1. Konsep Fisik 1.1. Konsep Dasar 1.2. Konsep Sirkulasi dan Pencapaian Konsep Sirkulasi 1.3. Peletakan Massa Bangunan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

V. 1. Konsep Fisik V. 1.1. Konsep Dasar Konsep dari penataan kompleks peribadatan Oasis Boddhicitta Mandala Indonesia berdasarkan pada simbol-simbol agama Buddha. Untuk menunjukkan kesan sakral diterapkan beberapa elemen simbol religius Buddha yang lebih spesifik untuk mendukung simbol ajaran Buddha, dengan pertimbangan kepada fungsi bangunannya, diantaranya : - Air, lambang dari : - Pembersih segala noda, pemberi tenaga hidup - Kerendahan hati - Pembatas antara duniawi dan khong - Teratai, lambang dari : - Kesucian kelahiran Buddha - Kebijaksanaan seseorang yang telah naik ke atas - Pohon Bodhi, lambang dari : - Lambang Sang Buddha - Pengajaran di bawah pohon Bodhi - Buddha Rupang, lambang dari : - Penghormatan atas jasa-jasa Buddha Dari hasil pengamatan dan survey terhadap lingkungan atau sekitar site, diperoleh beberapa konsep yang menjadi disain awal yang kemudian dikembangkan. Dalam tahapan ini, ada beberapa fungsi yang akan dipertahankan, dikembangkan dan dipindahkan.

V. 1.2. Konsep Sirkulasi dan Pencapaian Konsep Sirkulasi

Sirkulasi yang direncanakan terpisah antara sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, dengan pengkonsentrasian sirkulasi kendaraan pada area entrance dengan pertimbangan tingkat kebisingan. Sirkulasi dalam area tapak juga dibatasi, untuk Universitas Sumatera Utara menunjukkan tingkatan jalur ritual yang harus dilalui oleh umat Buddha dalam melaksanakan ibadahnya sesuai dengan simbol tingkatan ajaran. Keterangan Sirkulasi dari luar ke dalam bangunan, merupakan ruang peralihan Sirkulasi dari area Arupadhatu menuju ke area Kammadhatu Sirkulasi dari area Kammadhatu menuju ke area Rupadhatu Universitas Sumatera Utara Konsep Pencapaian Keterangan Pencapaian yang diakses melalaui Jalan Jamin Ginting Pencapaian ke dalam dan ke luar bangunan Pencapaian di dalam site . Universitas Sumatera Utara

V. 1.3. Peletakan Massa Bangunan

Peletakan massa bangunan berdasarkan hierarki yaitu makin ke atas merupakan bangunan yang tingkat kesakralan tinggi. Yaitu dibagi berdasarkan : 1. Arupadhatu Dunia Tanpa Bentuk : merupakan bangunan dengan tingkat kesakralan tertinggi yaitu Dharmasala 2. Kammadhatu Dunia Manusia : merupakan bangunan dengan tingkat semi sakral yaitu hall serbaguna dan kuti 3. Rupadhatu Dunia Bawah : merupakan bangunan dengan tingkat hierarki biasa yaitu krematorium dan kolumbarium.

V. 1.4. Konsep Ruang Luar Konsep Perencanaan Tapak