Dari 32 orang petani tambak yang mempunyai pekerjaan sampingan tersebut, tentunya mereka juga memperoleh pendapatan. Rata-rata pendapatan dari pekerjaan
sampingan tidak menentu, ada yang lebih besar dibandingkan dari pekerjaan utama dan ada juga yang lebih sedikit. Dari hasil penelitian dijumpai 19 orang
berpendapatan antara 500 ribu sampai 1 juta rupiah, dan 13 orang lainnya berpendapatan dari pekerjaan sampingan di bawah 500 ribu rupiah per bulan.
4.22 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Tambak
4.22.1 Modal
Modal yang diperlukan dalam usaha tani tambak tentunya lebih besar dibandingkan dengan modal yang diperlukan oleh nelayan dalam melaut. Hal ini
disebabkan bahwa dalam usaha tani tambak masa panen lebih lama dibandingkan nelayan yang langsung bisa menikmati hasil penangkapan ikan dalam beberapa hari.
Untuk usaha tani tambak setidaknya diperlukan waktu 2 – 6 bulan untuk memanen hasil budidayanya.
Tabel 4.20 Modal yang diperlukan untuk Proses Produksi
Modal Frekuensi
Persentase
Rp.5.000.000 - Rp.10.000.000 Rp.10.000.000 - Rp.15.000.000
Rp.15.000.000 - Rp.20.000.000 16
12 17
35,6 26,7
37,8
Sub Total 45
100,0 Sumber: Data Primer diolah, 2008
Universitas Sumatera Utara
Data Tabel 4.20 dapat dijelaskan bahwa modal yang diperlukan oleh petani tambak untuk sekali panen paling kurang 5 juta rupiah dan paling banyak 20 juta
rupiah. Tinggi atau rendahnya modal yang diperlukan sangat tergantung dari luas lahan tambak yang dibudidayakan serta masa pemanenan, semakin lama waktu yang
diperlukan untuk sekali panen, maka semakin besar pula biaya operasional terutama untuk pakan dan untuk kebutuhan petani tambak selama dalam proses budidaya.
Hasil penelitian menjumpai sebanyak 16 orang 35,6 petani tambak memerlukan modal antara 5 juta rupiah sampai kurang dari 10 juta rupiah, sebanyak 12 orang
26,7 petani tambak memerlukan modal antara 10 juta rupiah sampai kurang dari 15 juta rupiah, dan sebanyak 17 orang 37,8 petani tambak memerlukan modal
antara 15 juta rupiah sampai 20 juta rupiah. Sumber modal diperoleh selain dari milik sendiri juga dari pihak lain.
Tabel 4.21 Sumber Modal yang digunakan untuk Usaha
Sumber Modal Frekuensi
Persentase
Modal sendiri Keluarga Kredit Bank
Bantuan pemerintah NGO Toke Pengusaha
15 4
13 13
33,3 8,9
28,9 28,9
Sub Total 45
100,0 Sumber: Data Primer diolah, 2008
Sumber modal sebagaimana Tabel 4.21 berasal dari milik sendiri dan dukungan keluarga sebanyak 15 orang 33,3, sumber modal dari kredit lembaga
perbankan sebanyak 4 orang 8,9, dari bantuan pemerintah maupun bantuan dari
Universitas Sumatera Utara
NGO sebanyak 13 orang 28,9, dan sisanya sebanyak 28,9 sumber modal untuk usaha tani tambak berasal dari tokepengusaha tambak.
Penggunaan modal untuk berbagai keperluan yang mendukung peningkatan produksi hasil tambak, selengkapnya sebagaimana disajikan pada Tabel 4.22 di
bawah ini. Tabel 4.22 Penggunaan Modal
Ya Tidak
Penggunaan Modal F
F
Biaya sewa lahan tambak Biaya pupuk
Biaya pakan Biaya obat-obatan
Biaya peralatan pengatur air kincir
Kebutuhan petani tambak selama proses produksi
13 45
45 45
29 45
28,9 100,0
100,0 100,0
64,4 100,0
32 -
- -
16 -
71,1 -
- -
35,6 -
Sumber: Data Primer diolah, 2008
Dari 45 petani tambak yang diobservasi, 32 orang merupakan pemilik lahan yang hanya mengelola lahan milik sendiri, sehingga dia tidak perlu mengeluarkan
biaya sewa tambak, hanya 13 orang yang menyewa tambak milik orang lainmilik toke disamping mengelola lahan milik sendiri. Selanjutnya tambak yang
menggunakan peralatan pengatur air dan kincir sebanyak 29 tambak, sisanya sebanyak 16 tambak dikelola secara tradisional tampa kincir air. Selain itu modal juga
digunakan untuk pemupukan, biaya obat-obatan termasuk pestisida dan tentunya biaya untuk kebutuhan petani tambak selama proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
4.22.2 Pengalaman