Gejala Optik di Atmosfer

Cuaca dan Iklim 85 Aurora terjadi akibat pemancaran atom dari sinar Matahari yang dipusatkan ke arah kutub karena berada di daerah medan magnet Bumi. Atom-atom dalam sinar Matahari ini akhirnya terurai menjadi molekul-molekul atau atom-atom gas yang bercahaya karena proses ioniasi berenergi tinggi. Pengobaran atau pemijaran partikel-partikel sinar Matahari ini terlihat dari Bumi sebagai cahaya kutub. B Dinamika Cuaca dan Iklim Cuaca merupakan salah satu gejala alam yang secara langsung dapat kita rasakan pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Keadaan cuaca dipengaruhi oleh faktor-faktor alamiah berupa suhu, tekanan udara, kelembapan, gerakan angin, dan curah hujan.

1. Pengertian Cuaca dan Iklim

Cuaca dan iklim merupakan gejala alam yang terjadi sebagai akibat adanya dinamika atmosfer. Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat di tempat tertentu. Kondisi cuaca senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Iklim merupakan rata-rata kondisi cuaca tahunan dan meliputi wilayah yang luas. Untuk dapat menentukan tipe iklim suatu wilayah diperlukan data cuaca antara 10–30 tahun. Ilmu yang secara khusus mempelajari kondisi cuaca dan iklim adalah meteorologi dan klimatologi. Lembaga pemerintah Indonesia yang menelaah dan menginformasikan kondisi dan keadaan ber bagai wilayah di negara kita adalah Badan Meteorologi dan Geofisika BMG yang merupakan bagian dari Departemen Perhubungan Republik Indonesia.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Cuaca

dan Iklim Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi cuaca dan iklim di suatu wilayah antara lain suhu, tekanan udara, angin, kelembapan udara, dan curah hujan.

a. Suhu Udara

Suhu atau temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di permukaan Bumi sebagai panas, sejuk atau dingin. Sebagaimana Anda ketahui bahwa permukaan Bumi menerima panas dari penyinaran Matahari berupa radiasi gelombang elektromagnetik. Radiasi sinar Matahari yang dipancarkan ini tidak seluruhnya sampai ke permukaan Bumi. Hal ini dikarenakan pada saat memasuki atmosfer, berkas sinar Matahari tersebut mengalami pemantulan refleksi, pembauran scattering, dan penyerapan absorpsi oleh material-material di atmosfer. Persentase jumlah peman tulan dan pembauran sinar Matahari oleh partikel atmosfer ini dinamakan albedo. Pada saat memasuki atmosfer, sekitar 7 energi sinar Matahari langsung dibaurkan kembali ke angkasa, 15 diserap oleh partikel- partikel udara dan debu atmosfer, 24 dipantulkan oleh awan, dan 3 diserap oleh partikel-partikel awan. Jadi, persentase albedo sinar Matahari oleh atmosfer adalah sekitar 49, sedangkan yang sampai di permukaan Bumi hanya 51. Energi Matahari yang sampai di permukaan Bumi ini kemudian dipantulkan kembali sekitar 4. Jadi, jumlah keseluruhan energi Matahari yang diserap muka Bumi adalah sekitar 47. 1. Refleksi 2. Scattering 3. Absorpsi 4. Albedo Z oom Sumber: Concise Encyclopedia Earth, 1998 Gambar 4.3 Pemantulan Radiasi Matahari Hanya 47 persen radiasi Matahari mencapai Bumi, 53 persen lainnya dihamburkan atau dipantulkan. 16dihamburkan oleh air, debu dan gas di udara 23 dipantulkan oleh awan 3 diserap awan 4 dipantulkan oleh tanah dan lautan 47 diserap tanah 7 dihamburkan di atmosfer