4.18.1 Modal
Modal merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam aktivitas nelayan menangkap ikan di laut. Besar atau kecilnya modal yang diperlukan sangat
tergantung dari jumlah awak boat dan juga lamanya waktu yang digunakan untuk sekali melaut. Kedua komponen ini menentukan karena dengan banyaknya anak buah
kapal ABK yang digunakan, akan semakin besar pula biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan awak boat. Demikian juga dengan waktu, semakin lama dan
jauh jarak menangkap ikan, maka akan semakin besar pula biaya operasional khususnya untuk bensinsolar bagi boat.
Boat kecil berukuran dempheng maupun boat pancing rata-rata hanya memperkerjakan 2 – 4 orang dengan waktu operasi antara 1 – 2 hari menangkap ikan
di laut. Bagi boat ukuran kecil ini biaya operasional yang diperlukan relatif lebih kecil dibandingkan dengan boat ukuran besar. Sedangkan boat ukuran besar
memerlukan modal yang besar selama melaut, boat besar sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu boat jaring pukat, boat jaring insang. Boat ukuran besar ini memperkerjakan
ABK antara 10 – 20 orang dengan waktu operasi antara 3 – 6 hari di laut. Dengan jumlah awak yang lebih besar dan waktu melaut yang lebih lama menyebabkan
modal yang diperlukan untuk sekali melaut juga relatif lebih besar. Biasanya para nelayan tidak melakukan aktifitas melaut pada hari jum’at.
kebiasaan ini dilakukan mengingat pada hari jum’at dalam tatanan masyarakat nelayan di Kabupaten Aceh Utara merupakan hari reuhab dimana setiap nelayan
dilarang untuk melakukan aktifitas dari pagi sampai sore hari.
Universitas Sumatera Utara
Adapun modal yang diperlukan oleh nelayan di daerah penelitian sebagaimana ditampilkan pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Modal yang diperlukan untuk Melaut
Modal Frekuensi
Persentase
Di bawah Rp.500.000 Rp.500.000 - Rp.1.000.000
Rp.1.000.000 - Rp.1.500.000 Rp.1.500.000 - Rp.2.000.000
Rp.2.000.000 - Rp.2.500.000 Rp.2.500.000 - Rp.3.000.000
Di atas Rp.3.000.000 28
2 2
1 3
6 3
62,2 4,4
4,4 2,2
6,7
13,3 6,7
Sub Total 45
100,0 Sumber: Data Primer diolah, 2008
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebagian besar dari nelayan di daerah penelitian menggunakan modal di bawah 500 ribu rupiah yang dijumpai
sebanyak 28 orang 62,2. Hal ini disebabkan banyak dari responden penelitian menggunakan boat ukuran kecil. Penggunaan modal yang paling tinggi adalah untuk
boat jaring insang yakni lebih dari 3 juta rupiah untuk sekali melaut. Selanjutnya sumber modal yang digunakan oleh nelayan ini dari berbagai
sumber, mulai dari milik pribadi, dari keluarga, bantuan, maupun dari toke. Adapun sumber modal dapat dilihat pada Tabel 4.9
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Sumber Modal yang digunakan untuk Usaha
Sumber Modal Frekuensi
Persentase
Modal sendiri Keluarga Kredit Bank
Bantuan pemerintah NGO Toke Pengusaha
17 3
9 16
37,8 6,7
20,0 35,6
Sub Total 45
100,0 Sumber: Data Primer diolah, 2008
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa 17 orang nelayan 37,8 menggunakan modal sendiri maupun bantuan dari keluarga, 3 orang 6,7 sumber
modal berasal dari kredit pada lembaga perbankan, 9 orang 20 memperoleh modal dari bantuan pemerintah maupun bantuan dari NGO lokalasing, dan 16 orang
35,6 sumber modal berasal dari tokepengusaha. Bagi nelayan yang menggunakan boat kecil, umumnya mereka menggunakan modal yang bersumber dari modal
sendiri, modal keluarga, dan juga bantuan pemerintah. Sedangkan bagi boat besar umumnya modal disediakan oleh toke dan para nelayan ini hanya bekerja dengan
sistem bagi hasil yang telah disepakati sebagai aturan bersama dalam kelompok nelayan.
Selanjutnya Tabel 4.10 memperlihatkan distribusi penggunaan modal kerja oleh nelayan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Penggunaan Modal
Ya Tidak
Penggunaan Modal F
F
Biaya sewa perahu Biaya bensin solar
Biaya peralatan menangkap dan menyimpan ikan
Kebutuhan nelayan selama melaut
15 45
45
45 33,3
100,0 100,0
100,0 30
- -
- 66,7
- -
-
Sumber: Data Primer diolah, 2008
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa dari 45 nelayan, 15 orang diantaranya menggunakan modal untuk sewa boat tambahan disamping boat pribadi
yang ada, sisanya sebanyak 30 orang tidak menyewa boat karena hanya menggunakan boat milik pribadi. Penggunaan modal lainnya yang dilakukan oleh
seluruh nelayan adalah untuk membeli bensinsolar, membeli maupun memelihara peralatan menangkap dan menyimpan ikan, dan penggunaan untuk kebutuhan awak
boat selama masa operasi penangkapan ikan.
4.18.2 Pengalaman