Dinamika Hidrosfer
127
b Arus kompensasi vertikal atau tegak, seperti Arus Kalifornia di Pantai Barat Amerika Serikat, Benguella di Pantai Barat
Afrika Selatan, Canari di Pantai Barat Afrika Utara, dan arus Australia Barat.
3 Adanya rintangan pulau atau benua, mengakibatkan arus laut
berbelok mengikuti garis pantai pulau atau benua tersebut. Contohnya antara lain arus Brasil, arus Meksiko, dan arus
Agulhas.
4 Perbedaan suhu dan salinitas kadar garam air laut, menyebab-
kan perbedaan kerapatan atau densitas massa air laut sehingga menimbul kan gerakan air laut dari wilayah yang memiliki
densitas tinggi ke wilayah yang densitasnya rendah. Arus laut yang diakibatkan oleh perbedaan suhu dan kadar garam
dinamakan arus thermohalin. Di dalam sistem sirkulasi arus laut, kita mengenal beberapa istilah
yang berhubungan dengan proses dan karakter gerakan arus, seperti up welling
dan down welling, serta arus panas dan arus dingin.
1. Up welling 2. Down
welling 3. Thermohalin
Z
oom
Peta 5.2
Peta Penyebaran Arus Hangat dan Arus Dingin Dunia
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, 2000
1 Up welling current adalah naiknya peristiwa massa air dingin dari lapisan laut dalam ke lapisan permukaan karena adanya
kekosongan massa di permukaan. Zone up welling merupakan wilayah yang kaya dengan sumber daya ikan karena di daerah
tersebut merupakan tempat berkumpulnya plankton sebagai makanan ikan. Contoh zone up welling di Indonesia adalah sekitar
perairan Maluku.
2 Down welling adalah gerakan atau aliran air dari permukaan laut ke wilayah yang lebih dalam karena terjadinya penum pukan
massa air di permukaan.
3 Arus panas adalah arus yang suhunya relatif lebih tinggi jika
dibanding kan suhu air laut yang dilaluinya. Contohnya, antara lain arus Khatulistiwa, arus Teluk Gulfstream, arus Kuroshio,
dan arus Agulhas.
128
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X
4 Arus dingin adalah jenis arus laut yang suhunya relatif lebih
dingin dibandingkan dengan suhu air yang dilaluinya, seperti arus Oyashio, arus Peru, arus Benguella, arus Labrador, dan arus
Falkland. Seperti halnya up welling, pertemuan antara arus panas dan
dingin merupakan wilayah yang sangat diminati plankton sehingga merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya ikan laut.
Contoh pertemuan kedua arus yang berbeda suhunya antara lain di Kepulauan Jepang yang merupakan kawasan pertemuan arus
Kuroshio dan Oyashio, serta di Kepulauan Falkland, yaitu merupakan zone pertemuan antara arus Humboldt dan arus Falkland.
c. Pasang-Surut
Pasang naik dan pasang surut air laut merupakan fenomena gerakan air laut yang terjadi dua kali setiap hari. Pada saat pasang
naik, permukaan air laut mengalami kenaikan beberapa sentimeter dari keadaan normal, sebaliknya saat pasang surut permukaan laut
mengalami penurunan. Wilayah pantai yang menjadi kawasan peralihan antara pasang-surut air laut dinamakan zone litoral.
Penyebab utama dari gejala alam ini adalah adanya gaya tarik gravitasi bulan dan matahari terhadap Bumi, namun yang lebih
terasa pengaruhnya adalah gravitasi bulan karena jarak matahari dan Bumi sangat jauh.
Interpretasi Kelompok 5.1
Pernahkah Anda mengamati fenomena terjadinya bulan purnama? Bagaimana terjadinya peristiwa tersebut? Diskusikan bersama teman kelompok Anda. Lakukan analisis singkat.
Kemudian presentasikan secara bergantian.
Tinggi muka air laut pasang naik dan pasang surut tidak sama setiap hari. Hal ini sangat bergantung dari posisi Matahari, Bumi, dan
bulan. Pada 1 Hijriyah bulan baru dan 14 Hijriyah bulan purnama, di mana posisi ketiga benda langit ini terletak pada satu garis lurus
maka gaya tarik matahari dan bulan terhadap Bumi berakumulasi menjadi satu. Pada saat inilah terjadi pasang-surut tertinggi di muka
Bumi yang dikenal dengan pasang purnama. Pada tanggal 7 dan 21 Hijriyah, ketika posisi matahari, Bumi, dan bulan membentuk sudut
90°, gaya tarik matahari dan bulan terhadap Bumi saling berlawanan. Akibatnya, pada kedua tanggal tersebut gejala pasang-surut mencapai
puncak terendah, yang dikenal dengan istilah pasang perbani.
Pasang surut mempunyai arti yang sangat penting bagi keselamatan
pelayaran. Seorang nakhoda kapal, harus mengtahui dengan tepat jam
berapa air akan pasang atau surut, dan berapa ketinggian air pada saat
itu, agar kapalnya dapat dibawa masuk atau ke luar dari pelabuhan
dengan selamat.
Sumber: Laut Nusantara, 1986
Geografia
Matahari
Sumber: Young Scientist The Planet Earth. 1994
Gambar 5.14 Skema Gravitasi Bulan
Skema gravitasi Bulan yang menyebabkan pasang purnama dan pasang perbani.
Gravitasi Matahari Gravitasi bulan
Bumi Bulan
Air di Bumi Bulan
Air di Bumi Gravitasi bulan
Gravitasi Matahari
Dinamika Hidrosfer
129
Negara Republik Indonesia adalah salah satu negara maritim atau negara kepulauan di dunia yang wilayahnya terdiri atas
pulau-pulau besar dan kecil yang dihubungkan oleh wilayah laut. Berdasarkan hasil penelitian Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan
Nasional, Bakosurtanal diperkirakan tidak kurang dari 17.000 pulau yang tersebar di nusantara.
Perairan laut Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga wilayah utama, yaitu wilayah perairan bagian Barat, Tengah, dan Timur.
1. Perairan Indonesia Bagian Barat
Sebagian besar perairan laut Indonesia bagian Barat seperti Laut Jawa, Selat Sunda, Laut Natuna, Selat Malaka, Laut Cina Selatan,
dan Selat Makassar merupakan zone laut dangkal dengan rata-rata kedalaman laut tidak lebih dari 200 meter, serta kondisi dasar laut
yang relatif landai. Hal ini disebabkan secara geologis wilayah ini dahulu merupakan kesatuan wilayah dataran rendah yang termasuk
pada paparan sunda landas kontinen Asia, pada zaman glasial zaman es. Pada akhir zaman glasial terjadi pencairan es secara besar-besaran
sehingga permukaan air laut mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Akibatnya, wilayah-wilayah daratan yang merupakan cekungan
dan dataran rendah ada yang tertutup air laut membentuk zone laut dangkal laut transgresi, termasuk paparan sunda. Adapun wilayah-
wilayah yang lebih tinggi dan tidak tertutup air laut, kemudian berubah menjadi pulau-pulau yang tersebar di sekitar laut dangkal
tersebut, seperti Pulau Jawa, Pulau Sumatra, dan Pulau Kalimantan.
Beberapa bukti yang mendasari bahwa wilayah bagian Barat pernah menjadi satu kesatuan daratan antara lain sebagai berikut.
a. Adanya persamaan
flora dan fauna di Pulau Jawa, Sumatra, dan sebagian Kalimantan bagian Barat, seperti gajah, harimau, dan
orang utan, serta tipe hutannya. b. Kondisi dan jenis batuan di wilayah-wilayah tersebut relatif
sama. c. Ditemukan lembah-lembah di dasar laut yang diperkirakan
bekas aliran sungai purba submarine canyon, yaitu: 1 alur-alur di Pantai Timur Sumatra dan Pantai Barat
Kalimantan yang diperkirakan merupakan cabang-cabang sungai purba yang akhirnya bersatu dengan sungai
induknya di Laut Cina Selatan; 2 alur-alur di Pantai Utara Jawa, Pantai Selatan Kalimantan,
dan Selat Makassar yang diperkirakan merupakan cabang- cabang sungai purba yang akhirnya bermuara dengan
sungai induknya di Selat Makassar.
2. Perairan Indonesia Bagian Tengah
Wilayah perairan laut Indonesia bagian Tengah didominasi oleh laut-laut dalam dengan bentuk dasar laut berupa cekungan dan
palung laut, seperti Cekungan Banda dan Timor Trough. Kedalaman lautnya berkisar antara 200 - 1.800 meter. Antara wilayah perairan laut
Indonesia bagian barat dan tengah dibatasi oleh Garis Wallacea.
G
Perairan Laut Indonesia
Biography
Alfred Russell Wallace Peneliti alam berkebangsaan Inggris
yang memberikan sumbangan pemikiran pada teori seleksi alam.
Wallace menjadi ahli yang diakui bagi pengembangan garis wallace
dengan menggunakan lingkaran garis khayal untuk membagi dua
kawasan dari kelompok tumbuhan dan hewan yang berbeda. Garis
Wallace menjadi pelopor pada kajian bidang Biogeografi.
British naturalist which gift contribution to the theory of natural
selection, Wallace is also recognized for developing the concept of
Wallace’s line, an invisible border dividing two regions of dissimilar
groups of plants and animals. Wallaces’s line pioneered the field of
biogeography.
Sumber: Microsoft Encarta Premium DVD, 2006