semula jadi nyata yang sebenar dikenali sebagai Buddha. Śākyamuni dikatakan sebagai Buddha yang terkini daripada banyak Buddha. Terdapat banyak Buddha akan dilahirkan
selepas Śākyamuni dan banyak Buddha dilahirkan sebelum Śākyamuni. Mengikut ajaran Buddha, sesiapa dapat mempelajarinya dan juga memahami alam semula jadi
nyata yang sebenar seperti Buddha dengan menurut kata-kata Buddha yang dikenali sebagai Dharma dan mempraktikkannya dengan mengamalkan kehidupan yang
bermoral dan pemikiran yang bersih. Secara keseluruhan, tujuan seorang menganut agama Buddha adalah untuk menamati segala kesusahan dalam kehidupan. Bagi
mencapai matlamat ini, penganut Buddha harus membersihkan dan melatih minda sendiri dengan mengikut Lapan Jalan Tepat, atau Jalan Tengah supaya memahami
kenyataan yang sebenar lalu mencapai kebebasan dari segala kesusahan, iaitu nirodha
atau
nirvāna Pāli nibbāna www. wikipedia.org.
II. 2.1. Riwayat Hidup Buddha Gautama
Ayah dari Pangeran Siddharta Gautama adalah Sri Baginda Raja Suddhodana dari Suku Sakya dan ibunya adalah Sri Ratu Maha Maya Dewi. Pangeran Siddharta
dilahirkan pada tahun 623 sebelum Masehi di Taman Lumbini. Ibunda Ratu meninggal dunia tujuh hari setelah melahirkan Sang Pangeran. Sejak itu Pangeran Siddharta
dirawat oleh Maha Pajapati, bibinya yang juga menjadi isteri Raja Suddhodana. Pertapa Asita Kaladewala meramalkan bahwa Pangeran Siddharta kelak akan
menjadi seorang pewaris tahta kerajaan atau akan menjadi seorang Buddha. Mendengar ramalan tersebut, Sri Baginda menjadi cemas. Oleh pertanyaan Sang Raja, pertapa itu
menjelaskan agar Sang Pangeran jangan sampai melihat ke empat peristiwa, atau ia akan menjadi pertapa dan menjadi Buddha. Empat macam peristiwa itu adalah : 1.
Orang tua, 2. Orang sakit, 3. Orang mati, 4. Orang pertapa. Sejak kecil Sang Pangeran selalu dilayani oleh dayang-dayang yang muda dan
cantik rupawan. Dalam usia 16 tahun Pangeran Siddharta menikah dengan Puteri Yasodhara yang dipersuntingnya setelah memenangkan sayembara dan dihadiahkan
tiga istana dengan tiga musim serta kemewahan yang melimpah. Namun Sang Pangeran tetap tidak dapat menahan rasa bosannya untuk
meninggalkan istananya. Dengan rasa berat hati, ayahnya mengizinkan. Pada akhirnya Sang Pangeran melihat empat peristiwa. Setelah itu, Pangeran Siddharta selalu tampak
murung dan kecewa melihat kenyataan hidup yang penuh derita ini.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Ketika Beliau berusia 29 tahun, puteranya lahir dan diberi nama Rahula. Setelah itu Pangeran Siddharta meninggalkan keluarga dan istana untuk mencari
kebijaksanaan yang dapat membebaskan manusia dari penderitaan. Beliau bermeditasi di bawah pohon Bodhi dan menghadap ke timur. Selama pertapaan, pertapa Siddharta
berjuang dalam batin melawan nafsunya dan gangguan dari Mara. Setelah berhasil melewatinya, pertapa Siddharta melewati beberapa tahapan kebijaksanaan yautu
kebijaksanaan untuk mengetahui kelahiran-kelahiran terdahulu, kebijaksanaan melihat kematian dan lahir kembalinya semua makhluk sesuai dengan karma mereka, dan
kebijaksanaan semua Asava atau kekotoran batin. Dengan pencapaian ini Beliau telah mengerti arti kehidupan dan penderitaan serta cara mengakhirinya.
Setelah bertapa selama enam tahun, dalam usia 35 tahun pertapa Siddharta memperoleh Penerangan Sempurna Nibbana, menjadi Buddha budh + ta = ia yang
sadar di bawah pohon Bodhi di hutan Uruvela. Untuk pertama kalinya Beliau mengajarkan Dhamma kepada lima orang pertapa yaitu Kondanna, Bodhiya, Vappa,
Mahanama dan Assaji. Khotbah pertama ini kemudian dikenal sebagai Khotbah Pemutaran Roda Dhamma Dhamma Cakka Pavattana Sutta.
Selanjutnya selama 45 tahun, Sang Buddha bersama dengan murid-murid tunggalNya sangat giat mengajarkan Dhamma di sepanjang daratan aliran Sungai
Gangga. Beliau Pari-Nibbana meninggal di Kusinara dalam usia 80 tahun. Buddha Gautama bukanlah Buddha yang pertama. Buddha-Buddha sebelumnya adalah Buddah
Kakusandha, Buddha Konagamana, Buddha Kassapa. Buddha yang akan datang adalah Buddha Mettaya Maitreya.
II. 2.2.1. Perkembangan Agama Buddha di Dunia