Pandangan Taoisme erat kaitannya tentang dunia dan alam semesta serta hubungannya dengan kehidupan manusia dan pemerintah. Taoisme
terkesan tidak logis, dan Tao memang melampaui batas-batas logika. Dalam perkembangannya Taoisme diidentikkan sebagai sesuatu yang bersifat gaib dan
mistik Sutradharma, 1998 : 164. Pengaruh terbesar Taoisme sehubungan dengan upacara kematian
terlihat pada upacara dan ritual. Pengaruh Konfusianisme dan Taoisme dalam Buddha dapat dijelaskan sebagai : Ajaran Taoisme yang menekankan jalan Ke-
Alamsemesta-an TAO yang mengatur hubungan antar manusia dengan alam semesta atau gejala-gejala alam di luar sifat manusia dan Konfusianisme
melengkapinya dengan jalan Kemanusiaan JEN, yang menekankan hubungan antar manusia dengan lingkungannya dalam kehidupan bermasyarakat,
kemudian Buddhisme dengan ajaran Jalan Tengah pada dasarnya dapat melengkapi Taoisme dan Konfusianisme dengan menghubungkan TAO dan
JEN, dalam suatu perwujudan yang merupakan satu perwujudan yang merupakan perluasan Jalan Tengah Sutradharma, 1998 : 162.
Sampai saat ini penganut agama Buddha khususnya di Medan belum memiliki tempat peribadatan yang sekaligus memiliki fasilitas tambahan yang
menunjang upacara ritual pernikahan, pembhaktisan, kematian serta kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan bidang sosial, lingkungan hidup, pendidikan
dan spiritual. Dengan latar belakang di atas dan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat kota Medan dan sekitarnya, maka akan dibangun sebuah tempat peribadatan Oasis Bodhicitta Mandala Indonesia yang dapat memberi pelayanan
kepada masyarakat pada umumnya dan umat Buddha khususnya, bukan hanya sekedar fungsional, tetapi juga secara budaya menurut perkembangan agama
buddha dan kebudayaan masyarakat umat buddha di kota Medan.
I. 2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari proyek ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sebuah kompleks peribadatan yang bukan saja fungsional tetapi juga
sebagai kompleks yang dapat memberi makna religius agama Buddha. Tujuan dari proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan tempat ibadah bagi umat Buddha.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Menyediakan tempat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kita
akan ajaran Agama Buddha. 3.
Menyediakan asrama sebagai tempat peristirahatan bagi umat dan bhikkhu. 4.
Menyediakan tempat bagi umat Buddha untuk melaksanakan upacara-upacara tradisi, dan ritual-ritual seperti pernikahan, pembhaktisan, dan kematian.
5. Menyediakan tempat pengkremasian jenazah.
6. Menyediakan tempat penyimpanan abu jenazah dengan segala fasilitas
pendukungnya. 7.
Menjadikan tempat ini tidak hanya diperuntukkan bagi kebutuhan rohani umat Buddha, tetapi juga menjadi objek wisata di kota Medan.
I. 3. Masalah Perancangan
Rumusan perancangan dalam kasus ini adalah : 1.
Bagaimana membentuk suatu kompleks bangunan yang dapat menampung segala aktivitas keagamaan berupa tempat bhaktisala, vihara, kuti, tempat
kremasi, tempat penyimpanan abu? 2.
Bagaimana membentuk suatu bangunan yang secara visual mampu memberikan simbol sebagai bangunan religius umat Buddha?
3. Bagaimana memadukan konsep ruang, baik ruang dalam maupun ruang
luar, yang dikaitkan dengan kegiatan keagamaan untuk menciptakan kesan ruang yang mendukung kegiatan ibadah?
I. 4. Sasaran
Dengan adanya Oasis Bodhicitta Mandala Indonesia ini akan membuat umat Buddha di Medan dan sekitarnya memperoleh kenyamanan dalam
melakukan aktivitas keagamaan dan menerima edukasi Buddhis serta dapat menjadi objek wisata di kota Medan.
I. 5. Lingkup Batasan
a. Perancangan kompleks peribadatan yang memberikan kenyamanan bagi
umatnya. b.
Perancanangan sarana pendukung lainnya untuk kegiatan-kegiatan lain di luar kegiatan peribadatan.
c. Fasilitas yang disediakan antara lain:
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1. Fasilitas utama :
•
Balai Dhamma Dharmasala, tempat untuk pembacaan paritta,
pembabaran Dhamma, diskusi Dhamma, meditasi unuk melakukan Vesakpuja puja bakti waisak, Asathapuja puja
bakti Asadha, dan Maghapuja. Selain itu, juga berfungsi sebagai tempat untuk melangsungkan upacara pernikahan, ulang tahun
atau upacara kematian. •
Kuti, tempat tinggal untuk BhikkhuBhikkhuni.
•
Perpustakaan, merupakan sarana untuk menambah wawasan
melalui koleksi buku-buku Buddhist maupun buku-buku pengetahuan umum.
•
Aula krematorium, yang berfungsi untuk melakukan proses
kremasi. •
Ruang kremator, tempat kremasi dilaksanakan. Jenis ruang
kremator tergantung pada bahan bakar dan cara kremasi. •
Ruang penyimpanan guci abu jenazah, sebagai tempat untuk
menyimpan guci penyimpan abu jenazah, dan juga tempat melakukan ziara dan sembahyang kepada yang meninggal.
2. Fasilitas Pendukung :
•
Ruang pengelola administrasi, tempat kegiatan administrasi,
pembukuan, penjualan serta konsultasi. •
Ruang-ruang utilitas, tempat pengoperasian proses kremasi,
perawatan, dan serta elektrikal mekanikal gedung. •
Ruang-ruang servis, seperti tempat parkir, ruang sekuriti, dapur,
ruang makan, kamar mandi, lockerruang ganti staff, dan gudang. 3.
Fasilitas Penunjang :
Aula serba guna, yang berfungsi untuk mengakomodasi upacara-
upacara lain setelah kremasi, seperti upacara : 1.
Peringatan 1000 hari 2.
Peringatan hari Ulambhana 3.
Kegiatan sosial dan seminar keagamaan
I. 6. Kerangka Berpikir