Teori Pendapatan TINJAUAN PUSTAKA

4. Referensi Sasmita, perbedaanya: melihat tingkat pendapatan nelayan yang menggunakan perahu motor berkapasitas ≤5 gross ton GT, berkekuatan 23-30 daya kuda dan status perahu milik sendiri maupun milik orang lain tokepengusaha . Sedangkan pada penelitian ini melihat tingkat pendapatan nelayan yang mendapat bantuan perahu motor dari pemerintah daerah, yang harus membayar cicilan perahu perbulan dan nantinya status perahu akan menjadi milik dari kelompok nelayan perahu motor tersebut. Persamaannya: sama-sama ingin mengetahui tingkat pendapatan nelayan yang dipengaruhi oleh variabel modal , pengalaman, tenaga kerja, dan lama melaut waktu melaut. 5. Referensi Masyuri, perbedaannya: melihat tingkat pendapatan nelayan dari segi produktivitas nelayan. Sedangkan pada penelitian ini melihat tingkat pendapatan nelayan dari variabel modal, pengalaman, tenaga kerja dan lama melaut. Persamaannya: sama-sama ingin mengetahui tingkat pendapatan nelayan dengan menggunakan sarana produksi.

2.2. Teori Pendapatan

Masalah pendapatan tidak hanya dilihat dari jumlahnya saja, tetapi bagaimana distribusi pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi arah gejala distribusi pendapatan dan pengeluaran di Indonesia: pertama, perolehan faktor produksi dalam hal ini faktor yang terpenting adalah tanah. Kedua, perolehan pekerjaan yaitu perolehan pekerjaan bagi mereka yang tidak mempunyai tanah yang cukup untuk memperoleh kesempatan kerja penuh. Ketiga, laju produksi pedesaan Universitas Sumatera Utara dalam hal ini yang terpenting adalah produksi pertanian dan arah gejala harga yang diberikan kepada produk tersebut. Menurut Sukirno 2006 pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Dewasa ini sumber pendapatan sebagian besar rumah tangga di pedesaan tidak hanya dari satu sumber, melainkan dari beberapa sumber atau dapat dikatakan rumah tangga melakukan diversifikasi pekerjaan atau memiliki aneka ragam sumber pendapatan Susilowati dkk, 2002. Pendapatan rumah tangga pertanian ditentukan oleh tingkat upah sebagai penerimaan faktor produksi tenaga kerja. Nilai sewa tanah sebagai penerimaan dari penguasaan asset produktif lahan pertanian. Dengan demikian tingkat pendapatan rumah tangga pedesaan sangat dipengaruhi oleh tingkat penguasaan faktor produksi. Menurut Rahardja dan Manurung 2000, pendapatan adalah total penerimaan uang dan bukan uang seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu. Menurutnya juga, Pendapatan uang money income adalah sejumlah uang yang diterima keluarga pada periode tertentu sebagai balas jasa atas faktor produksi yang diberikan. Masih menurut Rahardja dan Manurung 2001, pendapatan personal adalah bagian pendapatan nasional yang merupakan hak individu-individu dalam perekonomian, sebagai balas jasa keikutsertaan mereka dalam proses produksi. Menurut Dahuri 2003, untuk melihat tingkat pendapatan nelayan juga bisa dilakukan dengan melihat proporsi produksi ikan dengan jumlah nelayan per hari. Universitas Sumatera Utara

2.3. Konsep Pendapatan Income