Tempat dan Waktu Penelitian Metode Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kabupaten Aceh Utara dengan cakupan 5lima kecamatan dari 7tujuh kecamatan yang mempunyai kriteria sebagai masyarakat pesisir dan berprofesi sebagai Nelayan dan Petani tambak. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2007 sampai dengan Januari 2008.

3.2. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Nazir 2005, menyatakan penelitian kasus merupakan penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari kseluruhan personalitas yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara lebih mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat, serta karakter-karakter yang khas dari kasus. Studi kasus lebih menekankan mengkaji variabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil dan homogen. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Nazir 2005, menyatakan penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Universitas Sumatera Utara Sifat penelitian adalah deskriptif eksplanatori. Sugiyono 2006 menyatakan penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nelayan dan petani tambak yang tinggal di pesisir Kabupaten Aceh utara dengan mata pencaharian di sektor perikanan. Pemilihan nelayan dan petani tambak sebagai sampel untuk menjadi responden dari populasi yang ada ditentukan secara two stage cluster sampling. Menurut Nazir 1999, penentuan sampel secara two stage cluster sampling, yaitu terdapat dua tahap sampling yang penarikan sampelnya adalah random dan berimbang. Pada tahap pertama, dari 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Utara, 7 diantaranya adalah kecamatan yang memiliki kriteria desa pesisir. Dan dari 7 kecamatan yang memiliki kriteria desa pesisir ini, dipilih 5 kecamatan. Dari 5 kecamatan terpilih, setiap kecamatan terdiri dari 7 sampai 8 desa dan dipilih masing- masing 2 desa. Pada tahap ini secara random memilih desa sebagai sampel dengan menggunarakan sampel fraction sebesar 25, sehingga jumlah desa untuk masing- masing kecamatan terpilih diperoleh dengan rumus: m i = f . M i dimana: f = sampel fraction 25 Universitas Sumatera Utara M i = jumlah desa pada kecamatan ke-i m i = jumlah desa terpilih pada kecamatan ke-i Pada tahap kedua, dari 10 desa terpilih secara random dan berimbang menetapkan 90 kepala rumah tangga sampel. Penentuan jumlah sampel sebanyak 90 kepala rumah tangga dengan cara menetapkan lagi sampel fraction pada tahap kedua sebasar 2 dari jumlah populasi pada masing-masing desa terpilih. Dengan sampel fraction sebesar 2 maka banyaknya sampel untuk masing-masing desa terpilih dapat dicari dengan rumus: n i = f . N i dimana: n i = jumlah sampel pada desa ke-i N i = jumlah populasi pada desa ke-i f = sampel fraction 2 Menurut Nazir 2005, penentuan sampel fraction tidak harus sama untuk kedua tahap, dengan ketentuan sampel fraction untuk setiap tahap haruslah sama untuk semua populasi yang ada pada masing-masing psu sebagai psu ditetapkan desa. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, penarikan jumlah sampel untuk masing-masing desa sebagaimana disajikan pada tabel 3.1 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Jumlah dan Lokasi Sampel Nelayan dan Petani Tambak Kecamatan Desa Populasi Kepala Rumah Tangga Sampel 1. Muara batu 1. Cot Seurani 2. Meunasah Drang 389 304 8 6 2. Samudra 1. Blang Nibong 2. Sawang 308 385 6 8 3.Tanah pasir 1. Kuala Cangkoi 2. Matang Baroh 480 290 10 6 4. Seunuddon 1. Meunasah Sagoe 2. Lhok Puuk 295 276 6 6 5. Dewantara 1. Tambon Baroh 2. Lancang Barat 906 805 18 16 TOTAL SAMPEL 4.438 90 Sumber: BPS Kabupaten Aceh Utara tahun 2006 data diolah Jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 90 kepala rumah tangga masyarakat pesisir sebagai nelayan dan petani tambak, dengan pembagian 45 sampel kepala rumah tangga nelayan dan 45 sampel kepala rumah tangga petani tambak. Pembagian jumlah sampel yang sama antara nelayan dan petani tambak dikarenakan jumlah nelayan dan petani tambak di Kabupaten Aceh Utara hampir sama. Menurut Arikunto 2005, banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel antara lain: a unit analisis; b pendekatan atau model penelitian; c banyaknya karakteristik khusus yang ada pada populasi; d keterbatasan penelitian. Penarikan nelayan dan petani tambak sebagai sampel sesuai dengan kriteria nelayan dan petani tambak yang diinginkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan antara lain: 1 nelayan dan petani tambak yang tinggal di desa pesisir; 2 nelayan dan petani tambak yang mata pencaharian utama sebagai nelayan dan petani tambak; 3 Nelayan yang dimaksud adalah nelayan Universitas Sumatera Utara pemilik perahu yang mendapat bantuan dari pemerintah maupun dari NGO’s; 4 Petani tambak yang dimaksud adalah petani tambak ikan pemilik tambak yang mendapat bantuan dari pemerintah maupun dari NGO’s

3.4. Metode Pengumpulan Data