Royalty and Dead rent continued Pengutamaan Pemasokan Priority to Fulfill Domestic Requirement on Mineral and Coal

242 PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk - 2014 Annual Report PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and Year then ended Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 115 42. INFORMASI PENTING LAINNYA lanjutan 42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION continued a. Royalti dan Iuran tetap lanjutan

a. Royalty and Dead rent continued

Royalti yang dibayarkan kepada Pemerintah dihitung berdasarkan kalori yang terkandung di dalam batubara dengan tarif 5 dan 7, kuantitas yang terjual dikalikan dengan basis harga dan tarif royalti tersebut. Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 17 tahun 2010 mengenai tata cara penetapan harga patokan penjualan mineral dan batubara, basis harga adalah yang lebih tinggi antara harga patokan batubara atau harga jual batubara. Royalty paid to the Government was calculated based on the calories contained in the coal with rates of 5 and 7, the quantity sold was multiplied by the base price and the royalty rate. Based on the regulation from the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia No. 17 year 2010 regarding procedures for stipulating benchmark prices of mineral and coal sales, the base price is the higher of the coal benchmark price or coal sales price. Iuran tetap yang ditagih dihitung dengan dasar tarif AS4hektar dikalikan dengan luasan konsesi yang dimiliki ABN, IM dan TMU. Dead rent charged was calculated at a rate of US4hectare multiplied by the total concession area owned by ABN, IM and TMU.

b. Pengutamaan Pemasokan

Kebutuhan Mineral dan Batubara Untuk Kepentingan Dalam Negeri

b. Priority to Fulfill Domestic Requirement on Mineral and Coal

Dalam bulan Desember 2009, KESDM mengeluarkan Permen 34 2009 yang antara lain mewajibkan perusahaan pertambangan batubara “Badan usaha” untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada Pemakai batubara dalam negeri “Domestic Market Obligation” atau “DMO”. Badan usaha yang tidak dapat mematuhi ketentuan tersebut, akan dikenakan sanksi berupa peringatan tertulis paling banyak 3 kali dan pemotongan produksi batubara paling banyak 50 dari produksi tahun berikutnya. In December 2009, the KESDM issued Permen 342009, which requires coal mining companies “Entities” to sell a portion of their productions to domestic coal users “Domestic Market Obligation” or “DMO”. Entites which do not fulfill such requirement will be given written notice maximum 3 times of and reduction of the production in the next year up to 50. Sesuai dengan ketentuan dalam Permen 342009 tersebut, badan usaha yang penjualan dalam negeri melebihi kewajiban DMO-nya dapat mengalihkan kelebihan penjualan DMO-nya kepada badan usaha yang tidak dapat memenuhi kewajiban DMO-nya. Under the provision of the Permen 342009, entities - that have domestic sales in excess of their DMO requirement, may transfer the excess to entities which cannot fulfill their DMO requirement. Kelebihan DMO yang dialihkan tersebut dianggap sebagai pemenuhan kewajiban DMO suatu badan usaha, dengan syarat pengalihan tersebut mendapat persetujuan dari Menteri. The transferring of excess DMO will be deemed as the fulfillment of an entity’s DMO, provided such transfer were approved by the Ministry. Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 2901.K30MEM2013 tanggal 30 Juli 2013, Perusahaan harus memenuhi kewajiban 762.292MT. Pada tanggal 23 Juni 2014, Kementrian ESDM Republik Indonesia melalui surat edaran dengan No. 11836DJB2014, mengumumkan bahwa kebutuhan batubara dalam negeri pada tahun 2014 sudah terpenuhi. Sehingga, perusahaan tidak lagi mempunyai kewajiban DMO di tahun 2014. Based on letter No. 2901.K30MEM2013 dated July 30, 2013, the Company should fulfill an obligation of 762,292MT. On June 23, 2014, the Ministry of Energy and Natural Resources of the Republic of Indonesia through its letter No. 11836DJB2014 announced the fullfilment of 2014 domestic market necessity. As a result of this announcement, the Company has no DMO liability in 2014. PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk - 2014 Annual Report 243 PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and Year then ended Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 116 42. INFORMASI PENTING LAINNYA lanjutan 42. OTHER