rumah mempunyai 4 kamar tidur. Dengan demikian jika ditinjau dari rumah tempat tinggal, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi rumah petani tambak lebih baik
dibandingkan dengan nelayan. Ditinjau dari status kepemilikan rumah dan pekarangannya, rata-rata rumah
petani tambak ini adalah milik sendiri. Jumlah rumah yang kepemilikan sendiri mencapai 42 rumah 93,3, sisanya sebanyak 3 rumah 6,7 merupakan rumah
yang dikontrak atau disewa oleh petani tambak dari orang lain.
4.21 Pendapatan Petani Tambak
Adapun data mengenai pendapatan petani tambak dari kegiatan usaha tani tambak, pekerjaan selain bertani tambak, dan pendapatan sampingan selain dari usaha
tani tambak ditampilkan pada Tabel 4.19 Tabel 4.19 Pendapatan dan Pekerjaan Sampingan Petani Tambak
Keterangan Frekuensi
Persentase Pendapatan Utama:
Di bawah Rp.500.000 Rp.500.000 – Rp.1.000.000
Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000 Rp.1.500.000 – Rp.2.000.000
2 7
22 14
4,4 15,6
48,9 31,1
Sub Total 45
100,0 Pekerjaan sampingan:
Tidak ada Nelayan
Buruh Petani
Karyawan swasta 13
16 5
5 6
28,9 35,6
11,1 11,1
13,3
Sub Total 45
100,0
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 4.19
Keterangan Frekuensi
Persentase Pendapatan sampingan:
Tidak ada Rp. 0 Di bawah Rp.500.000
Rp.500.000 – Rp.1.000.000 13
13 19
28,9 28,9
42,2
Sub Total 45
100,0
Sumber: Data Primer diolah, 2008 Berdasarkan Tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa pendapatan petani
tambak dari hasil budidaya hasil tambak dijumpai sebanyak 14 orang 31,1 petani tambak berpendapatan antara 1,5 juta rupiah sampai 2 juta rupiah, selanjutnya yang
berpendapatan antara 1 juta rupiah sampai 1,5 juta rupiah sebanyak 22 orang 48,9, 7 orang berpendapatan antara 500 ribu sampai 1 juta rupiah, dan sisanya hanya 2
orang yang berpendapatan di bawah 500 ribu rupiah. Dengan demikian secara umum dapat disimpulkan bahwa pendapatan petani tambak di daerah penelitian sudah cukup
memadai untuk membiayai kebutuhan keluarga. Dari 45 petani tambak yang diobservasi tidak semuanya hanya semata-mata
bekerja sebagai petani tambak, diantara mereka ada juga yang bekerja pada bidang pekerjaan lain sebagai sampingan, petani tambak yang bekerja sampingan sebagai
nelayan dijumpai sebanyak 16 orang 35,6, bekerja sebagai buruh terutama bongkar muat di pelabuhan Krueng Geukuh dan bekerja sebagai petani kebun
masing-masing sebanyak 5 orang 11,1, bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 6 orang 13,3, sisanya sebanyak 13 orang 28,9 petani tambak ini
tidak mempunyai pekerjaan sampingan.
Universitas Sumatera Utara
Dari 32 orang petani tambak yang mempunyai pekerjaan sampingan tersebut, tentunya mereka juga memperoleh pendapatan. Rata-rata pendapatan dari pekerjaan
sampingan tidak menentu, ada yang lebih besar dibandingkan dari pekerjaan utama dan ada juga yang lebih sedikit. Dari hasil penelitian dijumpai 19 orang
berpendapatan antara 500 ribu sampai 1 juta rupiah, dan 13 orang lainnya berpendapatan dari pekerjaan sampingan di bawah 500 ribu rupiah per bulan.
4.22 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Tambak