a. Dapat menerangi daerah yang tidak dapat dijangkau sinar
matahari b.
Kekuatan cahaya dapat dikontrol dengan mudah c.
Dapat dipergunakan di saat malam hari Kelemahan :
a. Memerlukan banyak sumber penerangan
b. Banyak menggunakan energi listrik dan biaya
c. Krisis listrik pada kota
C. Pencegah dan penanggulangan kebakaran
Pencegahan kebakaran berarti segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali, salah satunya adalah melalui
sistem deteksi awal untuk mengaktifkan alarm peringatan. Sedangkan penanggulangannya adalah untuk memadamkan penyalaan api yang tidak
terkendali tersebut, yaitu sistem pemadaman yang diaktifkan alarm. Sistem deteksi awal kebakaran, yaitu :
1. Alat deteksi asap Smoke Detector
Mempunyai kepekaan tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap di dalam ruang tempat alat itu dipasang.
2. Alat deteksi nyala api Flame Detector
Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan
nyala api tersebut. Penanggulangan pada saat kebakaran dapat dilakukan dengan cara :
1. Sprinkler
Untuk memadamkan api sedini mungkin secara otomatis. Setiap sprinkler melayani area seluas 10-25 m
2
2. Fire hydrant
Merupakan suatu sistem pipa air bertekanan tinggi atau tangki di bagian atas. Pada tiap lantai sistem ini mempunyai
penghubunga yang dapat disambungkan dengan selang- selang hydrant di sampingnya.
3. Fire extinguisher
Terdiri dari : a.
Padat, alat pemadam yang berisi bubuk kimia
Universitas Sumatera Utara
b. Gas, yang berisi gas asam arang CO
2
c. Busa, lebih bersifat efektif untuk menanggulangi
kebakaran yang disebabkan benda cair atau arus listrik.
4. Tangga darurat
Dengan persyaratan antara lain : a.
Mempunyai lebar yang cukup b.
Konstruksi harus tahan api c.
Perletakannya dalam bangunan jelas terlihat d.
Jarak pencapaiannya ke tangga maksimum 25 meter
Gambar 4. 1. Skema Operasional Pemadaman Otomatis
D. Sanitasi
Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur bor. Distribusi air bersih terdiri dari dua cara, yaitu :
1. Tangki Tekan
Air ditampung di reservoir bawah yang tertutup dan langsung dipompa ke ruang-ruang. Sistem ini mempunyai kelemahan yaitu
pemakaian listrik dan tenaga pompa yang besar dan bila aliran listrik mati maka distribusi air tidak berjalan.
2. Tangki Atap
Air ditampung di reservoir atas dan setelah itu baru didistribusikan ke ruang-ruang. Dengan adanya gravitasi bumi, sistem ini tidak
memerlukan energi listrik. Maka keuntungannya adalah pada saat listrik mati air masih dapat dialirkan.
Sumber air kotor dalam bangunan berasal dari :
Universitas Sumatera Utara
1. Air hujan Drainase
Disalurkan dari atap bangunan ke pipa-pipa pembuangan air hujan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan
kota 2.
Air kotor cair Disalurkan melalui pipa pembuangan secara vertikal dan kemudian
diteruskan ke saluran pembuangan kota. Khusus pembuangan dari dapur, air kotor disaring dalam bak penampungan lemak.
3. Air kotor padat
Disalurkan melalui pipa pembuangan air kotor padat secara vertikal dan dibuang ke bak septictank dan kemudian diresapkan ke dalam
tanah melalui bak resapan.
E. Elektrikal