1. Vihara sebagai tempat ibadah Agama Buddha 1.1. 1.2. 1.3.

BAB II TINJAUAN UMUM

II. 1. Vihara sebagai tempat ibadah Agama Buddha

II. 1.1.

Pengertian Vihara • Vihara adalah pondok, tempat tinggal, tempat penginapan bhikkhubhikkhuni. Vihara merupakan milik umum umat Buddha dan tidak boleh dijadikan miliki perseorangan, biasanya dibentuk suatu yayasan untuk mengatur kepentingan tersebut Giriputra, 1994 : 2. • Vihara merupakan tempat umum bagi umat Buddha untuk melaksanakan segala macam bentuk upacara atau kebaktian keagamaan menurut keyakinan dan kepercayaan agama Buddha Peraturan Departemen Agama RI nomor H IIIBA.01.10311992, Bab II.

II. 1.2.

Fungsi dan Tujuan Vihara Adapun fungsi dari Vihara adalah : • Tempat untuk melakukan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui Sang Tri Ratna Buddha, Dhamma, dan Sangha. • Tempat pembabaran, pendidikan, penghayatan dan pengamalan Dhamma. • Tempat latihan meditasi dalam usaha untuk melenyapkan kekotoran batin dan merealisasikan cita-cita kehidupan suci. • Tempat tinggal Bhikkhuni dan Samanerai. • Tempat tinggal PabbajjaUpasakaPandita yang ingin melaksanakan sila agama Buddha. • Tempat yang menunjukkan jalan kebebasan. • Tempat untuk memasyarakatkan dan menyebarkan agama Buddha. Tujuan Vihara sebagai pusat kegiatan keagamaan yang dapat meningkatkan moral dan budi pekerti yang luhur dalam kehidupan beragama bagi umat beragama, bagi umat Buddha, baik dalam lingkungan Vihara pada khususnya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya serta melalui pengertian dan usaha untuk menimbulkan kesadaran yang mendalam mengenai Dhamma Ajaran Buddha, dan juga bertujuan untuk mendidik putra-putri bangsa agar menjadi masyarakat yang berguna. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

II. 1.3.

Data-Data Umum Vihara Suatu bangunan dapat dikatakan sebagai vihara apabila terdiri dari : Peraturan Departemen Agama RI nomor H IIIBA.01.10311992, Bab II. 1. Uposathagara atau Sima Gedung tempat pentahbisan Bhikkhu atau Bhikkhuni, merupakan suatu area yang memiliki batas-batas tertentu yang dibuat menurut aturan keagamaan. Dalam ruangan ini terdapat altar yang merupakan tempat perletakan Pratima Sang Buddha, Boddhisatva, Dewa, Guru atau Orang Suci Buddhis, Lambang Buddhis dan Relik Suci. Selain itu terdapat alat perlengkapan kebaktian. 2. DhammasalaDhammasabha Balai Dhamma Gedung atau ruang khotbah, mengajar dan diskusi ajaran Buddha atau tempat pertemuan keagamaan. Dalam ruangan ini terdapat juga altar yang isinya sama atau kurang lebih sama dengan di Uposathagara. Jika tidak memungkinkan Dhammasala digabungkan dengan Uposathagara. 3. Kuti Adalah bangunan untuk tempat tinggal para Viharawan yaitu para bhikkhuni, Samanerai, Upasakasika yang melaksanakan Atthasila. Banyak kuti tergantung pada jumlah para Viharawan di Vihara tersebut. 4. Sarana pendidikan 5. Tempat meditasi 6. Ruang-ruang lain

II. 1.4. Dasar-dasar Peletakan Vihara