Batuan dan Tanah
71
c. Tekstur Tanah
Tekstur adalah besar kecilnya ukuran partikel fraksi yang terkandung dalam massa tanah sehingga menggambarkan tingkat
kekasaran butirannya. Tekstur tanah ditentukan oleh perbandingan di antara partikel kerikil, pasir, debu, dan liat. Jenis-jenis tanah yang
banyak mengandung kerikil dan pasir tentunya memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan tanah yang lebih banyak mengandung
debu dan liat.
d. Struktur Tanah
Struktur tanah menggambarkan susunan atau agregasi gumpal tanah menjadi bentuk-bentuk tertentu. Kondisi struktur berhubungan
dengan tingkat kegemburan atau keremahan tanah. Anda tentu sering menemui di lingkungan sekitar tempat tinggal, jenis-jenis tanah yang
kondisinya gembur sehingga sangat mudah dicangkul atau dibajak untuk ditanami. Sebaliknya, tidak jarang kita jumpai tanah-tanah
yang sifatnya padat, keras dan sangat sulit diolah. Sifat fisik tanah tersebut pada dasarnya merupakan kondisi struktur tanah.
Secara khusus seorang ahli ilmu tanah bernama A.G Kartasapoetra
1988 menjelaskan bahwa derajat struktur tanah dapat dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
1 Tidak beragregat bergumpal, yaitu pejal jika berkoherensi dan butir tunggal atau lepas-lepas jika tidak berkoherensi.
2 Derajat strukturnya lemah, yaitu jika tersentuh akan mudah hancur.
3 Derajat strukturnya cukup, dalam hal ini agregat atau gumpalnya sudah jelas terbentuk dan masih dapat dipecah-pecah.
4 Derajat strukturnya kokoh, dalam arti agregatnya mantap dan jika dipecahkan agak liat terasa ada ketahanannya.
Selain berdasarkan derajat kekuatan agregatnya, struktur tanah dapat dibedakan berdasarkan bentuknya atau sering disebut tipe
dan kelas struktur. Kita mengenal enam tipe kelas struktur, sebagai berikut.
1 Lempeng platy, yaitu bentuk gumpal tanah yang menyerupai
lempengan-lempengan pipih atau keping. Berdasarkan ketebalannya, tipe lempeng terdiri atas lima kelas struktur, yaitu:
a sangat tipis, jika ketebalan lempengnya kurang dari 1 mm; b tipis, jika ketebalan lempengnya berkisar antara 1–2 mm;
c sedang, jika ketebalan lempengnya berkisar antara 2–5 mm; d kasar, jika ketebalan lempengnya berkisar antara 5–10 mm;
e sangat kasar, jika ketebalan lempengnya lebih dari 10 mm.
2 Tiang Prismatik, yaitu bentuk agregat yang ujung atau rusuknya
bersegi. Berdasarkan ukurannya, tipe tiang prismatik dibedakan atas lima kelas struktur, yaitu:
Mengapa tingkat keremahan dan kegemburan tanah dipengaruhi
struktur tanah? Analisislah oleh Anda, tulis dalam buku latihan.
Barometer
Gambar 3.48 Pengaruh Struktur Tanah terhadap
Infiltrasi Air Struktur tanah akan mempengaruhi pada
kemampuan inflitrasi air ke dalam tanah.
Sumber: Concise Encyclopedia Earth, 1998 Kerikil
Pasir
Lempung
Cairan meresap melalui sela-sela
partikel kerikil Cairan meresap
perlahan ke dalam
melalui sela-sela partikel pasir pada
lapisan atas
Cairan tetap berada di atas
lapisan lempung dan tidak meresap
sama sekali
Tabel 3.4: Ukuran Partikel Tanah Nama Partikel
milimeter
Kerikil Gravel Pasir Kasar
Pasir Halus Debu Silt
Liat Clay 2,0
0,2 – 2,0 0,02 – 0,2
0,002 – 0,02 0,002
Ukuran Partikel Tanah mikron
2000 200 – 2000
20 – 200 2 – 20
2,0
72
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X
a sangat halus, jika ketebalannya kurang dari 10 mm; b halus, jika ketebalannya berkisar antara 10–20 mm;
c sedang, jika ketebalannya berkisar antara 20–50 mm; d kasar, jika ketebalannya berkisar antara 50–100 mm;
e sangat kasar, jika ketebalannya lebih dari 100 mm.
3 Tiang Kolumner, yaitu bentuk agregat yang rusuknya bersegi
tetapi bagian ujungnya membulat. Berdasarkan ukurannya, tipe tiang prismatik dibedakan atas lima kelas struktur, yaitu:
a sangat halus, jika ketebalannya kurang dari 10 mm; b halus, jika ketebalannya berkisar antara 10–20 mm;
c sedang, jika ketebalannya berkisar antara 20–50 mm; d kasar, jika ketebalannya berkisar antara 50–100 mm;
e sangat kasar, jika ketebalannya lebih dari 100 mm.
4 Gumpal Bersudut, yaitu bentuk agregat tanah yang rusuk-
rusuknya bersegi tajam, dan gumpal membulat yaitu yang rusuknya bersegi tapi tidak terlalu tajam. Berdasarkan ukurannya,
tipe gumpal bersudut dan membulat dapat dibedakan menjadi lima kelas struktur, yaitu:
a sangat halus, jika ukurannya kurang dari 5 mm; b halus, jika ukurannya berkisar antara 5–10 mm;
c sedang, jika ukurannya berkisar antara 10–20 mm; d kasar, jika ukurannya berkisar antara 20–50 mm;
e sangat kasar, jika ukurannya lebih dari 50 mm.
5 Sferoid polyeder Kersal dan Sferoid remah, yaitu yang
bentuknya remah gembur dan berporus. Berdasarkan ketebal- annya, tipe ini dibedakan atas lima kelas struktur, yakni:
a sangat halus, jika ketebalannya kurang dari 2 mm; b halus, jika ketebalannya berkisar antara 1–2 mm;
c sedang, jika ketebalannya berkisar antara 2–5 mm; d kasar, jika ketebalannya berkisar antara 5–10 mm;
e sangat kasar, jika ketebalannya lebih dari 10 mm.
6 Tidak berstruktur, terdiri atas bentuk butir tunggal dan pejal
massif. Pada umumnya struktur tanah terdapat pada horizon A dan B.
e. Kandungan Mineral dan Bahan Organik
Bahan organik merupakan unsur pembentuk dan penyubur tanah yang berasal dari sisa-sisa organisme seperti ranting dan daun-
daun tanaman yang jatuh ke permukaan tanah serta jasad renik yang mati. Bahan-bahan tersebut kemudian membusuk atau melapuk dan
bercampur dengan lapisan tanah bagian atas membentuk serasah atau humus yang sangat subur.
Pada saat ini dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, para petani telah mampu membuat pupuk bahan organik
buatan yang dikenal dengan nama kompos. Bahan dasar kompos biasanya terdiri atas kotoran hewan ternak sapi, kambing, ayam dan
sebagainya yang dicampur dengan jerami dan kulit gabah padi.
Selain humus, bahan penyubur tanah lainnya adalah unsur- unsur hara, yaitu komponen mineral anorganik. Secara umum,
mi–neral pembentuk hara dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1 Unsur hara makro, meliputi Karbon C, Hidrogen H, Nitrogen
N, Posfat P, Kalium atau Potasium K, Kapur CaCO
3
, Magnesium
Mg, Belerang S, dan Oksigen O. 2 Unsur hara mikro, meliputi Khlor Cl, Barium Ba, Kuningan,
Besi Fe, Mangan Mn, Molybden Mo, Seng Zn, Silisium Si,
Natrium Na, dan Kobalt Co.
Struktur lempeng
Struktur tiang prismatik
Struktur tiang kolumner
Struktur gumpal bersudut
Sumber: Pedoman Praktis Pengamatan Tanah Di
Lapangan, 1999
Gambar 3.49 Tipe-Tipe Struktur Tanah
Ilustrasi tipe-tipe struktur tanah.
Bagaimana pengaruh kandungan unsur hara dan tingkat kesuburan
tanah terhadap pertumbuhan jenis tanaman?
Barometer