Batuan dan Tanah
69
a. Tanah Mineral, yaitu kelompok tanah yang kandungan bahan
organiknya kurang dari 20 atau yang memiliki lapisan bahan organik dengan ketebalan kurang dari 30 cm. Contoh tanah
mineral antara lain golongan alfisol, aridisol, entisol, inceptisol, mollisol, oxisol, spodosol, ultisol
, dan vertisol.
b. Tanah Organik, yaitu tanah yang kandungan bahan organiknya
lebih dari 65 atau dengan kata lain masih mengandung bahan organik hingga kedalaman 1 meter, jika tanah belum diolah.
Untuk keperluan analisis tanah seperti penelaahan tingkat kesuburan, kelembapan, porositas, dan kandungan mineral unsur
hara, kita memerlukan gambaran yang jelas mengenai kondisi fisika dan kimia lapisan-lapisan tanah. Gambaran tersebut dapat diperoleh
melalui cara membuat penampang atau profil tanah yang merupa- kan irisan melintang dari tubuh tanah yang memperlihatkan lapisan
atau horizon-horizon tanah.
Profil dibuat dengan cara menggali tanah yang ukurannya sekitar satu meter persegi sampai kedalaman tertentu, sesuai dengan
ketebalan tanah dan tingkat kebutuhan analisisnya. Secara umum, horizon tanah dibedakan ke dalam lima lapisan
utama, yaitu sebagai berikut. a. Horizon O. Lapisan bahan organik dengan ketebalan hanya
beberapa centimeter saja dari permukaan. Lapisan organik ini sangat kaya akan humus penyubur tanah. Ciri khas horizon O
adalah warnanya yang gelap coklat sampai kehitam-hitaman dan terdiri atas sisa-sisa mahluk hidup, seperti ranting-ranting
dan daun yang telah membusuk.
b. Horizon A. Merupakan lapisan tanah bagian atas top soil
dengan rata-rata ketebalan antara 20–35 cm. Horizon A masih relatif subur jika dibandingkan dengan lapisan-lapisan lain di
bawahnya. Horizon A sering dinamakan pula zone eluviasi yaitu wilayah pencucian partikel-partikel tanah oleh air hujan,
terutama partikel debu dan liat yang butirannya sangat halus.
c. Horizon B atau sering disebut subsoil. Merupakan zone iluviasi
artinya tempat pengendapan partikel tanah yang mengalami pencucian dan terlarut dalam air dari horizon A. Lapisan subsoil
ditandai dengan warnanya yang lebih terang, karena bahan- bahan organiknya sangat kurang bahkan tidak ada. Oleh karena
itu, subsoil merupakan lapisan tanah dangan tingkat kesuburan rendah.
d. Horizon C. Dinamakan pula zone regolit yaitu lapisan batuan
dasar yang mulai mengalami penghancuran dan pelapukan.
e. Horizon D. Lapisan batuan dasar yang masih pejal dan utuh
karena belum mengalami proses pelapukan.
2. Tingkat Kesuburan Tanah
Kesuburan merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya mengoptimalkan sumber daya lapisan tanah, khususnya bagi sektor
agraris pertanian dan perkebunan. Beberapa komponen yang berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah antara lain warna,
tekstur, struktur, keasaman, bahan organik dan mineral hara, serta kandungan air tanah.
a. Warna Tanah
Salah satu sifat fisik yang dapat kita amati dan relatif tidak terlalu sulit untuk membedakan tingkat kesuburan tanah adalah
warna. Pada umumnya, tanah-tanah yang berwarna gelap cokelat kehitam-hitaman memiliki tingkat kesuburan yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan yang berwarna terang atau pucat. Warna tanah disusun oleh
tiga variabel yaitu hue, value, dan kroma. Hue adalah warna
spektum yang dominan, sesuai dengan panjang gelombangnya.
Value menunjukkan gelap- terangnya warna, sesuai
dengan banyaknya sinar yang dipantulkan. Khroma
menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum.
Warna tanah ditentukan dengan membandingkan warna baku
pada buku Munsell Soil Color Chart dengan warna tanah.
Sumber: Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis, 1993
Geografia
Sumber: Biology, 1999
Gambar 3.46 Profil Tanah
Horizon tanah. Gambaran tersebut diperoleh melalui pembuatan penampang
atau profil tanah.
70
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X
Secara umum, perbedaan warna tanah sangat dipengaruhi oleh empat bahan penting yang terkandung dalam partikel tanah, yaitu
sebagai berikut. 1 Persenyawaan besi Fe dalam tanah mengakibatkan warna
tanah bervariasi, antara lain merah, merah kecokelatan, merah kekuning-kuningan, kuning, bahkan sampai kelabu.
2 Kuarsa dan feldspar mengakibatkan warna tanah menjadi terang atau pucat. Selain kandungan mineral tersebut, faktor lain yang
mengakibatkan warna tanah menjadi pucat adalah adanya proses pencucian di daerah horizon A oleh air hujan yang kemudian
diendapkan di horizon B.
3 Persenyawaan mangan Mn mengakibatkan adanya bercak- bercak pada tubuh tanah terutama pada lapisan B.
4 Bahan-bahan organik menyebabkan warna tanah menjadi gelap.
b. Keasaman Tanah
Faktor kedua yang berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah adalah derajat keasaman atau pH tanah. Tinggi-rendahnya
keasaman tanah sangat bergantung pada kepekatan ion Hidrogen H
+
dan Hidroksil OH
-
. Tanah yang perbandingan ion hidrogennya lebih banyak
dibandingkan ion hidroksil dikatakan bersifat asam. Sebaliknya, jika ion hidroksilnya lebih tinggi dibandingkan dengan ion hidrogen,
tanah bersifat basa atau alkalis. Untuk menentukan kepekatan ion hidrogen ini umumnya
digunakan parameter pH yang nilainya berkisar antara 0 sampai 14. Jika nilai pH tanah kurang dari 7, tanah bersifat asam, sedangkan jika
lebih dari 7, bersifat basa. Tabel 3.3 merupakan ukuran baku untuk menentukan pH tanah.
Tanah yang paling baik untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian adalah yang sifatnya netral pH-nya berkisar antara 6
sampai 7. Agar tanah-tanah yang kondisinya sangat asam kembali menjadi netral, kita dapat mengupayakannya dengan pemberian
kapur. Demikian pula tanah-tanah yang terlalu basa dapat kita netralkan kembali dengan menam bahkan unsur belerang.
Eksplorasi Kelompok 3.3
Bentuklah kelompok diskusi terdiri atas 4–5 orang dengan komposisi disesuaikan kondisi kelas Anda. Diskusikan dalam kelompok belajar Anda, apakah tanah yang mengandung unsur
hara dan bahan organik tinggi itu berwarna hitam? Tulislah dalam bentuk laporan analisis disertai informasi dan referensi yang mendukung. Kumpulkan kepada guru Anda.
Gambar 3.47 Pengukuran pH Tanah
pH tanah dapat diketahui dengan menambahkan larutan kimia disebut
indikator yang dimasukkan ke dalam sampel tanah. Indikator tersebut akan
berubah warna, menunjukkan pH tanah yang diuji.
Sumber: http:www.dlwc.nsw.gov
Tabel 3.3: Derajat Keasaman Tanah pH
Kondisi Tanah
Asam sangat kuat Asam kuat
Asam sedang Agak asam
Netral Agak basa
Basa Sangat basa
4,0 - 4,4 4,5 - 5,4
5,5 - 6,4 6,5 - 6,6
6,7 - 7,0 7,1 - 7,9
8,0 - 8,9 9 lebih
Tanah terbentuk dari sebuah proses yang mengagumkan. Anda tertarik
untuk mengetahuinya? Silakan klik situs http:www.geography4kids.com
Internet Jelajah