
44 56
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak diteliti adalah
Pegawai Negeri Sipil yaitu sebanyak 42 responden.
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel
Responden dari penelitian ini adalah pelanggan GraPARI Telkomsel Tebing Tinggi. Terdapat 20 butir pernyataan; 3 butir pernyataan untuk variabel
citra merek X
1
, 14 butir pernyataan untuk variabel kualitas pelayanan X
2
dan 3 butir pernyataan untuk variabel loyalitas pelanggan Y. Dan kuisioner
disebarkan kepada 100 orang sampel. Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Y:
Universitas Sumatera Utara
1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek Tabel 4.4
Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek Pernyataan
STS TS
KS S
SS TOTAL
F F
F F
F F
GraPARI Telkomsel memiliki merek
yang mudah diingat 3
3 2
2 63
63 32
32 100 100
GraPARI Telkomsel memiliki merek
yang mudah diucapkan
4 4
1 1
63 63
32 32
100 100
Merek dari GraPARI Telkomsel memiliki
kesan yang positif dibenak pelanggan
1 1
1 1
4 4
55 55
39 39
100 100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa : a. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
terdapat 63 responden setuju bahwa GraPARI Telkomsel memiliki merek yang mudah di ingat. 32 responden menyatakan setuju, 3 responden
menyatakan tidak setuju, dan 2 responden menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan tersebut.
b.
Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 63 responden menyatakan setuju bahwa
GraPARI Telkomsel memiliki merek yan mudah diucapkan
. 32 responden menyatakan sangat setuju, 4 responden menyatakan tidak setuju, dan 1 responden menyatakan ragu-ragu
dengan pernyataan tersebut.
c. Pada butir pernyataan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
terdapat 55 responden setuju bahwa merek dari GraPARI Telkomsel
Universitas Sumatera Utara
memiliki kesan yang positif dibenak pelanggan. 39 responden menyatakan sangat setuju, 4 responden menyatakan ragu-ragu, 1 responden
menyatakan tidak setuju dan 1 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan Tabel 4.5